KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Shinsei George Hadjoh yang juga mantan Penjabat Wali Kota Kupang mendampingi 33 atlet kempo NTT yang akan berlaga di Pekan Olahraga Raga Nasional( PON) XXI Aceh – Sumatra 2024, menyambangi kelompok pemulung AQU-ADA.
Adapun lokasi kelompok pemulung ini beralamat di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama Kupang, Sabtu 22 Juni 2024.
Dalam kunjungannya mereka melakukan aksi dengan berbagi kasih bersama 24 kepala keluarga dan makan bersama dengan 123 jiwa yang ada di kelompok pemulung Aqu-Ada.
Koordinator kelompok pemulung AQU-ADA Imanuel Tabun mengucapkan syukur kepada Tuhan karena anugerahnya bisa mempertemukan para kelompok pemulung bersama Shinsei George Hadjoh bersama anak-anak tim dari kempo.
“Kami mengucapkan terimah kasih karena Tuhan menjamah hati dan masih mengingat saudaranya yang ada di sini” ujarnya haru.
Berkat yang sudah Tuhan siapkan untuk para atlet dan juga pihak yang terkait di dalamnya masih disisihkan untuk saudara-saudaranya yang ada di sini.
“Apa yang sudah dilakukan ini, benar adanya tentang kasih. Karena Tuhan bilang kasihilah sesamamu,” kata Tabun.
Ditanya soal jumlah KK dan juga jumlah Jiwa yang ada di kelompok pemulung AQU-ADA ini, Imanuel mengatakan jumlah KK ada 23 dan 123 jiwa dan berasal dari berbagai suku, ada dari TTS, TTU, Rote, Alor dan mereka sudah puluhan tahun hidup di lokasi ini.
Ditanya soal harapanya untuk atlet-atlet kempo yang nantinya akan berlaga di PON XXI Aceh-Sumatra, Imanuel mendoakan agar Tuhan memberikan kekuatan, memberikan suka cita dan kebahagiaan untuk semua Tim, tidak kembali dengan kecewa dan putus asa tetapi kembali dengan ucapan syukur.
Sementara itu Shinsei ( pelatih) Kempo dan juga Ketua Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (PERKEMI) Provinsi NTT, George Hadjoh , saat di jumpai di sela-sela kegiatan mengatakan, apa yang dilakukan saat ini semata-mata untuk menggalang rasa kepedulian anak-anak kepada sesama.
Selama ini perpuluhan anak-anak ini dibawa ke Gereja. Selain itu juga disisihkan untuk berbagi dengan sesama.
” Saya selalu mendidik anak-anak ini, bahwa kepedulian dengan sesama. Karena itulah implementasi dari Matius 5:31. Mereka ini diberkati oleh Tuhan dengan prestasi-prestasinya” ujarnya
Oleh karena itu, dirinya mengajak anak-anak ini untuk melihat sesama kita sebagai bagian yang tidak terpisahkan.
” Saya mengajak anak-anak untuk kita berbagi dan makan siang dengan saudara-saudaranya ada di tempat pemulung ini. Semua berbaur bersama, duduk bersama dan makan bersama-sama” ungkap Kepala Dinas Dispora NTT
Maksud dari kebersamaan ini adalah, karena memang tidak ada perbedaan. Karena kita semua adalah ciptaan Allah yang segambar dan serupah Allah.
Begitu di berkati, kita selalu ingat ada sesama kita yang harus diperhatikan dengan bentuk perbuatan.
“Saya berpikir, suatu saat saya dan pengurus-pengurus sudah tidak ada lagi, maka mereka sudah bisa melanjutkan kegiatan-kegiatan ini dengan hati yang peduli dengan sesama ” pungkasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, salah satu atlet kempo Farel yang hadir dalam berbagi kasih ini, mengatakan, merasa bahagia. Karena memang hidup di dunia ini harus jadi berkat untuk orang lain dengan saling membantu.
“Apa yang kami buat hari ini untuk saudara-saudara kita di pemulung, tidak terlepas dari suport dan juga ajaran dari Bapak George Hadjoh yang kalau di kempo biasa kami panggil shinsei George” ujar Farel
Disela-sela latihan cerita Farel, shinsei George selalu mengajarkan bahwa harus mengingat kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan.
“Jadi kebetulan ada kesempatan , ada rejeki juga makanya Shisei George merangkul kami semua untuk datang disini,” tutur Farel.
Dikatakan Farel bahwa kegiatan berbagi ini sudah sering di lakukan, kami juga pernah ke panti asuhan. Ini sudah menjadi tradisi di kempo sejak dulu.
Sementara itu salah satu Kelompok pemulung Martha saat di jumpai, mengucapkan terimakasih kepada para atlet kempo bersama Shinsei George Hadjoh yang sudah menyiapkan waktunya untuk datang berkunjung di Kelompok Pemulung ini.
“Saya bersyukur Bapak George sangat peduli kepada kami semua disini. kami di berikan bantuan beras, telur dan lainnya. Sangat terbantu sekali. Bapak George dan anak-anak kempo dengan kami duduk bersama makan bersama. Kami menilai Bapak George adalah pemimpin yang merakyat, pemimpin yang peduli dengan masyarakat kecil seperti kami ini” ujar Marta bersemangat.(ER)