KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi meminta Peserta kontingen Pesparani Nasional 2022 di Kupang kembali ke daerah masing-masing jangan membawa hal-hal yang pahit, tetapi sebaliknya membawa hal-hal baik.
Selain itu, jangan lupa wartakan ke seluruh Nusantara bahwa NTT dikategorikan sebagai The New Tourism Teritory sehingga jangan bosan-bosan datang kembali ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini disampaikan Wagub NTT Josef Nae Soi pada acara penutupan Pesparani Nasional II yang ditandai dengan pemukulan beduk oleh Wakil Menteri Agama Dr H Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si dan pemukulan gong oleh Wagub NTT, Josef Nae Soi di Stadion Oepoi Kupang, Senin (31/10/2022).
Penutupan Pesparani Nasional di Kupang diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr.
Hadir pada saat ini,Wakil Menteri Agama RI , Dr. H. Zainut Tauhid Saadi M.Si, Uskup Agung Ende , Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Agung Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Haji. Ali Mazi,.
Ketua LP3KN, Prof. Adrianus Meliala, Ph.D, Ketua Umum Pesparani Nasional II, KH.Drs. Jamaludin Ahmad, M.M, para ketua LP3KD seluruh Indonesia, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, wakil ketua dan sejumlah anggota, para imam, biarawati dan undangan lainnya.
Peserta Pesparani Nasional II Tahun 2022 ini dihadiri 2.102 orang dengan 13 mata lomba yang dilombakan.
Wagub menyampaikan soal tanda alam sebelum acara penutupan Pesparani yang ditandai dengan hujan deras.
“Saya mau sampaikan kepada para peserta kontingen bahwa sebelum kita upacara penutupan tadi hujan turun dengan deras, tapi sekarang cerah, walaupun tidak ada bintang. Ini tanda-tanda alam mengatakan, hai peserta Pesparani pulanglah jangan membawa hal-hal yang pahit, tetapi kuburlah di Nusa Tenggara Timur beserta hujan yang turun tadi sore,” kata Josef.
Dilanjutkan Josef, kemudian muncul terang lampu yang menyatakan para peserta pulang ke daerah masing-masing membawa berita gembira tentang Nusa Tenggara Timur, Nusa Terindah Toleransinya.
Wagub Josef juga mengutip pesan Santo Agustinus tokoh gereja yang mengatakan,Qui bene cantat, bis orat yang artinya kalau orang yang bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali.
Dirinya berulang-ulang meminta peserta kuburkan hal-hal yang tidak berkenan di hati sanubari dan bawalah hal-hal yang indah dan menyenangkan ke daerah masing-masing dari NTT untuk Indonesia.
Acara diawali perayaan Ekaristi yang dipimpin Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, kemudian dilanjutkan seremonial pembukaan, mulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya, penurunan bendera Pesparani.
Dalam ajang Pesparani ini Provinsi Maluku keluar sebagai juara umum Pesparani Nasional ke-II dengan 5 medali emas.
Sementara itu Bupati Maluku Tenggara, Thaher. Hanubun mengucapkan terima kasih atas pelayanan dari panitia NTT yang telah sukses menjadi tuan rumah Pesparani ke-II
Baginya NTT merupakan salah satu daerah yang unik karena lingkungannya yang ramah dan sangat menjunjung tinggi tolerasi antar sesama umat beriman.
” Kita adalah saudara, mari kita terus pupuk kebersamaan ini untuk membangun Indonesia yang sukses dan mandiri” pungkasnya.(*/ER)