ENDE. NUSA FLOBAMORA– Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan sawah yang akan dicetak baru itu dari lahan rawa mineral dan lahan biasa. Amran menyebut langkah tersebut dilakukan guna meningkatkan produksi di tengah masalah perubahan iklim, seperti El Nino yang menyebabkan kekeringan.
Ada perubahan yang luar biasa, sehingga pemerintah bertekad untuk mencetak lahan sawah baru seluas 1 juta Ha,” ucapnya.
Amran juga menyebutkan karena saat ini tengah mengalami darurat pangan yang tidak lagi bisa kita tunda.
“Kita harus bergerak cepat karena ini darurat pangan, pangan tidak bisa ditunda, ini sangat krusial dan sangat mendesak,” terangnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti juga menyebutkan Penambahan Areal Tanam (PAT) dengan mencetak sawah baru ini menjadi solusi cepat dalam mitigasi kekeringan akibat El Nino.
Bertempat di Hamparan Tiwu Kupe Desa Ranokolo Kec. Maurole dilakukan Gerakan tanam padi sawah di lahan sawah tadah hujan oleh Pj. Bupati Ende Dr. dr.Agustinus Gadja Ngasu,M.Kes,MMR bersama Plh. Sekda, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang Indra Zakariya Rayusman, SH., MH , Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kab.Ende, Para Pimpinan OPD, Camat Maurole yang diwakili oleh Kasie Pemerintahan, Kapolsek Maurole, Para Babinsa di Kec. Maurole Kepala Desa Ranokolo, Kepala BPP Maurole, Kotabaru dan Wewaria, para kepala Desa se- kecamatan Maurole, PPL Kec. Maurole,Wewaria,Kotabaru dan maukaro serta Bapak/Ibu tani Desa Ranokolo,Uludala dan Keliwumbu. (14/09/2024).
Acara diawali dengan gerakan tanam padi bersama yang dipandu langsung oleh kepala BPP Maurole Mikael Naja. Pola tanamnya yaitu jajar legowo 4:1 dengan varietas padi ciherang yang dilakukan bersama Pj. Bupati dan rombongan, setelah tanam bersama dilanjukan dengan demonstrasi membajak sawah dengan menggunakan handtraktor dan traktor roda empat yang dikemudikan secara langsung oleh Pj. Bupati Ende.
Acara dilanjutkan dengan laporan sekdin Pertanian Gadir H.Ibrahim Dean, SP dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa hamparan tiwu kupe seluas 95 hektar sudah ditanami sebanyak 5 hektar, yang selama ini tidak pernah ditanami seluas ini pada periode tanam April-September (ASEP) karena merupakan sawah tadah hujan.
Pada tahun ini karena ketersediaan pompa, traktor dan handtrakor yang dibantu dari Kementrian Pertanian dan semangat dari Kepala Desa Ranokolo dan kelompok tani yang ada sehingga lahan tadah hujan berubah menjadi lahan sawah yang produktif pada musim kemarau.
Beliau juga menyampaikan bahwa sejak April sampai sekarang luas Perluasan Areal Tanam seluas 210 hektar dengan total bantuan traktor 6 unit, handtraktor 35 unit dan 240 pompa air berbagai tipe dan aka nada lagi bantuan irigasi perpipaan dan perpompaan karena dengan bantuan ini sekalipun NTT masuk dalam zona merah di tingkat Nasional dalam program ini namun kabupaten Ende menyumbang zona hijau untuk NTT.
Camat Maurole, yang diwakili oleh Kasie Pemerintahan Pius Sai,S.Sos. beliau menyampaikan total sawah di kec. Maurole seluas 646,27 Ha dengan sawah tadah hujan seluas 283 Ha dan program PAT di kec. Maurole sudah seluas 85 Ha, beliau juga mengharapkan bantuan dari Bapak Pj. Bupati Ende dan Kepala BBPP Kupang agar sawah tadah hujan yang belum diolah dapat ditanami padi dengan bantuan alsintan karena selain Desa Ranokolo, ada juga di Desa Mausambi, keliwumbu, uludala dan Aewora.
