KUPANG. NUSA FLOBAMORA – UNICEF, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Jepang dan Circle Imagine of Society (CIS) Timor menjalin kerjasama mengadakan kegiatan Sharing Pembelajaran Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini – Holistik Integratif (PAUD – HI).
Wagub NTT Minta Tumbuhkan Kebanggaan Pada Anak Sejak Usia Dini
KUPANG. NUSA FLOBAMORA – UNICEF, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Jepang dan Circle Imagine of Society (CIS) Timor menjalin kerjasama mengadakan kegiatan Sharing Pembelajaran Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini – Holistik Integratif (PAUD – HI).
Terkait dengan kegiatan ini Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengingatkan bahwa PAUD bukanlah sekolah, tetapi PAUD adalah tempat atau wadah pendidikan yang pembelajaran yang mendidik mengantarkan anak-anak mengenal arti hidup dan kehidupan.
PAUD merupakan pendidikan dalam rangka pembentukan karakter manusia sejak usia dini, sehingga dapat menjadikan atau membuat anak menjadi lebih baik.
“Kita harus bisa ciptakan generasi yang dapat bertumbuh dan berkembang dengan sebaik – baiknya, demi masa depan mereka sebagai penerus bangsa ini”, demikian harapan Josef Nae Soi (JNS), saat memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan pada Rabu (8/2/2023) bertempat di Pallacio Ballroom, Hotel Aston Kupang.
Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid, diikuti luring oleh ratusan peserta perwakilan dari Provinsi NTT, Kota Kupang dan Kabupaten TTS.
Hadir bersama Wakil Gubenur NTT dan turut memberi sambutan pada acara pembukaan yaitu Bunda PAUD II NTT : Maria Fransiska Djogo dan Kepala Kantor Perwakilan UNICEF NTT – NTB : Yudistira Yewangoe.
Wagub memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih bagi seluruh pelaku pengembangan pendidikan anak usia dini, yang telah bekerja sungguh-sungguh dengan menunjukkan pengabdian yang luar biasa, dalam rangka mempersiapkan generasi hebat Indonesia, yang dimulai dari usia dini.
Putera NTT kelahiran Ngada ini juga meminta agar sedini mungkin menumbuhkan kebanggaan kita pada anak usia dini.
Ini yang harus diperhatikan oleh orang tua , keluarga dan para pelaku pendidikan anak usia dini. Persiapkan anak menjadi tidak sekedar cerdas, tetapi berkarakter dan memiliki attitude atau kepribadian yang baik.
“Yang penting untuk harus diingat bahwa kita belajar bukan untuk sekolah atau sekedar mendapatkan ijazah, tetapi sebenarnya kita belajar untuk hidup”, ungkap Nae Soi yang menginspirasi seluruh peserta yang hadir secara hybrid.
Lanjut Doktor Ilmu Hukum Lulusan Universitas Padjadjaran Bandung ini bahwa pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD – HI) merupakan program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah RI melalui Peraturan Presiden No. 60 Tahun 2013 tentang PAUD HI.
Dimana ditegaskan bahwa Pengembangan Anak Usia Dini yang Holistik Integratif adalah upaya pengembangan anak usia dini, yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistimatis, dan terintegrasi.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Nusa tenggara Timur, saya mengucapkan selamat datang di Kota Kupang dan selamat kepada seluruh peserta dalam kegiatan Sharing Pembelajaran Pelaksanaan PAUD -HI ini,” katanya.
Mantan anggota DPR RI ini berharap dengan dukungan UNICEF Regional NTT dan NTB sebagai mitra pembangunan, yang telah menyelenggarakan kegiatan Sharing Pembelajaran Pelaksanaan PAUD-HI di Kabupaten TTS dan Kota Kupang, dapat menambah dan memperluas wawasan para peserta.
Sekaligus dapat meningkatkan proses pembelajaran tentang pelaksanaan PAUD HI, Program Penanganan Gizi di PAUD HI, Program WASH dan Sanitasi, Pemberian imunisasi kepada anak PAUD dan Perlindungan Anak.
Politisi Partai Golkar ini juga menaruh harapan besar agar kegiatan tersebut dapat mendorong upaya penurunan angka stunting di Provinsi NTT.
Bagi peserta juga diharapkan dapat melakukan berbagai tahapan serta proses secara serius dan detail, sehingga dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang strategis untuk pengembangan dan pembentukan anak- anak NTT yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia.
Pada tempat yang sama, Bunda Paud II NTT : Maria Fransiska Djogo dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa dalam rangka ikut andil menunjang kemajuan dan kemandirian pendidikan secara berkelanjutan, lebih konstruktif dan positif, untuk meningkatkan kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara, lembaga PAUD memiliki peran yang sangat penting.
