KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Ratusan siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Asuhan Kasih Kupang mengenang jasa para gurunya dengan membagi bunga di momen Hari Guru Nasional tahun 2022.
Pemberian hadiah istimewa berupa bunga ini menunjukkan ada rasa kasih sayang dan penghormatan dari siswa kepada guru yang telah berjasa membimbing, mengajar dan mendidik mereka selama ini.
Kepala SLB Asuhan Kasih Kupang, Amini, S.Pdi pada puncak hari guru nasional, Jumat (25/11/2022) menuturkan, pada momen hari guru ini ada pesan yang ingin disampaikan buat guru dan siswa berkebutuhan khusus.
Bahwa dalam mendidik ada tantangannya namun ia mengajak guru di SLB dan diluar pada umumnya untuk terus bersama-sama mendidik anak bangsa memajukan pendidikan di Indonesia terkhusus yang menangani anak berkebutuhan khusus.
“Harapan saya teman-teman guru tidak patah semangat ayo terus semangat apalagi sekarang kurikulum baru yang berpihak pada siswa,” harap Amini.
Menurutnya, dengan adanya kurikulum merdeka belajar para guru juga senang disesuaikan dengan kondisi siswa dan daerah atau kearifan lokal yang ditonjolkan.
“Kami di SLB Asuhan Kasih total guru dan pegawai 52 orang dan total siswa sesuai dapodik 153 orang. Di momen ini para guru merasa terharu karena anak-anak menyampaikan ucapan terima kasih ke guru yang begitu luar biasa,” katanya terharu.
Amini menambahkan, momen pemberian bunga juga bingkisan lain dari para siswa ke guru menyiratkan bahwa siswa mengetahui mereka sudah diajarkan susah payah oleh guru bukan nilai besar kecilnya tapi nilai kebersamaan antara guru dan anak-anak itu yang lebih penting.
Sementara itu salah seorang guru Yuli Margaretha Kono menyampaikan bahwa pada momen hari guru ini dirinya sangat bangga karena diberi tugas untuk mengikuti kegiatan yang luar biasa ini.
Ia merasa terharu karena diberikan setangkai bunga dari anak-anak berkebutuhan khusus dan ini menunjukan ada kepedulian dari anak-anak karena mereka merasa guru sudah mendidik mengajar dan membimbing mereka selama ini.
“Harapan saya sebagai guru tentu para siswa yang ada tetap semangat dalam proses pembelajaran. Walaupun ada keterbatasan namun dilain sisi ada kelebihan sehingga para guru terus bersemangat,” kata Rita panggilan akrabnya dan menjadi wali kelas IB Tuna Rungu ini.(ER)