KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC menghadiri dan membuka Forum Business dan Business Matching Pengusaha Muda NTT dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), bertempat di Hotel Harper Kupang, Selasa (19/03/2024).
Pembukaan forum ini ditandai dengan menempelkan telapak tangan pada layar digital dan diikuti oleh bunyi sirine oleh Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, bersama dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian RDTL Filipus Nino Pereira, Anggota DPD RI Abraham Paul Liyanto, Perwakilan dari Associacao Nacional dos Joven Empresarios Timorenses (ANJET) Timor Leste serta Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Kupang Yusak Benu.
Turut hadir dalam Forum tersebut para Pengusaha Timor Leste yang tergabung dalam Camara Do Comercio Industria (CCI), Associacao Nacional dos Joven Empresarios Timorenses (ANJET) Timor Leste, Ketua dan jajaran pengurus HIPMI Provinsi NTT, Ketua dan jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi NTT.
Juga Ketua dan jajaran pengurus Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTT, Ketua dan jajaran pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi NTT, Ketua dan jajaran pengurus Full Gospel Business Man Fellowship International (FGBMFI) Regional NTT, para pelaku UMKM serta mitra kerja terkait.
Pj. Gubernur NTT, Ayodhia Kalake dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di Provinsi NTT kepada Menteri Perdagangan dan Perindustrian RDTL beserta rombongan delegasi para Pengusaha muda dari Timor Leste dan juga mengapresiasi jajaran pengurus HIPMI Kota Kupang atas terlaksananya kegiatan ini.
Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ayodhia mengucapkan selamat datang kepada Menteri Perdagangan dan Perindustrian serta seluruh delegasi dari Timor Leste di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dirinya juga memberikan apresiasi kepada HIPMI Kota Kupang yang telah menyelenggarakan kegiatan ini untuk meningkatkan hubungan kemitraan dagang antara Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Negara Timor Leste.
Pj. Gubernur Ayodhia juga menerangkan salah satu dari empat butir kesepakatan dalam Pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di Istana Kepresidenan Bogor pada 26 Januari lalu adalah peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara di antaranya membangun konektivitas darat dan laut seperti membuka rute Angkutan Lintas Batas Negara dengan rute Kupang-Dili dan Dili-Kupang juga kehadiran Terminal Barang Internasional di Motaain.
Selain itu, syarat perlintasan bagi masyarakat kedua wilayah yang berbatasan darat ini juga makin dipermudah.
Terlebih juga dalam pembicaraan yang intensif dengan beberapa maskapai penerbangan, agar ada direct flight khususnya dari Kupang-Dili dimana hal ini untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Ayodhia pun mengatakan meskipun dipisahkan oleh batas administrasi pemerintahan dan kedaulatan sebagai sebuah negara, Provinsi NTT dan Negara Timor Leste memiliki kedekatan yang sangat erat baik secara sosio kultural maupun ekonomi.
Dimana banyak masyarakat Timor Leste yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang sangat rapat dengan masyarakat NTT terutama yang tinggal di daerah Perbatasan.
Selain itu, secara ekonomi kedua daerah ini memiliki hubungan dagang yang saling menopang satu sama lain.
Berdasarkan data statistik tahun 2023, dari total nilai ekspor NTT yang didominasi sektor non migas sebesar 74,086 juta dollar, sekitar 77 persen diekspor ke Negara Timor Leste.
Sementara itu, total impor dari negara Timor Leste ke NTT sekitar 4,1 persen yang sebagian besar terdiri dari kopra dan kopi. Untuk bulan Februari 2024, kegiatan ekspor-impor dan pelintasan orang melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain menghasilkan devisa sebesar Rp. 55,8 miliar lebih dan 18.859 pelintas.
” Aktivitas perdagangan dan pelintasan orang yang signifikan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua daerah ini, terlebih Negara Timor Leste dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.” Papar Ayodhia Kalake.
Pada moment yang bermartabat ini, Saya juga memberikan apresiasi kepada KADIN NTT yang telah melakukan berbagai terobosan untuk memperkenalkan dan melakukan ekspor produk-produk UMKM asal NTT sebanyak 12 kali ke Timor Leste.
Dengan adanya komitmen kerja sama Indonesia dengan Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis atau Comunidade dos Paises de Lingua Portuguesa (CPLP), untuk mengembangkan kerja sama lebih luas di bidang ekonomi dan perdagangan.
Para pengusaha dari NTT dan Timor Leste dapat membentuk kerja sama atau jaringan bisnis yang lebih kuat untuk menggali dan mengembangkan berbagai potensi sumber daya alam yang ada di kedua wilayah ini.
Seperti di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, energi baru terbarukan dan pariwisata sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi NTT menyambut positif diadakannya Forum Business dan Business Matching yang mempertemukan kalangan pengusaha dari NTT dan Negara Timor Leste.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, para pengusaha dari kedua wilayah dapat lebih mengenal potensi, keunggulan serta peluang investasi yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi baik di NTT maupun di Timor Leste. Forum ini merupakan langkah strategis untuk memperluas dan memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan ini.” Tambah Pj. Gubernur.