Seperti diketahui bersama bahwa masa anak usia dini adalah merupakan masa usia yang paling peka, yang tentunya membutuhkan responsasi atau rangsangan pembekalan Pendidikan, yang diawali dari bimbingan orangtua dan dilanjutkan secara bertahap dan berkelanjutan.
Hal ini tentu membutuhkan dukungan layanan pendidikan, bukan hanya secara internal (dalam keluarga) , tetapi perlu juga dukungan pendidikan secara eksternal, yang bisa difasilitasi oleh lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.
“Pemenuhan kebutuhan esensial perkembangan dan pertumbuhan anak secara holistik integratif sangat menentukan kualitas kesehatan, kecerdasan, sosial emosional dan spiritual”, urai Fransiska Djogo.
Wakil Ketua TP. PKK Provinsi NTT ini juga menyampaikan beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian dan dukungan dari semua pihak yang terkait dan hadir secara hybrid pada kesempatan pertemuan tersebut.
Pertama, Program PAUD- HI merupakan katalisator untuk memberikan dampak baik yang berpengaruh untuk kemajuan dalam upaya transformasi dan akselerasi kualitas hidup anak- anak di Indonesia lebih khusus di Provinsi Nusa Tengga Timur.
Kedua, Kapasitas dan kesejahteraan pendidik PAUD perlu menjadi perhatian khusus bagi pendidik dan tenaga pendidikan dan Pemerintah Provinsi NTT.
Hal ini berkaitan dengan hak atas penghasilan layak bagi para pendidik dan tenaga pendidikan PAUD, karena guru PAUD adalah pondasi pendidikan anak usia dini.
Ketiga, Peningkatan pemahaman orangtua terkait sistim jaminan gizi dan tumbuh kembang anak dengan pemberian asupan gizi yang baik sejak dalam kandungan, serta perbaikan pola asuh yg baik dalam keluarga dan yang lebih penting adalah perbaikan fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan.
Keempat, Peningkatan layanan perlindungan anak termasuk layak anak melalui penguatan sistim perlindungan anak dari satuan PAUD termasuk layanan akte kelahiran serta perhatian pada anak usia dini yang berkebutuhan khusus yang sering luput dari pembuat kebijakan dan penganggaran.
Di akhir sambutan dari Bunda PAUD II NTT ini juga mengapresiasi dukungan UNICEF kepada Pemerintah Provinsi NTT, Kota Kupang dan Kabupaten TTS, dalam rangka membantu pemulihan perkembangan anak usia dini melalui Program PAUD-HI.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor UNICEF Perwakilan NTT dan NTB, Yudistira Yewangoe dalam sambutan menyatakan bahwa UNICEF sangat bangga dapat bekerja sama dalam kemitraan ini, untuk dapat memastikan anak- anak bisa merasakan manfaat dari lingkungan pendidikan dan tumbuh kembang anak yang aman dan nyaman.
UNICEF juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT, CIS Timor, YSSP Akademisi, Organisasi Masyarakat Sipil, serta seluruh komponen masyarakat yang telah berkontribusi.
UNICEF juga selalu mendukung komitmen dari semua pihak terutama Pemerintah Provinsi NTT, dalam membuat dampak positif dan menjadi eksponansial dalam mendukung Pendidikan anak usai dini.
” Kebijakan yang telah dibuat dan pembelajaran praktik, baik dalam implementasi ini merupakan sebuah katalisator yang dapat membuat pemangku kebijakan Kabupaten dan Kota lainnya dapat menciptakan regulasi serupa dan menerapkan pelaksanaan Program PAUD- HI di daerahnya”, ungkap Yudistira.
Putera dari Mantan Ketua Umum PGI ini juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah mendukung langkah kolektif yang penting, sambil menaruh keyakinannya bahwa dengan berbagai pengalaman wawasan dan gagasan, akan mampu menciptakan masa depan lebih baik bagi semua anak- ana , keluarga dan masyarakat di Provinsi NTT.
Diakhir dari kegiatan pembukaan tersebut juga diserahkan sejumlah penghargaan dan bantuan diantaranya : Satu Cold Room (40m2) dan 28 Vaccine Refrigator (Velfrost 404) dari Kementerian Kesehatan RI, JICA dan UNICEF kepada Dinas Kesehatan dan Dukcapil Provinsi NTT dan Dinas Kesehatan pada 18 kabupaten se NTT, serta 5.920 Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (SATO TAP LIXIL) untuk Masyarakat di Kota Kupang dan 21 Kabupaten se NTT.
