Serap Aspirasi Warga, Penjabat Wali Kota Kupang Berkantor Di Kelurahan Mantasi

Serap Aspirasi Warga, Penjabat Wali Kota Kupang Berkantor Di Kelurahan Mantasi

Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjo ketika memberikan arahan di Kelurahan Mantasi

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Penjabat Wali Kota Kupang, George M.Hadjo, SH berkantor di Kelurahan Mantasi Kecamatan Alak Kota kupang Selasa 6 Desember 2022, untuk mendengarkan permasalahan yang ada di Kelurahan Mantasi.

Ketua LPM, Syafrudin Sabong atas nama masyarakat Kelurahan Mantasi menyampaikan beberapa hal terkait kondisi riil yang telah dan sedang di alami masyarakat Kelurahan Mantasi

Dirinya menyampaikan kepada penjabat Walikota terkait kondisi tanah yang labil dan topografi wilayah yang berbukit berdampak pada terjadinya bencana tanah longsor setiap tahun.

Selain itu masyarakat Kelurahan Mantasi tidak memiliki akses jalan utama lain, selain jalan Trikora, sehingga konektifitas transportasi serta orang dengan Kelurahan lain harus tetap terjamin kelangsungannya.

Sayfrudin juga menyampaikan, Kelurahan Mantasi tidak memiliki sarana publik lain yang dapat di gunakan sebagai pusat kegiatan masyrakat.

Terhadap persoalan yang terjadi di Kelurahan Mantasi, Penjabat Wali Kota Kupang George yang didampingi para OPD terkait mengatakan, para lurah dan camat yang punya keterkaitan dengan lokasi yang bermasalah bisa di foto supaya bisa ditindak lanjuti.

Tapi ia berpesan bahwa, semua permasalahan yang ada di Kelurahan Mantasi untuk menuju perbaikan, butuh proses.

“Saya mau bilang, perbaikan itu semua butuh proses, jadi jangan berpikir bahwa hari ini di sampaikan terus besok langsung ada,” tandasnya.

Penjabat Wali Kota Kupang mengatakan, agar Kelurahan Mantasi mejadi pusat kegiatan masyarakat, dirinya meminta camat dan lurah untuk membuat festival kalender, bisa gabungkan dengan kelurahan lainnya. Sehingga ketika orang datang dari mana saja festival kalender sudah ada.

Ia mencontohkan, ada etnis Sabu, Alor, Rote dan lainnya, itu bisa diadakan setahun sekali. Begitu juga dengan makanan lokal yang sudah lama tidak muncul di permukaan itu bisa di tampilkan.

Penjabat juga mengucapkan terimakasih karena masyarakat sudah peduli dengan masalah sampah.

“Memang masyarakat belum semua peka dengan permasalahan sampah. Kalau kita biarkan sampah ini, maka sampah akan menyerang kita dalam berbagai bentuk, apa itu penyakit, atau bencana. Untuk memerangi sampah itu perlu kesadaran dan kerja keras dari semua masyarakat” pungkasnya.(ER)

error: Content is protected !!