KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Aulya Kota Kupang, NTT menyediakan hewan kurban untuk semua kalangan baik masyarakat umum, yayasan, organisasi kemasyarakatan termasuk kalangan Media.
Ponpes Darul Aulya menjadikan hari Raya Idul Adha sebagai momen berbagi berkah guna mempererat tali kekeluargaan dalam bingkai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini disampaikan Dahrul Ivanur Umar selaku Pimpinan Ponpes Darul Aulya Kota Kupang kepada Wartawan di sela-sela kegiatan pemotongan dan pembagian hewan kurban, Senin (11/7/2022).
Dijelaskan Dahrul bahwa penerimaan, penyembelihan dan pembagian hewan kurban di Ponpes ini untuk tahun 2022 sementara berjumlah 158 ekor.
Untuk penyaluran denga titik sasaran sebagian besar warga Kota Kupang yang digunakan sentral penyaluran pada Masjid dan paguyuban, organisasi, OKP yang merupakan mitra.
Selain itu juga, kata Dahrul, disalurkan kepada umat Non Musim termasuk kalangan Media juga menerima penyaluran hewan kurban karena ini momentum kebaikan yang diberikan untuk manfaat kebaikan bagi banyak orang.
Dijelaskan Dahrul, untuk donatur yang berpartisipasi hewan kurban buat pondok pesantren dari 6 negara yang dilakukan penggalangan seperti Australia, Arab, Jerman, Perancis, Belanda dan juga di Indonesia.
Selama ini negara-negara itu menjadi mitra bagi pondok dalam penyelenggaraan pembangunan pondok dan partisipasi lain yang memberi bantuan bagi banyak orang.
Dahrul berharap semoga kondisi ini berjalan dengan baik dan kedepan pondok memberi manfaat bukan saja bagi warga di Kota Kupang saja tapi bisa untuk satu provinsi di NTT.
Ini semua, lanjut Dahrul, sebagai wujud partisipasi hidup toleransi di Kota Kupang khususnya dan NTT umumnya.
Juga memberi pesan kepada semua pihak bahwa apa yang dilakukan pondok ini tanpa memandang suku dan agama .
Pola pembagiannya, kata Dahrul, para petugas masjid ataupun paguyuban bisa mengambil di tempat pemotongan dengan catatan mengajukan permohonan atau proposal yang diajukan sehingga terkontrol secara baik.
Inipun, jelas Dahrul, guna menghindari pendobelan dalam distribusi sasaran penerima. Saat ini tercatat ada 40 unsur dalam arti yayasan, masjid yang melampirkan nama penerima sapi.
Terkait pemeriksaan hewan, dijelaskan Dahrul dilakukan di tempat pemotongan oleh tim kesehatan hewan melibatkan semua tenaga pemotong tanpa pembatasan.
“Pesan kami kepada target penerima bahwa apa yang diberikan ini diapresiasi sebagai suatu nilai kebaikan guna mempererat hubungan kekeluargaan individual dalam bingkai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya.
Selain itu juga, tambah Dahrul, pembagian hewan kurban diberikan kepada wartawan karena pihaknya beranggapan bahwa semua yang ada tanpa Media tak mungkin tersiar informasi kebaikan ini.
“Ini sebagai bentuk apresiasi dan bingkisan terima kasih kami kepada media agar kedepan saling bersinergi untuk menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi masyarakat umumnya,” pungkasnya.(ER)