KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Lembaga SMAN 9 Kota Kupang yang beralamat di Bemopu, Kelurahan Lasiana pada tanggal 25 Oktober 2023 mendatang genap berusia 20 tahun.
Dalam catatan perjalanan lembaga ini ibarat merangkak secara perlahan terhitung sejak 2003 dan pada tahun 2023 ini, menunjukkan geliat membangun dan tampil beda.
Kepala SMAN 9 Kupang Adelgina N Liu, S.Pd ketika ditemui Media ini di ruang kerjanya, Senin 23 Oktober 2023 menarasikan catatan perjalanan lembaga ini sejak 2003 sampai memasuki usia ke 20 tahun 2023 ini.
Terkait dengan HUT ke 20 nanti, Adelgina menyatakan dirayakan sederhana tapi pihak sekolah memberi ruang kepada para siswa untuk berkreasi. Juga ada kegiatan kewirausahaan.
Dikatakannya, pada Ulangtahun ini ada perkembangan sarana prasarana.
Jika pada HUT ke 19 tahun belum ada kantin sehat, aula serba guna masih darurat juga belum ada pavling block di halaman depan tapi sekarang sudah ada perkembangan yang cukup menggembirakan.
“Kami coba dari dana iuran pengembangan pendidikan siswa. Kami kreatif dan ada juga taman baca karena kelemahan selama ini ada pada literasi siswa dimana 15 menit sebelum KBM siswa diberi waktu untuk membaca. Kami juga lengkapi dengan pojok baca,” jelasnya.
Dikatakan Adelgina, perjalanan sekolah ini sejak awal berdirinya pada tahun 2023 cuma dengan 2 rombongan belajar (Rombel).
Seiiring dengan perjalanan waktu, lanjutnya, sekarang telah ada 28 rombel dan kepala sekolah sudah 9 orang.
Untuk Siswa pada tahun ajaran 2023/2024 berjumlah 871 orang. Jumlah guru dan pegawai 71 guru dewasa 38 guru profesional yang sudah bersertifikat ada guru P3K ada 15 orang juga pegawai kontrak.
Khusus ruang belajar 24 ruang meskipun masih kurang 4 ruang tetapi hasil rapat bersama komite diputuskan dibangun aula untuk bisa menampung tiga ruang kelas dan menggunakan lab IPA untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Pada semester ini aula yang dibangun untuk finishing maka dilakukan KBM melalui dua shift pagi kelas X-XII dan siang kelas XI sampai Desember nanti,” tutur Adelgina.
Dirinya menegaskan bahwa di lembaganya ini digunakan dua kurikulum yakni kurikulum KTSP untuk kelas XI dan XII dan kelas X kurikulum merdeka berbuat dalam bentuk project belajar Pancasila.
“Temanya soal gaya hidup berkelanjutan dengan kegiatan bercocok tanam. Fasilitas yang disiapkan sekolah lahan dengan tanah hitam, tanah humus, bibit dan air. Para siswa dan guru tinggal menanam tanaman yang telah disemaikan,” kata Adelgina.(ER)