Di akhir sapaannya beliau mengharapakan bantuan pompanisasi menggunakan solar ceel yang menggunakan tenaga matahari.
Kepala BBPP Kupang, dalam sambutannya beliau menyampaikan beberapa hal antara lain provinsi NTT berada di klaster satu yaitu arealnya cukup luas untuk kegiatan PAT ini dan kita memasuki masa-masa yang cukup sulit dimana kita memasuki perubahan iklim ditandai dengan kemarau lebih panjang dan apabila hujan dia banjir dan ini sama dengan kondisi di NTT yang sangat spesifik dan beliau telah menyampaikan ke Bapak Menteri Pertanian dan beliau memahaminya kondisi ini dan mengapresiasi kepada kab.yang masuk zona hijau termasuk Kab.Ende.
Selanjutnya Kepala BBPP Kupang juga menyampaikan kolaborasi yang baik antara Pemerintah Pusat, propinsi dan Kabupaten untuk meningkatkan produktivitas serta menyapikan terima kasih kepada Pj. Bupati Ende karena telah mengirim surat kepada Bapak Menteri Pertanian sebagai bentuk ucapan terima kasih atas bantuan-bantuan yang telah diterima.
Sambutan Berikutnya oleh Pj. Bupati Ende.
Dalam sambutan ini beliau menyampaikan beberapa hal antara lain: Saat ini Negara kita dalam keadaan darurat kemandirian pangan.
Hampir semua komoditi strategis Nasional dipenuhi dengan mengimpor. Akibat adanya Elnino yang kita alami terjadi di akhir Tahun 2023 – sampai awal 2024 diperkirakan akan menyebabkan penurunan luas tanam yang akhirnya akan menyebabkan penurunan produksi sementara jumlah penduduk kita yang membutuhkan makan terus bertambah sehingga langkah darurat yang diambil adalah dengan mengimpor.
Untuk keadaan darurat pangan ini maka pemerintah berupaya agar semua daerah dapat memberi kontribusi memproduksi beras dengan cara memanfaatkan lahan – lahan yang sesuai untuk ditanami padi sawah.
Saat ini Kementerian Pertanian berupaya agar semua areal lahan yang bisa ditanami padi sawah bisa dioptimalkan melalui kegiatan Optimalisasi dan Pompanisasi termasuk lahan di kecamatan maurole yang baru ditanami seluas 85 hektar dan sisanya diharapkan Dinas pertanian bersama crewnya dalam merealisasikannya. Tetapi beliu sampaikan setelah minta harus siap tenaganya sehingga aslintan yang dibantu dapat digunakan untuk mempersiapkan lahan.
Kegiatan hari, merupakan salah satu kontribusi yang nyata untuk mengendalikan inflasi disektor pertanian, dimana kita tahu bersama bahwa beras merupakan kebutuhan pokok, untuk ketersediaanya perlu dijaga sehingga tidak terjadi kelangkaan di tengah – tengah masyarakat yang pada akhirnya dapat memicu inflasi.
Beliau juga menyampaikan terima kasih banyak kepada Menteri Pertanian RI melalui Kepala BBPP kupang dan diharapkan bantuan ini tidak sampai disini karena lahan yang ada cukup luas.
Diakhir sambutannya beliau mengaharakan kepada semua PPL untuk mendamping para petani dan mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang membantun di sektor pertanian serta para petani yang merupakan Pahlawan Pangan untuk bangsa dan Daerah ini.
Setelah sambutan dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada kelompok tani yaitu
Kelompok penerima pompa air :
1. Kelompok tani wolondopo dua desa ranokolo
2. kelompok tani anakalo satu desa uludala
Kelompok penerima handtraktor :
1.Kelompok tani santai Sa Ate Dua Desa ranokolo
Kelompok penerima benih padi bersertifikat unggul :
1.kelompok tani wolondopo tiga desa ranokolo
2.kelompok tani wolondopo satu desa ranokolo (*/Rilis Berita BBPP Kupang-JM/ER)