SMAN 9 Kupang Masih Kekurangan Guru IPS

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Lembaga Pendidikan SMAN 9 Kupang yang memiliki siswa sekitar 800-an saat ini masih mengalami kekurangan guru IPS.

Para siswa di sekolah ini didominasi jurusan IPS sehingga kedepan sekolah berusaha agar kebutuhan guru negeri khususnya bisa terpenuhi.

Sesuai hasil analisis kebutuhan maka untuk guru yang dibutuhkan adalah guru Bahasa Jerman, Guru Sejarah dan Guru Geografi.

Hal ini diungkapkan Kepala SMAN 9 Kupang,
Adelgina N Liu, S.Pd saat ditemui Media ini di ruang kerjanya pada Senin (21/11/2022). Turut mendampingi Kepala Kehumasan SMAN 9 Kupang,Frans X M Hida.

Menurut Adelgina, sekolah yang dipimpinnya ini dari waktu ke terus terus dibenahi terutama fasilitas pendukung juga peningkatan SDM.

Dirinya bersyukur bahwa dari tahun ke tahun minat siswa untuk bersekolah di SMAN 9 Kupang semakin tinggi setelah pola zonasi diperluas.

“Sebelumnya kami cuma bisa dapat 4 rombongan belajar karena penerapan zonasi hanya di dalam Kota Kupang. Tapi sekarang kami perluas ke Tarus juga Penfui Timur sekarang ini bisa mencapai 10-11 rombongan belajar,” katanya.

Adelgina mengakui bahwa sambil melakukan pembenahan pihaknya juga berencana pada tahun 2023 mulai menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. Saat ini mereka masih menerapkan kurikulum K13.

“Sekolah ini juga kategori  sekolah penggerak sehingga kami terapkan pula kurikulum Merdeka Berbuat. Kami pastikan tahun 2023 sudah bisa terapkan Kurikulum Merdeka Belajar,” jelasnya.

Ditanya soal oknum siswa di lembaga ini yang viral di media sosial karena isap rokok, Adelgina mengatakan sekolah telah mengambil sikap dengan memanggil para orangtua untuk menyampaikan perihal pembinaan.

Soal pergaulan bebas terutama narkotika dan HIV-AIDS, Adelgina menyampaikan kalau hal ini disosialisasikan sejak tahun ajaran baru.
Dimana para calon siswa saat masuk pertama kali di lembaga ini, mereka akan mendapat pembekalan materi mengenai HIV-AIDS  dan narkotika.

Frans menambahkan, terkait persoalan ini pihak sekolah biasa menghadirkan tenaga kesehatan dari  Puskesmas Oesapa untuk sosialisasi mengenai HIV termasuk juga diberikan obat tambah darah buat siswi saat masa haid.

Untuk masalah narkotika, kata Frans, mereka mengundang pihak Polda dan BNN. Ada juga pembinaan rohani setiap bulan pada hari Jumat ada juga dihadirkan motivator berikan bimbingan rohani.

Adelgina menambahkan, mereka juga terus menggalakan program menghijaukan sekolah. Selama ini dengan memanfaatkan  air tengki yang ada diwajibkan para guru dan siswa merawat taman sekolah.

Juga diadakan lomba penataan ruang kelas, bakti sosial, tanam pohon dan gerakan pungut sampah bersama pihak kelurahan.(ER)

error: Content is protected !!