Zaman Berubah, Pendidik Wajib Mengikuti Perkembangan Iptek

Zaman Berubah, Pendidik Wajib Mengikuti Perkembangan Iptek

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undana, Dr. Lewi Jutomo, M.Si berpendapat bahwa saat ini zaman sudah berubah sangat cepat termasuk dunia pendidikan. Pola pembelajaran dan pola ajar tidak lagi berfokus di depan kelas tetapi wajib berada di tengah masyarakat.

Untuk itu para pendidik baik guru maupun dosen dari waktu ke waktu terus belajar karen ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) selalu berkembang melalui internet.

Peminat Ilmu Gizi di Undana ini menilai pendidikan saat ini banyak berubah dimana sangat dinamis karena sumbernya diperoleh darimana-mana.

Dirinya mengakui kalau dulu para mahasiswa mendapatkan sumber informasi dari dosen semata. Tapi saat ini antara mahasiswa dan dosen wajib mencari sumber darimana saja melalui internet ataupun membaca dari beragam sumber.

Menurutnya, para pengajar saat ini pola belajar telah terbentuk zaman dulu dan dengan perubahan saat ini maka harus mengikuti perkembangan zaman karena kalau tidak maka akan ketinggalan.

“Jika dulu pola pengetikan menggunakan mesin tik tetapi sekarang dengan akses yang luas bisa dimana saja mengajar dari internet. Sehingga para guru harus melakukan penyesuaian,” jelasnya.

Saat ini, kata Dr. Lewi, perkembangan ilmu pengetahuan semakin cepat maka sebagai dosen jika selama ini hanya berkutat di depan kelas maka saat ini dituntut keluar dari kampus.

Artinya tidak semata-mata tatap muka di kampus tapi harus bersama masyarakat karena ada program lapangan yang pembiayaannya dari Kementrian.

“Sekarang ini ada istilah Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Jadi belajar tidak perlu di kampus karena mahasiswa setelah semester 4 didorong belajar ke industri,” ujarnya.

Ia mencontohkan, saat ini mereka tengah menggarap program penanganan stunting. Ada standard penilaian yang mana mahasiswa perlu dilibatkan secara langsung di lapangan.

“Kami libatkan mahasiswa dengan demikian ada bekal pengetahuan keterampilan untuk diri mahasiswa itu sendiri. Antara dunia kampus dan dunia kerja Sinerji berjalan beriringan,” katanya.

Mengenai kesejahteraan pendidik saat ini, Dr. Lewi menyampaikan sudah sesuai dengan harapan karena ada kemudahan dalam mendapatkan penghasilan. Kuncinya ialah sedikit berkorban waktu dan tenaga dan terus berinovasi maka kesejahteraan akan menghampiri.

“Kalau ditanya kesejahteraan pengajar maka saya katakan agak lebih baik karena ada remunerasi dan ada juga tunjangan fungsional. Biasanya ada kegiatan apapun ada insentifnya tergantung dari jabatan apa yang diemban. Semakin banyak berinovasi lalu membuat gebrakan maka akan dihargai,” pungkas Dr. Lewi.(ER)

error: Content is protected !!