KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Salah satu tokoh masyarakat (Tomas) di Kelurahan Naikoten 1 Kota Kupang, Simon Hendrik Weni menargetkan 70 ribu suara buat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, Jonas Salean-Aloysius Sukardan atau Paket Sahabat di Pilkada 2024.
Warga Naikoten 1 merindukan program Pembangunan Daerah Kota yang di gagas paket Sahabat sudah terbukti ketika Jonas Salean menjadi Walikota masa jabatan 2012-2017, antara lain mengenai air bersih, infrastruktur jalan dan lampu jalan.
Hal ini diutarakan Simon Hendrik Weni pada acara pertemuan tatap muka terbatas Paket Sahabat, Jonas Salean dan Alosius Sukardan di RT 023 dan RW 009 Naikoten 1, Rabu 2 Oktober 2024 malam.
Dirinya berharap 18 Program yang di gagas oleh Paket Sahabat, apabila nanti Tuhan ijinkan untuk menjadi Walikota,harus di realisasikan karena program ini pro rakyat.
Sama seperti yang sudah dilakukan pada waktu menjabat, Air bersih, Santunan duka dan pemakaman gratis, pelayanan kesehatan gratis dan juga pendidikan gratis untuk SD dan SMP Negeri dan lainnya semua harus terealisasi dengan baik agar warga Kota Kupang bisa sejahtera di bawah kepemimpinan Bapak Jonas dan Bapak Alo.
“Saya mengajak warga Kota Kupang Jangan lupa, 27 November 2024, jangan salah pilih, pilih paket Sahabat No 2 yang di dukung partai Golkar dan Partai Hanura,” pungkasnya
Sementara itu dalam pemaparan program kerja, Calon Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan, membangun Kota Kupang itu tidaklah mudah, dibutukan orang yang punya pengalaman untuk mengelola pemerintahan. Bukan dia mau coba-coba
Dikatakan Jonas, bahwa dirinya adalah salah satu tokoh pendiri Kota Kupang ini pada tahun 1996, Dari Kota administratif menjadi Kota Madya.
Motto Kupang Kota Kasih( Karya Aman Indah dan Harmonis) ini ada 3 orang yang mendesain, Alm Bapak S.K Lerik sewaktu menjabat Wali Kota Kupang pada saat itu, Alm Mell Yakob Ketua DPRD Kota Kupang dan Jonas Salean menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Kupang.
Jonas berharap, warga Kota Kupang harus bisa berkarya baru bisa hidup dengan baik. Kalau mau berkarya dengan baik maka Kota ini harus aman, sehat , sisi Kotanya harus bersih dan indah. Komunikasi antar umat beragama harus harmonis. Itu pasti Kota Kupang aman.
Kalau seorang Kepala daerah atau Wali Kota tidak pandai mengatur uang , maka rakyat akan susah teruatam keluarga-keluarga yang tidak mampu.
Dirinya menggambarkan kepada masyarakat Kota Kupang tahun 2012 dirinya mengambil pemerintahan dari Walikota Sebelumnya yaitu Bapak Daniel Adoe, pendapat asli daerah( PAD) Kota Kupang hanya 51 milyard , tapi 5 tahun kemudian PAD Kota Kupang mencapai, 168 milyard naiknya sangat signifikan., karena Jonas mempunyai kemampuan dan pengalaman.
” Pemerintahan berikut setelah kami, 2017-2022, PADnya hanya 173 milyard. Saya kasihtinggal 168 milyard 5 tahun kemudian hanya 173 milyard naik hanya 5 milyard saja. Padahal periode 2012-2017 naiknya seratus milyard lebih, sehingga gratis -gratis itu berjalan baik. Dari 2017-2022 itu kesulitan uang sehingga dimana-mana ada kas kosong, PTT tunjangan di potong, honor segala macam di potong, kesra di potong. Itu artinya tidak pengalaman,” tandas politisi Partai Golkar ini.(ER)