KUPANG.NUSA FLOBAMORA – Narkoba telah menjadi masalah global yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk kesehatan, sosial, dan ekonomi. Terlebih lagi bagi generasi muda yang sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Penggunaan narkoba pada masa remaja dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka, baik secara fisik maupun mental.
Pada awalnya mereka hanya tertarik dengan rasanya, kemudian mereka mencobanya juga, dan ketika mereka merasakan nikmatnya mereka menikmatinya, akhirnya mereka aktif mengonsumsi narkoba.
Banyak pengguna obat ini yang awalnya tergiur untuk merasakan kenikmatan sesaat atau melarikan diri dari masalah yang mereka hadapi.
Padahal, efek narkoba dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental.
Mengantisipasi bahaya narkoba, Rabu, 1 Februari 2023 bertempat di Hotel Sahid T-More Kupang, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar Workshop Penggiat Anti Narkoba di lingkungan Kota Kupang.
Dengan mengundang perwakilan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) termasuk SMK Pertanian Pembangunan Negeri Kupang.
Mengusung tagline “War on Drugs”, workshop ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam rangka menumbuhkan kepedulian dan kesadaran bagi sekolah akan tanggung jawabnya terhadap peserta didik.
Dimana peserta didik merupakan generasi penerus bangsa. Khususnya generasi petani milenial.
Di sektor pertanian, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berulang kali menjabarkan bahaya Narkoba untuk generasi muda.
“Narkoba sangat berbahaya karena dapat merusak masa depan anak bangsa. Kita tidak mau ada narkoba beredar di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan). Narkoba harus di hindari” tegas Mentan Syahrul.
Hal senada ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi
“Usaha kita dalam menumbuhkan banyak petani muda tidak boleh gagal karena narkoba. Anak-anak muda yang berada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan seperti Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), PEPI, termasuk SMK PP sudah sepatutnya menjauhi hal-hal seperti itu”. ujar Dedi.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Yanuarius Laka menyambut baik dengan adanya kegiatan ini karena untuk memberantas narkotika sampai ke akarnya, perlulah kerja sama dari semua pihak yang terlibat termasuk keluarga, sekolah dan masyarakat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri untuk ini, maka kami meminta BNN untuk menggandeng semua lini adalah hal yang tepat dalam upaya pemberantasan korupsi”. papar Yanuarius.
Plt. Kepala BNN Provinsi NTT, Mohammad Nasrun menyatakan hal serupa. Bahaya penyalahgunaan narkotika dapat menyebabkan halusinasi dan ketergantungan yang membuat penggunanya menjadi kecanduan.
Ia pun menambahkan bahwa ini adalah upaya awal sebagai tindakan preventif yang kita lakukan pada generasi muda.
“Saat ini kami (BNN-red) sedang berupaya agar mata pelajaran terkait bahaya penyalahgunaan narkoba ini masuk ke dalam kurikulum merdeka belajar minimal 1 jam pelajaran,” ujar Nasrun.
Diharapkan melalui kerjasama yang dibentuk dengan pihak sekolah dapat terealisasi bersih dari narkoba.
Walaupun sebenarnya di SMK PP Kupang pun sudah menyisipkan materi bahaya narkoba tersebut dalam mata pelajaran Agama dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Kepala SMKPP Negeri Kupang, Stepanus Bullu memaparkan sampai saat ini SMK PP Negeri Kupang secara aktif melakukan Sosialisasi P4GN kepada peserta didik di lingkungan sekolah dengan mengundang narasumber langsung dari BNN.
Kemudian kegiatan sosialisasi diakhiri dengan tes urine yang dilakukan untuk pegawai dan peserta didik sebagai wujud nyata dalam mencegah masuknya narkoba di kalangan peserta didik.
“Hal ini kami lakukan tiada lain sebagai bentuk kepedulian pada generasi muda penerus bangsa. Harapan kedepannya tidak ada penyalahgunaan narkoba di lingkungan kita dan misi kita menyiapkan generasi penerus pembangunan pertanian dapat terwujud melalui aksi nyata dalam memerangi narkoba. tandas Stepanus.(*/Luluk Juan/Rilis Berita SMK N PP Kupang/ER)