KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Nasional ke II akan dilaksanakan dari tanggal 28 -31 Oktober 2022 di Kota Kupang, NTT selaku tuan rumah.
Pada acara ini dalam agenda akan dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi yang penyelenggaraannya dipusatkan di Stadion Oepoi Kupang.
Seharusnya Pesparani ini dilaksanakan 2 tahun lalu yaitu tahun 2020 sebagai hasil Musda di Ambon tapi karena terjadinya pandemi covid maka pesparani ini dibatalkan.
Ketua Lembaga Pembina Pengembangan Pesparani Katholik Nasional ( LP3KN) , Prof Adrianus Eliasta Sembiring mengatakan ini saat jumpa pers, Rabu (27/7/2022) di Gedung FKUB Kupang.
Untuk konteks pesparani ke-2 ini kata Prof Adrianus, memakai 2 metode yaitu secara ofline dan online dan ada 13 mata lomba yang akan dilombakan serta 5 mata lomba paduan suara dengan model rekaman.
“Jadi direkam di tempat masing -masing kemudian di berikan kepada Juri dan juri menilainya,” jelas Adrianus.
Sedangkan lomba lainnya paduan suara campuran, cepat tepat rohani, mazmur dan bertutur kitab suci itu dilakukan live di depan para juri secara offline.
Dari segi anggaran, berasal dari berbagai pihak ada dari APBD sebesar 3 milyar yang berasal dari Pemerintah Daerah dan sudah diterima oleh panitia Pesparani tingkat Provinsi NTT.
Sedangkan Kementrian Agama Ditjen Bimas Katolik menjanjikan dana sebesar 5 milyar. Kemudian akan dibagi dua konteks yakni 4 milyar untuk pesparani dan 1 milyar untuk operasinal LP3K.
“Dana 5 milyar tersebut sampai saat ini belum kami terima. Kami harapkan teman-teman media bisa mengingkatkan kepada Kementrian Agama untuk memastikan dana tersebut bisa diperoleh,” tandasnya
Dari perhitungan untuk kegiatan pesparani ini, dipastikan menelan biaya sekitar 12,5 milyar. Dana yang sudah di dapat Pemda NTT, dari Ditjend Bimas Katholik sebesar 7 milyar maka masih ada sekitar 4 sampai 5 milyar yang masih akan dicari oleh panitia.
Dirinya juga menghimbau dari berbagai pihak yang menginginkan acara ini berlangsung dengan meriah bisa menyumbangkan dananya.
Acaranya Pesprani untuk tingkat nasional yang akan berlangsung juga di Kupang diagendakan dibuka Presiden dan penutupannya oleh Wakil Presiden dan berlangsung di Stadion Oepoi Kupang.
Diharapakan dengan kehadiran Presiden dan Wakil Presiden ini persiapan lebih baik agar tampak meriah dan megah.
Ketua Pesparani NTT, Frans Salem, menjelaskan, ajang Pesparani tingkat provinsi sebagai pemanasan kontingen NTT sebelum masuk ke Pesparani nasional, yang akan digelar bulan September nanti.
“Ini kita mencari calon yang mewakili Provinsi NTT ke tingkat nasional. Karena juaranya yang akan diikut sertakan ke tingkat nasional,” terang Frans Salem.
Ajang Pesparani tingkat Provinsi NTT juga dijadikan momen melakukan uji coba perlombaan venue karena mata lomba tersebut akan dipakai atau dilombakan pada tingkat nasional nanti.
“Jadi kalau masih ada kekurangan, kita masih punya waktu untuk menyempurnakan. Agar pada tingkat nasional nanti kita sudah lebih mantap lagi,” terangnya.
Selama kegiatan Pesparani, kata Frans Salem, pihaknya akan menyediakan fasilitas bagi para kontingen, mulai dari penginapan, konsumsi, termasuk transportasi lokal dari hotel ke lokasi kegiatan.
“Selama kegiatan di Kota Kupang, semuanya ditanggung oleh panitia. Tentu termasuk penginapan, makan minum dan transportasi. Itu artinya NTT siap selenggarakan even Pesparani,” tandasnya.
Ketua Pesparani NTT, Piter Manuk, pada kesempatan yang sama menjelaskan, dengan mengusung tagline “Dari NTT untuk Nusantara”, pihaknya cukup siap untuk menggelar Pesparani tingkat provinsi maupun nasional.
“Kalau mau tanya Pesparani, kami sudah cukup siap untuk menggelar even ini, baik tingkat provinsi maupun nasional. Dan Pesparani provinsi kali ini lengkap diikuti 22 kabupaten/kota di NTT,” jelas Piter Manuk.
Ia menjelaskan, pihaknya memiliki tekad besar dimana Pesparani tingkat provinsi menjadi sebuah gladi, untuk menuju Pesparani tingkat nasional pada September mendatang.
Turut mendampingi pada acara jumpa pers ini , Sekretaris panitia, Jack Kleden, Wakil Ketua Lodovikus Lena, dan moderator Drs Abraham Maulaka.(ER)