KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (READSI) terus berupaya meningkatkan kualitas hidup petani di Kabupaten Kupang Provinsi NTT.
Salah satu upaya konkritnya adalah melalui Penyelenggaraan Diseminasi Informasi Sekolah Lapang Program READSI dalam rangka mendukung kebijakan pembangunan pertanian.
Sekolah Lapang Program READSI didirkan dengan maksud agar petani atau kelompok tani mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumberdaya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usaha tani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan.
Program READSI yang tengah memasuki periode penyelesaian program tahun 2018-2024 berharap, PPSU dan DPMO dapat menyebarluaskan program strategis pembangunan pertanian yang dapat diadopsi dan direplikasi di wilayah lain oleh Pemerintah Daerah, khususnya Kelompok Tani atau Petani yang berhasil mengimplementasikan Sekolah Lapang untuk pengembangan usaha taninya.
Kegiatan ini hasil kolaborasi antara Pusat Pelatihan Pertanian c.q READSI melalui Pemerintah Daerah dan juga UPT Kementerian Pertanian yaitu Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang.
Kegiatan dilaksanakan di BBPP Kupang selama 3 hari, pada tanggan 12 s/d 14 Desember 2024 dan di buka secara resmi oleh Kepala BBPP Kupang yang dalam sambutannya menyampaikan harapannya kegiatan ini dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan bagi kemajuan pertanian di Provinsi NTT.
“READSI memberikan dorongan bagi petani untuk memcahkan persolan pertanian di daerah terpencil sekalipun. Harapan saya, kegiatan ini dapat menjadi langkah nyata untuk memajukan pertanian di NTT,” ujar Indra.
Sebelumnya Program READSI merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin melalui pemberdayaan rumah tangga petani di perdesaan dan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan di sektor pertanian dan non pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan.
“Kita harapkan dengan memberdayakan masyarakat bisa membangun korporasi, mengolah lahan yang luas secara berkelompok. Ini salah satu cara untuk masyarakat tani bisa berkembang. Dengan memanfaatkan pertanian yang modern tidak lagi konvensional. Sehingga bisa mendapatkan yang lebih,” tekan Santi.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang di setiap kegiatan selalu menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan sektor pertanian. Dan Kementan berkomitmen untuk memastikan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia,
Kegiatan Diseminasi Informasi Sekolah Lapang Program READSI juga turut di hadiri Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT, Kepala Dinas Kabupaten Kupang, Pengelola PPSU, DPMO, Konsultan Provinsi, Fasilitator Bisnis, Fasilitator Desa, Penyuluh Pendamping Lapangan dan 30 Petani Kabupaten Kupang.
Semoga dengan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif untuk kemajuan pembangunan pertanian di Indonesia, terutama di Provinsi NTT. (*/Rilis BBPP Kupang/SW/ER)