Pengurus Daerah XXVI Wanita FKPPI NTT, Bantu 30 Anak Balita Stunting di Kelurahan Oepura Kupang

Pengurus Daerah XXVI Wanita FKPPI NTT, Bantu 30 Anak Balita Stunting di Kelurahan Oepura Kupang

KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT), Pengurus Daerah (PD) XXVI Wanita Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) menyerahkan bantuan makanan tambahan berupa biscuit, Susu, telur dan daging ayam kepada 30 anak balita stunting di Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa Kota Kupang

Bantuan itu diserahkan langsung oleh Ketua PD XXVI Wanita FKPPI NTT, Atik Baten yang di dampingi Ketua PD XXVI FKPPI NTT, Thom Gah kepada Lurah Oepura Nehemia E. Sunbanu, S.Sos di Kantor Kelurahan Oepura, Sabtu 7 Desember 2024.

Dalam sambutannya, Atik Baten mengatakan, PD Wanita FKPPI menggagas kegiatan ini dikarenakan merasa terpanggil, menurutnya penanganan stunting ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi ini tanggung jawab kita semua.

“Kami bersama mama-mama balita maupun kader posyandu, untuk mengenalkan produk pangan hewani yang tinggi protein yang harus di konsumsi oleh bayi di bawah lima tahun ( balita) sehingga bisa mencegah stunting,” ujar Ati Ketua yang cukup gencar suarakan cegah stunting.

Kata Ati, anak-anak ini adalah harapan bangsa, anak-anak harus sehat. Tidak boleh stunting.

“Saat ini kita berada di era milenial, mama-mama masih usia muda, ketika menikah dan menjadi orang tua, sudah harus siap mengurusnya, terutama asupan gizi, baik ketika masih dalam kandungan dan melahirkan. Ketika tidak ada asupan gizi yang masuk, maka dampak terhadap anak yang kekurangan gizi dan akibatnya stunting,” jelasnya.

Untuk itu Ati mengajak para orang tua untuk menjaga anak-anaknya dengan memberikan makanan yang bergizi, tidak perlu mahal. Pangan lokal ada disekitar halaman rumah contohnya sayur kelor, bayam, telur ayam dan lainnya.

Ati juga menyerukan kepada ibu-ibu harus cerdas memilih makanan bergizi, tidak perlu mahal yang penting anak harus makan sayur dan protein hewani yang cukup selain itu anak juga harus di berikan susu. Agar kita bisa ciptakan generasi generasi cerdas.

“Tetapi ketika ibu-ibu atau mama-mama tidak peduli dengan asupan gizi untuk anak-anaknya, nah bagaimana anak-anak kita bisa tumbuh sehat dan cerdas. Jelas anak-anak kurang gizi, baik pertumbuhan otaknya maupun fisiknya sehingga mengakibatnya stunting. Cukup miris kalau anak-anak kita dikatakan stunting,” tandas Ati.

Melihat kondisi ini, PD XXVI Wanita FKPPI NTT, peduli dengan anak- anak stunting yang berada di Kelurahan Oepura ini.

Total 30 anak menderita stunting angka yang luar biasa, untuk itu bantuan berupa makanan hewani telur dan daging ayam serta susu diberikan kepada anak balita stunting untuk langsung ibunya memberikan makan. Selanjutnya di berikan biscuit untuk di bawah pulang.

Sementara itu, Lurah Oepura Nehemia E.Sunbanu, S.Sos saat membuka kegiatan bantuan makanan tambahan bergizi oleh PD XXVI Wanita FKPPI NTT mengucapkan terima kasih, atas kepeduliannya untuk membantu balita stunting di Kelurahan Oepura Kecamatan Maulafa Kota Kupang.

Lurah Nehemia juga melaporkan bahwa tahun 2023, jumlah balita stunting di Kelurahan Oepura sebanyak 248 anak. Seiring waktu berjalan pada Bulan Agustus 2024, sudah turun menjadi 165 balita stunting dari 13 posyandu balita di Kelurahan Oepura.

Dikatakannya, menurunnya jumlah balita stunting karena intervensi dari berbagai pihak, dari Dinas, Badan Kantor, kebetulan di Kota Kupang ada balita asuh dari Bapeda Kota Kupang atas kerja sama Bapeda dengan pihak lain.

“Kemarin kami dapat biaya penanganan stunting 100 juta dari Artis Raffi Ahmad,
yaitu sebanyak 60 balita stunting. Sehingga atas kerja keras itu juga dengan berbagai pihak termasuk juga Bapak-Ibu dari FKPPI,” ujar Lurah yang sudah 5 tahun memimpin ini

Dirinya percaya bahwa PD Wanita FKKPI tergerak hatinya untuk membantu anak-anak yang masuk dalam kategori stunting.

Benar kata Ketua PD Wanita ibu Atik, bahwa kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa.

“Dalam pengalaman kami sepanjang saya bertugas sebagai Lurah di Oepura ini di karenakan kelalaian orang tua. Saya pernah sweeping di lapangan, ternyata pukul 08.30 pagi itu orang tua masih tidur sedangkan balitanya sudah bermain-main dan belum sarapan pagi. Banyak orang tua yang jual sayur, atau jual ikan di pasar tapi diberikan makan sayur maupun ikan, tapi anaknya yang tidak mau makan,” jelasnya.

Itulah pengalaman-pengalaman yang dijumpai di lapangan. Jadi memang, kerja kolaborasi itu diperlukan untuk semua pihak yang terkait terlebih untuk pencegahan.

Ketua PD XXVI FKPPI NTT, Thom Gah, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Wanita FKPPI, yang mana telah membantu anak-anak balita stunting di Kelurahan Oepuran ini dengan memberikan makanan tambahan berupa susu, telur, biscuit dan daging ayam.

Tom Gah berharap, kegiatan yang dilakukan oleh Wanita FKPPI ini terus berlanjut sehingga sedikitnya bisa mengurangi angka stunting di NTT khususnya di Kota Kupang.(ER)

error: Content is protected !!