Turut hadir secara luring pada kesempatan tersebut, Bunda PAUD TTS : Octavina Tahun – Lado, Penjabat Bunda PAUD Kota Kupang : Yohana A.Hadjoh-Hermanus, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT : drg. Iin Adriany, M.Kes, Kadis Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT : Ruth D.Laiskodat, S.Si, Apr,MM , Plt. .Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT : Dr. Ir.Alfonsus Theodorus, ST, MT dan Direktur CIS Timor : Haris Oematan. (*/ER)
Terkait dengan kegiatan ini Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengingatkan bahwa PAUD bukanlah sekolah, tetapi PAUD adalah tempat atau wadah pendidikan yang pembelajaran yang mendidik mengantarkan anak-anak mengenal arti hidup dan kehidupan.
PAUD merupakan pendidikan dalam rangka pembentukan karakter manusia sejak usia dini, sehingga dapat menjadikan atau membuat anak menjadi lebih baik.
“Kita harus bisa ciptakan generasi yang dapat bertumbuh dan berkembang dengan sebaik – baiknya, demi masa depan mereka sebagai penerus bangsa ini”, demikian harapan Josef Nae Soi (JNS), saat memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan pada Rabu (8/2/2023) bertempat di Pallacio Ballroom, Hotel Aston Kupang.
Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid, diikuti luring oleh ratusan peserta perwakilan dari Provinsi NTT, Kota Kupang dan Kabupaten TTS.
Hadir bersama Wakil Gubenur NTT dan turut memberi sambutan pada acara pembukaan yaitu Bunda PAUD II NTT : Maria Fransiska Djogo dan Kepala Kantor Perwakilan UNICEF NTT – NTB : Yudistira Yewangoe.
Wagub memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih bagi seluruh pelaku pengembangan pendidikan anak usia dini, yang telah bekerja sungguh-sungguh dengan menunjukkan pengabdian yang luar biasa, dalam rangka mempersiapkan generasi hebat Indonesia, yang dimulai dari usia dini.
Putera NTT kelahiran Ngada ini juga meminta agar sedini mungkin menumbuhkan kebanggaan kita pada anak usia dini.
Ini yang harus diperhatikan oleh orang tua , keluarga dan para pelaku pendidikan anak usia dini. Persiapkan anak menjadi tidak sekedar cerdas, tetapi berkarakter dan memiliki attitude atau kepribadian yang baik.
“Yang penting untuk harus diingat bahwa kita belajar bukan untuk sekolah atau sekedar mendapatkan ijazah, tetapi sebenarnya kita belajar untuk hidup”, ungkap Nae Soi yang menginspirasi seluruh peserta yang hadir secara hybrid.
Lanjut Doktor Ilmu Hukum Lulusan Universitas Padjadjaran Bandung ini bahwa pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD – HI) merupakan program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah RI melalui Peraturan Presiden No. 60 Tahun 2013 tentang PAUD HI.
Dimana ditegaskan bahwa Pengembangan Anak Usia Dini yang Holistik Integratif adalah upaya pengembangan anak usia dini, yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistimatis, dan terintegrasi.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Nusa tenggara Timur, saya mengucapkan selamat datang di Kota Kupang dan selamat kepada seluruh peserta dalam kegiatan Sharing Pembelajaran Pelaksanaan PAUD -HI ini,” katanya.
Mantan anggota DPR RI ini berharap dengan dukungan UNICEF Regional NTT dan NTB sebagai mitra pembangunan, yang telah menyelenggarakan kegiatan Sharing Pembelajaran Pelaksanaan PAUD-HI di Kabupaten TTS dan Kota Kupang, dapat menambah dan memperluas wawasan para peserta.
Sekaligus dapat meningkatkan proses pembelajaran tentang pelaksanaan PAUD HI, Program Penanganan Gizi di PAUD HI, Program WASH dan Sanitasi, Pemberian imunisasi kepada anak PAUD dan Perlindungan Anak.
Politisi Partai Golkar ini juga menaruh harapan besar agar kegiatan tersebut dapat mendorong upaya penurunan angka stunting di Provinsi NTT.
Bagi peserta juga diharapkan dapat melakukan berbagai tahapan serta proses secara serius dan detail, sehingga dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang strategis untuk pengembangan dan pembentukan anak- anak NTT yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia.
Pada tempat yang sama, Bunda Paud II NTT : Maria Fransiska Djogo dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa dalam rangka ikut andil menunjang kemajuan dan kemandirian pendidikan secara berkelanjutan, lebih konstruktif dan positif, untuk meningkatkan kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara, lembaga PAUD memiliki peran yang sangat penting.
Seperti diketahui bersama bahwa masa anak usia dini adalah merupakan masa usia yang paling peka, yang tentunya membutuhkan responsasi atau rangsangan pembekalan Pendidikan, yang diawali dari bimbingan orangtua dan dilanjutkan secara bertahap dan berkelanjutan.
