BIMA. NUSA FLOBAMORA– Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang baru-baru ini melakukan evaluasi pasca diklat kepada para peserta yang telah mengikuti pelatihan pembuatan pakan kambing alternatif yang telah diselenggarakan pada tanggal 16 s/d 18 Juli 2024 di Hotel Lambitu, Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) .
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyatakan siap berkontribusi dan mendukung program sinergisitas ini melalui peningkatan SDM mitra deradikalisasi.
“Kita berikan solusi permanen untuk saudara kita mitra deradikalisasi. Kita latih berwirausaha hingga produktif”, ungkap Amran.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widhi Arsanti, menyebut pentingnya inovasi pertanian dalam meningkatkan produktivitas.
“Dengan didukung dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi, Saya yakin target utama Kementan dalam meningkatkan produksi, akan tercapai,” kata Santi.
Dalam evaluasi yang dilakukan, BBPP Kementan melibatkan peserta pelatihan yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi NTB.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta merasakan peningkatan kemampuan praktis dan teoritis dalam bidang peternakan.
Kepala BBPP Kupang, Indra Zakariya Rayusman menyampaikan bahwa pelatihan sinergi antara Kementan dan BNPT bertujuan untuk mengurangi potensi ancaman radikalisasi dengan menyediakan alternatif kegiatan yang positif bagi masyarakat, khususnya di daerah yang rawan.
“Dampak pelatihan ini sangat positif, khususnya bagi petani dan peternak yang terlibat. Selain memberikan keterampilan baru, pelatihan juga mendorong terciptanya kemandirian dan semangat kewirausahaan, yang pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan di daerah masing-masing,” ujar Indra dalam acara evaluasi tersebut.
Dalam pelaksanaannya, evaluasi dilakukan secara online dan offline. Diawali dengan evaluasi online dimana para alumni pelatihan mengisi kuesioner secara online, selanjutnya dilakukan evaluasi offline dimana para enumerator mewawancarai dan meninjau langsung lokasi usahataninya.
Saat evaluasi offline para enumerator berinteraksi langsung dengan para alumni pelatihan, melihat sejauh mana perkembangan usaha, sekaligus melihat seberapa besar dampak materi-materi pelatihan yang telah diberikan bagi perkembangan usaha mereka.
Evaluasi pasca diklat dilakukan mulai tanggal 3 s/d 6 Desember 2024 di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Hasil dari evaluasi pasca diklat dan dampak ini akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi BBPP Kupang dan melalui pelatihan tersebut diharapkan dapat tercipta sumber daya manusia yang lebih terampil, mandiri, dan berdaya saing, serta berkontribusi dalam penguatan ketahanan pangan dan ketahanan sosial di Indonesia. (*Rilis BBPP Kupang/LBR/ER)