Tingkatkan Mutu Pendidikan Dinas Dikbud TTU Genjot Tiga Program Penting Ini

Tingkatkan Mutu Pendidikan Dinas Dikbud TTU Genjot Tiga Program Penting Ini

KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTU, Beato Yosef FR. Oemenu, S.STP menegaskan, pihaknya terus berkomitmen melakukan peningkatan mutu pendidikan di bumi Biinmafo.

Upaya yang dilakukan adalah akan menggenjot yang namanya literasi, numerasi dan karakter karena ini berkaitan dengan standar pelayanan minimal.

“Kami memang masih berada di bawah tetapi terus berusaha. Oleh karena itu pasti semua program kegiatan didalam rencana kerja dinas Dikbud diarahkan ke literasi, numerasi dan karakter,” tegas Beato Yosef saat diwawancarai wartawan di Kupang, Rabu 27 Maret 2024.

Dijelaskannya, khusus mengenai merdeka belajar memang banyak episod diperkirakan ada sekitar 26 episod berkaitan dengan pencegahan tindak kekerasan atau program lain seperti program sekolah penggerak, guru penggerak, kurikulum merdeka.

Dirinya merincikan di Kabupaten Timor Tengah Utara terdapat 274 SD dan yang belum menerapkan program ini masih 78 SD.

Tapi pihaknya terus mengimbau supaya tahun 2024 ini semua menerapkannya. Sedangkan untuk SMP ada 95 sekolah dimana yang belum menerapkan ada 18 sekolah.

“Di sekolah-sekolah juga menerapkan pola lainnya seperti mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi,” jelasnya.

Walaupun begitu, lanjut Yosef, sekarang ini di TTU masih kategori mandiri belajar kemudian ada juga sudah maju ke mandiri berubah dan ada yg mandiri berbagi.

Kendala utama di TTU itu kekurangan guru. Alasannya ada kebijakan ada guru PNS didistribusikan ke sekolah swasta. Di TTU ada 274 sekolah dasar dimana 110 sekolah swasta ada perimbangan jumlahnya dengan negeri. Sedangkan untuk SMP ada 13 sekokah swasta.

Terkait dengan guru P3K, Yosef mengatakan, tidak bisa dimutasi karena yang dimutasi itu PNS sementara ada moratorium penerimaan PNS sehingga pihaknya merasakan betul kendala kekurangan guru.

Ditanya pendapatnya soal kegiatan rakor, Yosef mengatakan ini merupakan momentum yang baik karena pihaknya bisa presentasikan program prioritas dari masing-masing dinas Dikbud kabupaten/kota.

Kemudian mencoba mencari problem utama dan akar masalah dan kemudian upaya yang dilakukan agar bisa dianggarkan. Makanya dihadirkan pula para sekda selaku TAPD.

“Harapan kami dari kegiatan ini bisa mendongkrak literasi, numerasi dengan anggaran maksimal sehingga kualitas pendidikan meningkat karena anggaran yang baik,” pungkasnya.(ER)

error: Content is protected !!