KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH meminta para kader posyandu jangan hanya bekerja sama dengan TP PKK saja. Tetapi harus kreatif membangun kerja kolaborasi dimulai dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi.
Dengan adanya kerja kolaborasi maka ibu-ibu akan mendapat pengetahuan yang lebih banyak tentang gizi untuk anak, gaya hidup bersih dan sehat, pola asuh anak yang baik, cara mengelola pangan yang bergizi dan enak
Hal ini disampaikan George Hadjoh saat membuka kegiatan Pelatihan Kader Pos Pelayan Tepadu (Posyandu) se-Kota Kupang Tahun 2023, Senin (14/8/2023).
Pelatihan yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang tersebut dihadiri oleh Penjabat Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Yohana A. Hadjoh – Hermanus, Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal-Informal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Ros Dethan, Ahli Gizi Puskesmas Alak dan Badan Pengurus TPKK Kota Kupang.
Dalam sambutannya Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, menekankan bahwa para kader posyandu jangan hanya bekerja sama dengan TP PKK saja.
Bisa juga menjalin kerjasama dengan pihak kelurahan, RT, RW, perguruan tinggi yang paham tentang gizi seperti Poltekes Kesehatan, Universitas Nusa Cendana Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
Juga pihak swasta seperti para pengusaha yang menjual makanan sehat agar dapat bekerja sama dalam melakukan pelatihan-pelatihan yang membantu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, membantu pengetahuan ibu-ibu muda yang belum atau akan memiliki anak.
“Kunci dari keberhasilan kita dalam menangani stunting dan gizi buruk adalah kerja kolaborasi di setiap tingkatan,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, George mengucapkan terima kasih untuk TP PKK Kota Kupang, Dinas Kesehatan, dan kader posyandu se-Kota Kupang yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
Dia berharap kegiatan pelatihan ini ke depannya dapat rutin dilakukan dan mengajak semua lembaga terkait untuk kerja kolaborasi.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Yohana A. Hadjoh – Hermanus menyampaikan bahwa sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yang menjadi tiga pilar yang sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.
Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah menumbuhkembangkan posyandu.
Posyandu menurutnya adalah salah satu bentuk upaya kesehatan sumber daya masyarakat yang sudah menjadi milik masyarakat.
Untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu diperlukan pelatihan kader posyandu dalam menjawab kebutuhan tersebut.
Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat khususnya bayi, balita, dan ibu hamil serta ibu nifas.
Dia berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin Penggerak Kota Kupang dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Sementara itu Ketua Panitia kegiatan pelatihan, Yosina Pallo, SE dalam laporannya menyampaikan bahwa posyandu merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat.
Terdapat 330 posyandu dengan 1650 kader posyandu yang tersebar dalam 51 kelurahan yang ada di Kota Kupang.
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam mengurangi angka kematian ibu dan anak.
Setelah mengikuti pelatihan ini para kader posyandu diharapkan mampu mengelola posyandu dengan baik, memahami kesehatan ibu dan anak, melakukan penyuluhan terkait kesehatan, seta menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam setiap kegiatan yang dilakukan posyandu.(*/ER)