KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Pemerintah Desa (Pemdes) Golo Pua menggandeng pihak ketiga dalam hal ini Yayasan Gugah Nurani Indonesia Manggarai Barat Community Development Project (CDP) menciptakan terobosan yang luar biasa.
Hal ini dalam upaya sebagai bentuk strategi Peningkatan Produktivitas Pertanian hortikultura melalui Pelatihan Penangkaran Benih dan Penanganan Hama di Desa Golo Pua Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat.
Pada tahun 2023, sebuah kolaborasi antara Pemerintah Desa Golo Pua dan Yayasan Gugah Nurani Indonesia Manggarai Barat Community Development Project (CDP) telah menghasilkan sebuah inisiatif penting dalam pengembangan pertanian hortikultura di desa tersebut.
Dengan fokus pada penerapan Sistem Irigasi Tetes, luas lahan pertanian hortikultura yang digunakan mencapai kurang lebih 2 hektar.
Di lokasi ini, tanaman yang didominasi adalah tiga varietas cabe. Penggunaan Sistem Irigasi Tetes merupakan langkah progresif dalam upaya meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam pertanian.
Sistem ini memungkinkan air disalurkan secara langsung ke akar tanaman dengan menggunakan pipa-pipa kecil atau selang, mengurangi pemborosan air secara signifikan.
Dengan demikian, tidak hanya menghemat air, tetapi juga mengurangi risiko erosi tanah dan penggunaan pupuk yang berlebihan.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian secara produktif, tetapi juga untuk memperkuat keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa.
Dengan memanfaatkan sistem irigasi tetes, penggunaan air yang efisien dan pengurangan limbah menjadi fokus utama dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi petani dan masyarakat Desa Golo Pua secara langsung, tetapi juga memiliki dampak yang luas.
Beberapa manfaat yang dapat disorot adalah : (1) Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air: Sistem Irigasi Tetes membantu mengurangi pemborosan air dan meningkatkan pemanfaatan air secara efisien, sangat penting dalam lingkungan yang semakin kering dan rentan terhadap perubahan iklim.
(2) Peningkatan Produksi dan Kualitas: Dengan penggunaan teknologi modern, produksi cabe dapat ditingkatkan sambil menjaga kualitasnya. Hal ini akan memberikan dampak langsung pada pendapatan petani dan ketersediaan produk berkualitas bagi konsumen.
(3) Pengembangan Pertanian Berkelanjutan: Langkah-langkah inovatif seperti penggunaan Sistem Irigasi Tetes merupakan bagian dari transformasi menuju pertanian yang lebih berkelanjutan, yang tidak hanya memperhatikan kebutuhan ekonomi saat ini tetapi juga lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.
Pada tanggal 20 s/d 22 Maret 2024, Yayasan Gugah Nurani Indonesia Manggarai Barat CDP menyelenggarakan pelatihan penangkaran benih dan penanganan hama bagi Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani di Desa Golo Pua.
Pelatihan tiga hari dibagi dalam 2 termin, Hari pertama dan kedua adalah pemaparan materi teoritis dan pengalaman lapangan sedangkan hari ketiga adalah praktek lapangan pembuatan pestisida nabati.
Pelatihan ini bertujuan untuk mendukung ketersediaan benih yang berkualitas serta meningkatkan pengetahuan dalam penanganan hama, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Fasilitator dalam kegiatan ini adalah Bapak Pius Vitalis Musakar yang adalah Pengawas Benih Tanaman Instansi UPTD PSB Provinsi NTT Kabupaten Manggarai Barat dan Bapak Vitalis Anselmus Syukur yang adalah Petugas Organisme Pengganggu Tanaman / Pengamat Hama Penyakit pada Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Manggarai Barat.
Dalam pemaparannya kedua fasilitator ini menggambarkan beberapa hal yang sangat penting, urgen dan menarik dan juga mendapatkan informasi lapangan yang sudah dilakukan secara mandiri oleh para petani.
Bapak Pius Vitalis Musakar dalam pemaparan materinya menggambarkan bahwa Penangkaran benih merupakan aspek penting dalam pertanian yang berkelanjutan.
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan teknik-teknik penangkaran benih yang efektif, termasuk:
(1) Seleksi bibit unggul: Memilih bibit yang memiliki kualitas genetik yang baik untuk menghasilkan tanaman yang kuat dan produktif.
(2) Teknik penyemaian: Cara yang tepat untuk menyemai bibit agar dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
(3) Perawatan bibit: Merawat bibit dengan menyediakan kondisi lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik
Sedangkan Bapak Vitalis Anselmus Syukur dalam pemaparannya menggambarkan Penanganan hama dan penyakit merupakan tantangan yang sering dihadapi oleh petani. Dalam pelatihan ini, peserta belajar mengenali berbagai jenis hama dan penyakit tanaman, serta strategi pengendalian yang efektif.
