CIAWI. NUSA FLOBAMORA- Sebagai langkah kunci dalam mewujudkan visi Musim Tanam (MT) 1 Panen Raya, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) siap menghadirkan Quick Win melalui program Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (PSPP).
Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi menyatakan, Kementan sekarang sedang memusatkan perhatiannya pada persiapan tanam Musim Tanam I, yang biasanya dimulai ketika tahun hampir berakhir, selaras dengan datangnya musim penghujan.
Adapun masa panen pertama umumnya akan dimulai pada Februari hingga mencapai puncaknya pada Maret-April.
“Pasokan beras yang dihasilkan pada musim rendeng ini juga menjadi yang terbesar dalam rangkaian panen tahunan serta menentukan keamanan pasokan dalam negeri hingga akhir tahun,” sebutnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dalam soft launching Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh vol. ke 9, Selasa (24/10) menambahkan, Kementan tengah mengusung Quick Win untuk mempersiapkan musim tanam 1 ini. Quick Win BPPSDMP sesuai tugas dan fungsinya pun mempersiapkan penyuluhan dan peningkatan SDM Pertanian melalui berbagai cara.
“Pertama, pembinaan penyuluh pertanian. Kedua, pelatihan sejuta petani dan penyuluh serta Training of Trainer. Ketiga, membangun wirausaha muda pertanian, kerjasama pertanian dengan berbagai institusi luar Negeri hingga membangun low carbon agriculture, ” jelasnya.
Namun, Prof Dedi menggarisbawahi, Quick Win bukan sekedar solusi cepat untuk meraih kemenangan, tetapi kegiatan berefek lebih luas dan lebih berkualitas, bukan sekedar kuantitas.
Salah satu upaya quick win yang dilakukan sekarang adalah mempersiapkan musim rendeng ini melalui model pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh.
Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh vol. ke 9 tahun 2023 bertema “Peningkatan Produktivitas Padi Musim Rendeng 2023/2024” ini digelar secara hybrid, 24-26 Oktober 2023 secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia ataupun lokasi titik kumpul lainnya.
“Pelatihan ini harus mampu meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh untuk mendongkrak produktivitas pertanian di MT 1 yang akan dipanen Februari-April mendatang,” ungkapnya.
Karenanya, Prof Dedi berharap pelatihan ini menjadi bekal dan persenjataan bagi petani dan penyuluh dalam mendongkrak produktivitas padi sawah.
Dimulai dari mempersiapkan sarana dan prasarana, ketersediaan benih, ketersediaan pupuk, pengendalian OPT, hingga penanganan pascapanen.
“Penyuluh harus memberikan solusi bagi petani, Penyuluh harus tetap hadir di detak jantung petani,” sebutnya.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)