Dengan adanya Forum ini, Ia berharap agar volume perdagangan dan kegiatan ekspor-impor antara NTT dan Negara Timor Leste dapat lebih ditingkatkan.
Dengan kehadiran empat Pos Lintas Batas Negara yakni Motaain, Motamasin, Wini dan Napan, lalu lintas barang serta orang dari NTT ke Timor Leste dan sebaliknya diharapkan semakin signifikan sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi bagi kedua wilayah yang memiliki kedekatan secara sosio kultural.
“Sekali lagi, besar harapan Saya agar forum ini tidak hanya sekedar menjadi forum bincang-bincang saja, namun dapat menghasilkan sesuatu yang riil dan konkrit yang dapat membawa dampak positif bagi perkembangan kedua negara, terkhususnya NTT dan Timor Leste.” Pungkas Pj. Gubernur Ayodhia mengakhiri sambuatannya.
Pada kesempatan tersebut Menteri Perdagangan dan Perindustrian RDTL Filipus Nino Pereira menyampaikan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dan hangat serta penuh rasa kekeluargaan dari Pemerintah Provinsi NTT kepada para delegasi Timor Leste yang datang di Kupang untuk mengikuti forum antar pengusaha tersebut.
“Sudah 20 tahun lebih berlalu kami berdiri sebagai sebuah negara, namun semangat menjaga, memelihara, memupuk dan melestarikan hubungan baik antara Indonesia dan Timor Leste, terkhususnya antara NTT dan Timor Leste tetap kita pegang teguh karena ini merupakan kekuatan bagi kedua negara untuk terus menjalin hubungan persaudaraan. Oleh karena itu, atas nama delegasi Timor Leste, kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Pemerintah Indonesia, khususnya kepada Pemerintah Provinsi NTT dan juga Bapak Pj. Gubernur NTT atas keramahtamahannya, karena telah menerima kami dengan sangat baik, dari hari pertama sampai pada hari terselenggaranya forum ini.” Ucap Menteri Nino.
Menteri Nino Pereira juga menjelaskan, menjadi anggota baru dari Organisasi Perdagangan Dunia, pihaknya melihat ini sebagai suatu peluang dan tantangan untuk terus belajar dan dapat mengembangkan berbagai potensi bagi peningkatan perekonomian negaranya dan berharap agar melalui forum ini kedua belah pihak dapat menghasilkan dan mengoptimalkan beragam potensi sumber daya yang ada.
“Banyak hal-hal yang perlu kami pelajari, terlebih kami juga baru saja menjadi anggota dari WTO (World Trade Organization), dan ini merupakan tantangan bagi kami untuk melihat peluang investasi dan kesempatan bisnis yang baik bagi pembangunan di Timor Leste. Semoga melalui forum ini, para pengusaha muda kita dapat melihat dan mengoptimalkan barbagai potensi sumber daya yang ada, baik dari sektor pertanian, peternakan, perkebunan, pariwisata dan sektor lainnya, sehingga ada kerja sama selanjutnya, yang bisa dikonkritkan segera oleh para pengusaha kita di Timor Leste dan Indonesia terlebih di NTT.” Jelas Menteri Perdagangan dan Perindustrian Timor Leste tersebut.
Sementara Ketua HIPMI Kota Kupang Yusak Benu mengatakan bahwa forum hari ini merupakan sejarah baru. Dikarenakan forum ini mempertemukan pihaknya seperti HIPMI, APINDO dan Kadin dengan delegasi dari Timor Leste yang juga adalah himpunan para pengusaha muda Timor Leste dengan organisasinya CCI dan ANJET.
“Kepada Bapak Pj. Gubernur dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Timor Leste, Saya mewakili himpunan para Pengusaha muda di NTT mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Gubernur dan Pak Menteri di forum hari ini. Ini adalah awal sejarah baru bagi kami,” ungkap Yusak Benu dengan bangga.
Namun Ketua HIPMI Kota Kupang tersebut juga memastikan bahwa forum bisnis ini juga akan menghasilkan langkah-langkah konkrit kerja sama antara Indonesia khususnya NTT dan Timor Leste dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik bagi kedua negara tersebut.
“Kegiatan hari ini, semua atas Petunjuk dan kehendak Tuhan. Kegiatan hari ini merupakan komitmen kita bersama. Oleh karena itu, kami HIPMI dan ANJET juga sangat membutuhkan dukungan dan keterlibatan dari organisasi senior seperti KADIN dan APINDO agar visi, tekad dan usaha kami dapat terwujud. Kita tentunya akan diberkati jika forum ini berhasil dikemudian hari dan membawa berkat bagi banyak orang.” Jelas Yusak.(*/ER)