KUPANG. NUSA FLOBAMORA—Yusak Benu, salah satu calon Ketua BPD HIPMI NTT tidak sekedar mencari nama dan popularitas pada ajang Musyawarah Daerah (Musda) mendatang. Dirinya ingin membangun NTT ke arah yang lebih baik seturut visi misi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang berkeinginan NTT Bangkit, NTT Maju, NTT Sejahtera.
Prinsip yang dibawa Yusak adalah menjadi pemimpin bukan sekedar Janji, tapi kerja nyata. Untuk itu kontestasi ini harus dibangun jiwa positif tentang kerja dan gagasan. Pemimpin baru perlu yang sudah teruji dan Terbukti karena hasil karya adalah jawaban dan bukan Janji.
Yusak Benu bahkan menduga ada permainan yang dilakukan oknum tertentu untuk menjegal dirinya maju menjadi calon ketua pada Musda NTT nanti.
Seperti diketahui, di akhir tahun 2021, pemilihan Ketua BPD HIPMI NTT semakin memanas ketika salah satu Putra daerah asli NTT maju untuk kontestasi Pemilihan Ketua BPD HIPMI NTT.
Yusak Benu, Pengusaha Muda Kota Kupang yang dikenal sebagai CEO Garda Maritim, putra ke tiga dari mantan Rektor Undana Periode 1996-2005, Prof. Agus Benu turut meramaikan bursa pencalonan Ketua HIPMI NTT.
Yusak Benu kepada wartawan di Kupang, Sabtu (1/1/2022) menegaskan, keinginannya maju adalah Ia ingin melanjutkan pelayanan dan kerja-kerja yang dilakukan sebelumnya.
“Saya melihat HIPMI sebagai wadah baru yang bisa saya pakai sebagai wadah yang lebih besar dalam berbuat bagi NTT,” tutur Yusak.
Mantan Ketua Garda Pemuda NasDem NTT yang sekarang di dapuk menjadi Ketua Dewan Pembina ini mengatakan bahwa dia di besarkan dalam Organisasi.
Dirinya maju selain didorong rekan-rekan pengusaha juga juga karena terobsesi dengan Visi Gubernur NTT tentang Ring of Beauty. Selama ini dirinya telah membantu warga NTT melalui kerja nyata dan tidak sekedar janji.
“Saya maju di kontestasi Musda HIPMI NTT bukan cari popularitas. Ini dorongan murni teman-teman pengusaha karena melihat bukti nyata yang sudah kami perbuat untuk NTT,” kata Yusak.
Dia menyampaikan kalau hasil nyata yang disumbangkan buat NTT seperti kehadiran Garda Maritim Group dimana dalam 2 tahun sukses mendatangkan investasi setara Rp 120 miliar berupa 3 kapal yang datang untuk menjadi pilihan transportasi dan menjadi berkat bagi NTT.
“Saya didapuk menjadi Ketua Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI NTT) karena saya punya hati ingin membangun Desa di mulai dari Ekonomi Kreatif dan UMKM. Kami bersyukur telah membuat satu Lounge bersama-sama dengan kongsi untuk menyediakan tempat untuk menampung dan memasarkan barang-barang UMKM,” tandas Yusak.
Bahkan lebih dari itu, lanjut Yusak, mereka telah turut serta dalam memperbaiki kualitas, packaging yang lebih baik dan menggunakan pemasaran digitalisasi melalui Blibli.com.
“Bahwa dalam Kontestasi ini bukan tentang obral janji untuk tujuan dipilih, saya menawarkan apa yang sudah saya kerjakan untuk menjadi pilihan. Menang kalah itu hal biasa dalam kontestasi,” ujar Yusak.
Informasi yang diperoleh media ini bahwa Ketua BPC Korwil Timor dalam beberapa kali menawarkan agar 2 orang caketum ini dapat memaparkan Visi Misi dan beradu gagasan dalam kontestasi ini tetapi belum mendapat respon dari Caketum Iksan.
Beberapa BPC yang memberikan dukungan bagi Caketum Yusak mengatakan bahwa bagaimana mungkin seorang Caketum maju dan berjanji ingin mengangkat marwah HIPMI NTT tetapi beliau adalah salah satu orang berada dalam Struktur inti di pengurus yang lalu sebagai Bendahara Umum.
Apabila memang jiwa leadershipnya ada maka harusnya bisa menyelamatkan BPD HIPMI dan Carteker dari pusat pertama kali dalam sejarah hadir di NTT adalah bentuk dari kegagalan BPD HIPMI lalu.
Dalam diskusi salah satu anggota Korwil dengan Ketua BPC, ditegaskan bahwa ketika melantik BPC Se-NTT, Korwil mengabaikan AD / ART karena jelas yang menjadi ketua harus menjadi pengurus selama 3 tahun.
Tetapi mayoritas Ketua BPC HIPMI se-NTT tidak memenuhi itu bahkan setelah menjadi Ketua pun tidak memiliki KTA HIPMI. Tetapi begitu kontestasi BPD HIPMI NTT, AD / ART di pegang begitu kuat dan dikatakan tidak boleh dilanggar sedikit pun.
Akan ada mosi tidak percaya ketika ini dijalankan agar mengarah pada Aklamasi dan calon tunggal. Para ketua BPC mengatakan bahwa mereka tidak membela salah satu Caketum tetapi mereka mau kontestasi ini berjalan dengan normal dan biarkan pertarungan ada di Floor dan bukan syarat administrasi.
Terhadap hal ini Yusak yang dimintai tanggapannya mengaku kaget dengan cara menjalankan Organisasi seperti ini. Tidak heran pengurus yang lalu mandek karena aturan di pakai sesuka hati.
“Bahkan beberapa BPC yang mendukung saya di intimidasi di dalam Group ketika yang mengalihkan dukungan ke saya dikatakan tidak taat AD / ART. Janganlah AD / ART ini digunakan sebagai alat pribadi, kalau mau tegas pegang AD / ART di Musdalub BPD HIPMI NTT maka batalkan SK hampir seluruh NTT karena di lantik dengan melanggar AD / ART,” tegasnya.
Dirinya mengingatkan ini adalah Musdalub dan bukan Musda.Kalau Musdalub artinya pengurus yang lama sudah tidak aktif maka ada Carteker dari pusat dan ketika pilih ketua yang baru, siapapun bisa maju kontestasi karena pengurus yang lama juga sudah tidak aktif.
Pertanyaan simple, kata Yusak, dirinya yang sudah kader 4 tahun tetapi mau urus KTA selama ini saja tidak bisa karena siapa yang mengurusi kalau Ketua, Sekretararis dan Bendahara Caketum tidak aktif selama 3 tahun.
“Terus saya harus urus sendiri sekarang dan pengumuman berkas pendaftaran sebagai Caketum itu baru di share di group setelah pendafataran di tutup. Ada apa dengan HIPMI NTT ? Kalau terus seperti ini, jangan di salahkan kalau kami boikot dan mengirimkan mosi tidak percaya dari 14 BPC se-NTT,” tandas Yusak.
Dirinya berjanji akan bersurat meminta Gubernur NTT untuk menengahi masalah ini agar kontestasi berlangsung dengan baik dan benar.
“Besok surat kami sudah di kirim ke Gubernur NTT sebagai laporan dinamika yang terjadi,” pungkas Yusak.(ER).