KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sejak tanggal 23 Februari lalu mengadakan pelatihan sejuta petani dan penyuluh.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Pelatihan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh lebih dari sejuta peserta yang berasal dari seluruh Indonesia yang berprofesi baik sebagai petani, penyuluh maupun insan pertanian lainnya.
Untuk di NTT sejumlah 3.400 peserta yang mendaftar dari Kabupaten Flores Timur (Flotim) mengikuti secara aktif kegiatan pelatihan baik secara individu maupun bergabung dititik kumpul yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah.
Dalam rilis berita yang diterima Media ini ditulis, kegiatan mengusung tema “Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim”.
Pelatihan diadakan selama 3 hari menggunakan media zoom dan Learning Management System (LMS) yang dapat diakses secara mandiri oleh peserta Pelatihan.
Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo yang membuka secara langsung kegiatan pelatihan ini menyampaikan pentingnya pelatihan ini diadakan terlebih terkait tema yang diusung tentang mitigasi terhadap perubahan iklim mengingat pentingnya perubahan iklim dalam mempengaruhi produktivitas pertanian Indonesia.
Lebih lanjut Mentri Syahrul mengemukakan 3 hal penting yang dapat diperoleh dari pelaksanaan pelatihan dalam menghadapi perubahan iklim yakni, Pertama, Pembenahan agenda intelektual. Kedua, Mixing tantangan perubahan iklim dan Ketiga, menyesuaikan perilaku dan budaya pertanian dengan memanfaatkan secara maksimal teknologi yang telah tersedia.
Pesan yang sama juga disampaikan oleh Kepala BPSDMP Dedi Nursyamsi dalam laporannya saat kegiatan pembukaan pelatihan.
Dedi menyampaikan pentingnya perubahan iklim dalam mempengaruhi produktivitas sektor pertanian di Indonesia secara signifikan.
Sehingga upaya-upaya untuk menghindari kejadian merugikan yang dapat ditimbulkan sebagai dampak dari perubahan iklim harus diupayakan secara maksimal.
Salah satunya melalui pelatihan yang diselenggaraka untuk meningkatkan SDM Pertanian masyarakat terkait hal-hal yang harus dilakukan dalam menghadapi perubahan iklim yang sering terjadi sehingga produktivitas pertanian tetap mampu dipertahankan dan ditingkatkan.
“Melalui Pelatihan ini kami berharap penyuluh dapat melakukan pendampingan secara maksimal terhadap petani di lapangan sehingga petani mampu mengimplementasikan teknologi adaptasi perubahan iklim,” ungkapnya.
Kemeriahan pelaksanaan pelatihan sejuta petani dan penyuluh disemarakkan oleh seluruh insan pertanian di seluruh Indonesia tak terkecuali oleh Penyuluh, Petani dan Insan Pertanian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya di Kabupaten Flores Timur.
Meskipun terkendala kekuatan signal internet yang belum memadai di beberapa lokasi, masyarakat khususnya petani dan penyuluh tetap semangat dan antusias mengikuti pelatihan ini.
Salah satu titik kumpul pelaksanaan pelatihan sejuta petani dan penyuluh di Kabupaten Flores Timur yakni di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gonzalu Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur.
Kegiatan ini, dihadiri oleh sejumlah penyuluh pertanian serta petani binaan untuk mengikuti jalannya kegiatan pelatihan baik pembukaan oleh Menteri Pertanian serta pemaparan materi oleh narasumber.
Kepala BPP Gonzalu, Lam Margareta menyampaikan tingginya antusiasme masyarakat menyambut kegiatan pelatihan ini sejak dimulainya pendaftaran hingga pelaksanaan pelatihan.
Margareta mengharapkan, semakin banyak kegiatan pelatihan pertanian diadakan di Kabupaten Flores Timur terlebih pelatihan-pelatihan demi peningkatan kapasitas penyuluh pertanian serta pelatihan-pelatihan aplikatif yang mampu diserap dan diterapkan oleh petani secara langsung di lahannya masing-masing, untuk peningkatan pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Flores Timur.(*/ER/Rilis Berita BBPP Kupang).