KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Setiap tanggal 8 Maret menjadi hari spesial buat kaum perempuan di seluruh dunia merayakannya.
Pada momen ini, kaum perempuan umumnya belum mendapat tempat terhormat di mata kaum lelaki. Momen ini dianggap sebagai hari yang biasa-biasa saja.
Berbeda dengan Dr.Ir.Sophia Ratnawaty, M.Si Peneliti Madya BPTP NTT bagian Sub.Koordinator Program dan Evaluasi BPTP NTT, melihat Hari Perempuan Internasional sebagai momen untuk merefleksikan pengabdiannya baik di dunia kerja maupun sebagai ibu rumah tangga.
Sosok murah senyum ini kepada Wartawan Nusa Flobamora ketika dimintai komentarnya, Selasa (8/3/2022) menuturkan pengalaman pribadinya sebagai peneliti.
Dikatakannya, banyak perempuan hebat diluar sana yang bisa menjadi seorang peneliti tangguh dan tidak kalah bersaing dengan peneliti laki-laki.
Terutama, kata Sophia, dalam hal membagi waktu dan tugas sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anak sambil bekerja “meneliti” tapi juga pada saat yang sama kehadiran kita dibutuhkan oleh Anak dan Suami.
“Saya secara pribadi menempatkan tugas sebagai peneliti dan tugas rumah sejalan. Bagi saya perempuan hebat itu dilihat dari bagaimana dia membagi peran sejalan antara karier dan kewajiban di rumah,” katanya.
Mengenai peran kaum perempuan dalam pembangunan di NTT khusus dalam bidang peternakan dan pertanian, Sophia menilai perannya dominan dan berpengaruh.
Dirinya mencontohkan, dalam pengambilan keputusan kapan saatnya menanam padi jagung dan sebagainya atau juga peran yang menentukan kapan dan bagaimna bisa menjual ternaknya pada saat harga bagus di tingkat pasar.
“Seorang perempuan bisa menjadi leader dalam hal pengambilan keputusan baik dalam rumah tangga maupun dalam berusaha tani,” kata Sophia.
Banyak contoh positif dimana seorang perempuan bisa menjadi leader pada komunitas laki-laki dalam hal memelihara ternak serta bagaimana dia bisa menjadi spirit atau motivator sehingga komunitas tersebut bangkit dari ketidakberdayaan.
“Harapan saya tentu kedepan semakin lebih banyak lagi perempuan-perempuan Indonesia khususnya perempuan di NTT yang berprestasi dalam bidang masing-masing, namun tidak melupakan tugas dan fungsinya sebagai seorang istri atau seorang Ibu,” pinta Sophia.
Untuk diingat, Hari Perempuan Internasional atau sering disebut International Womens Day diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret.
Tahun 2022 ini, International Womens Day 8 Maret 2022 mengusung tema #BreakTheBias.
Dilansir dari IWD, tema tersebut dipilih untuk merayakan pencapaian perempuan di seluruh dunia di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Selama ini, perempuan dari berbagai latar sosial budayanya selalu memiliki bias, stereotip, dan diskriminasi. Akibatnya, kesetaraan gender sulit untuk dicapai.(ER).