KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Dalam rangka meningkatkan efIsiensi dan produktivitas pertanian di Kupang, Staf Khusus Menteri (SKM) Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian melakukan kunjungan kerja dan memimpin rapat koordinasi di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang dan di hadiri oleh UPT Kementerian Pertanian (Kementan), dinas pertanian, serta stakeholder.
Dalam rakor tersebut, Staf Khusus Menteri menekankan pentingnya pertanian modern sebagai pilar utama bagi keberlanjutan petani masa depan.
Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi di bidang pertanian, pemerintah menargetkan agar petani dapat meningkatkan hasil produksi dengan metode yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kepala BBPP Kupang, Indra Zakariya Rayusman dalam sambutan selamat datang mengatakan bahwa sebagai UPT Pemerintah Pusat yang bergerak di bidang peternakan dan pertanian tentu akan selalu memantau perkembangan program di Nusa Tenggara Timur.
“Kami akan kawal program pertanian untuk menghadapi krisis ketahanan pangan, kami juga akan selalu bersinergi dengan pemerintah daerah, provinsi dan juga stakeholder terkait”, kata Indra
SKM juga menyampaikan bahwa Kementan mempunyai 3 program utama yang menjadi fokus dan di dukung penuh oleh Presiden Republik Indonesia, yakni optimalisasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.
Sam mengatakan harapannya terhadap pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk dapat berjalan bersama, bersinergi bersama Kementan melalui UPT agar program utama dapat berjalan.
“kami selaku pemerintah pusat sangat berharap program ini dapat berjalan dengan baik guna dan menjadi langkah cepat serta menjadi jawaban atas permasalahan yang terjadi. Di tengah ancaman krisis ketahanan pangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti yakin dan optimis program kementan dapat berjalan dengan lancar jika dibantu dengan keterlibatan petani milenial dan penggunaan terknologi modern dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi ancaman pangan di masa depan.
“Dengan sinergi semua pihak, kita bisa menghadapi tantangan dan mengubah keadaan. Pemerintah menargetkan sekitar 400 ribu ha lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air,” ujar Santi.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman telah menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian mempunyai 3 program utama yang mendapat dukungan penuh dari presiden, dan berharap agar ketiga program utama ini dapat berjalan lebih optimal dan membawa dampak positif bagi sektor pertanian Indonesia secara berkelanjutan.
“Pastikan program pompanisasi berjalan dengan baik. Optimalisasi lahan rawa harus dikejar dan fokus pada pengembangan padi gogo. Tanpa sinergi dari berbagai pihak kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kita harus kuat bersama. Jika kadis kabupaten dan provinsi bersatu, kita akan mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia.” Tegas Mentan. (*/Rilis BBPP Kupang/SW/ER)