Beberapa topik utama yang dibahas meliputi :
(1) Identifikasi hama dan penyakit: Memahami gejala-gejala yang menandakan keberadaan hama dan penyakit pada tanaman.
(2) Pengendalian biologis: Menggunakan predator alami dan musuh alami untuk mengendalikan populasi hama tanaman secara alami.
(3) Penggunaan pestisida organik: Memilih dan menggunakan pestisida yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia serta hewan.
Di awal sambutannya Bapak Vinsensius Yosef Bana selaku Project Manager Yayasan Gugah Nurani Indonesia Manggarai Barat CDP menekankan Pelatihan penangkaran benih dan penanganan hama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertanian di Desa Golo Pua.
Dengan ketersediaan benih yang berkualitas dan penanganan hama yang efektif, diharapkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dapat meningkat secara signifikan.
Hal ini akan berdampak langsung pada kesejahteraan petani dan ekonomi desa secara keseluruhan.
Tentunya ini sejalan dengan VIsi Yayasan Gugah Nurani Indonesia dalam bekerja sesuai dengan pilar-pilar Millenium Development Goals (MDG) dan Sustainable Development Goals (SDG) seperti mengurangi tingkat kemiskinan, kelaparan, pendidikan inklusif dan menjamin kelestarian hidup.
Selain itu, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta dalam pelatihan ini dapat menjadi modal berharga untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Desa Golo Pua.
Dengan dukungan yang berkelanjutan dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, diharapkan Desa Golo Pua dapat menjadi contoh yang sukses dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
Kegiatan pelatihan ini merupakan satu rangkaian Kegiatan Program Pertanian Hortikultura dengan Sistem Irigasi Tetes sebagai Pertanian Regeneratif dan Berkelanjutan bagi Kelompok Tani di desa Golo Pua atas kerjasama Yayasan Gugah Nurani Indonesia dan Pemerintah Desa Golo Pua.
Karena itu di awal dan akhir kegiatan Kepala Desa Golo Pua Bapak Yohanes K.T.Ben Suhardi menekankan Desa Golo Pua akan menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan pertanian regeneratif dan berkelanjutan, yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan.
Semoga program ini menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam membangun pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Dengan demikian, pelatihan penangkaran benih cabe dan penanganan hama cabe bagi kelompok tani bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga tentang menciptakan fondasi yang lebih kokoh bagi pertanian yang berkelanjutan dan berkualitas di Desa Golo Pua.
Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh 30 orang anggota kelompok tani dan kelompok Wanita tani.
Peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut sampai selesai. Ditemui di sela-sela kegiatan Bapak Maksimus Geman sebagai Ketua Kelompok Tani dan Ibu Irene Darti Sebagai Ketua Kelompok Wanita Tani Desa Golo Pua sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini.
Hal ini karena materi yang dibawakan memang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ditemui di lapangan.
Misalnya kebutuhan akan benih yang bervariatif di pasaran dengan kualitas yang belum sepenuhnya dikuasai oleh para petani.
Beberapa petani sudah sering melakukan pembenihan secara mandiri dari hasil panen yang baik tetapi pertumbuhan tanaman kadang kurang maksimal dalam produksi.
Karena itu dengan pelatihan ini para petani mulai sadar dan memahami system pembenihan yang efektif dan produktif mulai bisa diterapkan.
Kaitannya dengan serangan hama menjadi tantangan yang sangat serius bagi petani. Di lahan pertanian sering ditemui ada kutu daun, ada lalat buah, ada busuk buah, layu daun dan lain sebagainya.
Tentunya kondisi-kondisi ini akan berdampak pada penurunan produktifitas. Kondisi ini masih ditangani secara tradisional oleh para petani.
Karena itu dengan pelatihan ini para petani diajak bagaimana tata cara penanganan hama yang efektif dan cepat dengan menggunakan sumber-sumber bahan local di desa.
Pada hari ketiga pelatihan ini dilakukan praktek pembuatan pestisida nabati, Pembuatan Biosaka, praktek aplikasi pupuk pada tanaman dan melakukan monitoring dan evaluasi bersama terhadap kondisi tanaman yang ada di lahan pertanian.
Proses monitoring dan evaluasi bersama memberikan pemahaman kepada petani cara mengidentifikasi hama dan penyakit sekaligus teknik penanganan di lapangan.
Di akhir Pelatihan Ketua Panitia pelatihan sekaligus PIC Pengembangan Pertanian Hortikultura Yayasan Gugah Nurani Indonesia Manggarai Barat CDP William Wey Pati Binshar sangat berharap, para petani kembali ke ladang mereka, membawa pulang tidak hanya pengetahuan baru, tetapi juga semangat dan keyakinan untuk menghadapi tantangan pertanian dengan lebih baik.
Dengan bantuan Yayasan Gugah Nurani Indonesia, Desa Golo Pua bersiap untuk melangkah maju dalam mengembangkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. (*/Rilis Berita Vinsen Y.Bana/ER)