Hal ini tentu membutuhkan dukungan layanan pendidikan, bukan hanya secara internal (dalam keluarga) , tetapi perlu juga dukungan pendidikan secara eksternal, yang bisa difasilitasi oleh lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.
“Pemenuhan kebutuhan esensial perkembangan dan pertumbuhan anak secara holistik integratif sangat menentukan kualitas kesehatan, kecerdasan, sosial emosional dan spiritual”, urai Fransiska Djogo.
Wakil Ketua TP. PKK Provinsi NTT ini juga menyampaikan beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian dan dukungan dari semua pihak yang terkait dan hadir secara hybrid pada kesempatan pertemuan tersebut.
Pertama, Program PAUD- HI merupakan katalisator untuk memberikan dampak baik yang berpengaruh untuk kemajuan dalam upaya transformasi dan akselerasi kualitas hidup anak- anak di Indonesia lebih khusus di Provinsi Nusa Tengga Timur.
Kedua, Kapasitas dan kesejahteraan pendidik PAUD perlu menjadi perhatian khusus bagi pendidik dan tenaga pendidikan dan Pemerintah Provinsi NTT.
Hal ini berkaitan dengan hak atas penghasilan layak bagi para pendidik dan tenaga pendidikan PAUD, karena guru PAUD adalah pondasi pendidikan anak usia dini.
Ketiga, Peningkatan pemahaman orangtua terkait sistim jaminan gizi dan tumbuh kembang anak dengan pemberian asupan gizi yang baik sejak dalam kandungan, serta perbaikan pola asuh yg baik dalam keluarga dan yang lebih penting adalah perbaikan fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan.
Keempat, Peningkatan layanan perlindungan anak termasuk layak anak melalui penguatan sistim perlindungan anak dari satuan PAUD termasuk layanan akte kelahiran serta perhatian pada anak usia dini yang berkebutuhan khusus yang sering luput dari pembuat kebijakan dan penganggaran.
Di akhir sambutan dari Bunda PAUD II NTT ini juga mengapresiasi dukungan UNICEF kepada Pemerintah Provinsi NTT, Kota Kupang dan Kabupaten TTS, dalam rangka membantu pemulihan perkembangan anak usia dini melalui Program PAUD-HI.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor UNICEF Perwakilan NTT dan NTB, Yudistira Yewangoe dalam sambutan menyatakan bahwa UNICEF sangat bangga dapat bekerja sama dalam kemitraan ini, untuk dapat memastikan anak- anak bisa merasakan manfaat dari lingkungan pendidikan dan tumbuh kembang anak yang aman dan nyaman.
UNICEF juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT, CIS Timor, YSSP Akademisi, Organisasi Masyarakat Sipil, serta seluruh komponen masyarakat yang telah berkontribusi.
UNICEF juga selalu mendukung komitmen dari semua pihak terutama Pemerintah Provinsi NTT, dalam membuat dampak positif dan menjadi eksponansial dalam mendukung Pendidikan anak usai dini.
” Kebijakan yang telah dibuat dan pembelajaran praktik, baik dalam implementasi ini merupakan sebuah katalisator yang dapat membuat pemangku kebijakan Kabupaten dan Kota lainnya dapat menciptakan regulasi serupa dan menerapkan pelaksanaan Program PAUD- HI di daerahnya”, ungkap Yudistira.
Putera dari Mantan Ketua Umum PGI ini juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah mendukung langkah kolektif yang penting, sambil menaruh keyakinannya bahwa dengan berbagai pengalaman wawasan dan gagasan, akan mampu menciptakan masa depan lebih baik bagi semua anak- ana , keluarga dan masyarakat di Provinsi NTT.
Diakhir dari kegiatan pembukaan tersebut juga diserahkan sejumlah penghargaan dan bantuan diantaranya : Satu Cold Room (40m2) dan 28 Vaccine Refrigator (Velfrost 404) dari Kementerian Kesehatan RI, JICA dan UNICEF kepada Dinas Kesehatan dan Dukcapil Provinsi NTT dan Dinas Kesehatan pada 18 kabupaten se NTT, serta 5.920 Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (SATO TAP LIXIL) untuk Masyarakat di Kota Kupang dan 21 Kabupaten se NTT.
Turut hadir secara luring pada kesempatan tersebut, Bunda PAUD TTS : Octavina Tahun – Lado, Penjabat Bunda PAUD Kota Kupang : Yohana A.Hadjoh-Hermanus, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT : drg. Iin Adriany, M.Kes, Kadis Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT : Ruth D.Laiskodat, S.Si, Apr,MM , Plt. .Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT : Dr. Ir.Alfonsus Theodorus, ST, MT dan Direktur CIS Timor : Haris Oematan. (*/ER)