KUPANG NUSA FLOBAMORA—Dalam upaya memperkuat peran generasi muda dalam sektor pertanian dan mendorong pencapaian swasembada beras, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang menyelenggarakan Webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) dengan tema “Peran Penyuluh Pertanian dan Petani Milenial dalam Mempercepat Swasembada Beras”, Sabtu (01/02/2025).
Berperan sebagai narasumber dalam MAF ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran, dan salah satu petani milenial padi di Kabupaten Kupang, Lazarus Prakarsa. Selain itu, acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk akademisi, penyuluh pertanian, petani milenial, serta civitas akademika lingkup UPT Pendidikan BBPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan).
Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penyuluh pertanian dan generasi muda tentang pentingnya peran mereka dalam sektor pertanian, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dalam hal ini mencapai target swasembada beras.
Dalam satu kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Petani milenial dan penyuluh pertanian memiliki peranan kunci dalam mendukung swasembada beras melalui adopsi teknologi, mekanisasi, dan inovasi pertanian. Kita harus memastikan bahwa pertanian tetap menarik bagi generasi muda dengan memberikan akses terhadap teknologi modern, modal usaha, dan pasar yang luas,” ungkapnya.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dalam paparannya mengatakan penyuluh adalah jembatan antara kebijakan pemerintah dan implementasi di lapangan. Dengan pendampingan yang tepat, petani milenial dapat mengembangkan usaha tani yang lebih produktif dan efisien.
Dalam sambutannya, Kepala SMK-PP Negeri Kupang, Bogart K. Watuwaya, berharap para peserta webinar, khususnya siswa SMK-PP Negeri Kupang, dapat terinspirasi dan termotivasi untuk terjun langsung ke dunia pertanian serta mengembangkan inovasi yang dapat membantu pencapaian swasembada beras.
Dilanjutkan oleh narasumber, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, drh Januaria Maria Seran, menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Ia mengatakan petani milenian tidak bisa hanya mengandalkan cara-cara konvensional tetapi harus berani mengadopsi teknologi, seperti penggunaan benih unggul, sistem irigasi cerdas, serta mekanisasi pertanian untuk meningkatkan hasil panen.
Salah satu petani milenial sukses yang menjadi pembicara dalam webinar, Lazarus Prakarsa, berbagi pengalaman tentang bagaimana ia berhasil meningkatkan produktivitas pertaniannya dengan menerapkan teknologi modern.
“Banyak orang masih berpikir bahwa bertani itu sulit dan tidak menguntungkan, padahal dengan pendekatan yang tepat, pertanian bisa sangat menjanjikan. Saya sendiri sudah membuktikan bahwa dengan teknologi yang tepat dan manajemen usaha yang baik, hasil panen bisa meningkat,” katanya.
Ia juga mengajak generasi muda untuk tidak ragu dalam menekuni dunia pertanian. “Bertani itu bukan sekadar bekerja di sawah, tapi juga mengelola bisnis. Dengan pengetahuan dan inovasi, kita bisa mengubah cara bertani menjadi lebih modern dan efisien,” tambahnya.
Webinar ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari siswa, mahasiswa, penyuluh pertanian, hingga petani muda. Banyak peserta yang aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan terkait strategi peningkatan produktivitas pertanian serta peluang usaha bagi petani milenial.
Dengan terselenggaranya MAF ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terdorong untuk terjun ke dunia pertanian dan berkontribusi dalam mencapai swasembada beras. SMK-PP Negeri Kupang berkomitmen untuk terus mendukung edukasi dan pelatihan bagi calon petani milenial agar mereka dapat berkembang dan bersaing dalam sektor pertanian modern. Rilis SMK-PP (Rendi) *ER
