KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS beberapa waktu lalu mengirim peserta melakukan Pelatihan Pengolahan Hasil (manfaat dan dampak).
Pasca Diklat tersebut tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) melakukan evaluasi pada tanggal 18 September 2023 s.d 20 September 2023 bertempat di Aula Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS.
Pengambilan data dan informasi penerapan hasil pelatihan oleh purnawidya
Dilakukan dengan pengisian kuesioner yang sudah disiapkan.
Target responden adalah semua purnawidya pelatihan pengolahan hasil ternak, budidaya sapi potong dan pelatihan genta organik
Adapun pelatihan yang dilaksanakan pada waktu lalu diantaranya Pelatihan Pengolahan Hasil (manfaat dan dampak) pelaksanaan pelatihan yang sudah dilaksanakan.
Evaluasi Pasca Diklat kali ini dilakukan di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS.
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, terkait dengan hal tersebut Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan bahwa “Kemajuan pertanian, bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi, juga peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui kegiatan pelatihan”.
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan, “Pelatihan harus tetap produktif menghasilkan SDM pertanian yang professional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha tinggi”.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten TTS Otniel Neonane ditemui pada ruang kerjanya menyampaikan bahwa evaluasi pasca diklat ini tidak hanya sekedar mengisi kuisioner yang ada namun juga harus benar-benar bisa menjadi indikator keberhasilan pelatihan.
“Evaluasi pasca diklat ini memang penting untuk dilakukan agar bisa dijadikan sebagai indikator keberhasilan pelatihan dan juga sebagai bahan perbaikan pelatihan dikemudian hari. Disamping itu, evaluasi ini juga diharapkan mampu membawa dampak positif bagi purnawidya.” Ujar Otniel.
Ditambahkannya bahwa pelatihan yang telah terlaksana kiranya dapat bermanfaat bagi purnawidya utamanya dalam pengembangan kinerja sebagai penyuluh pertanian sehingga dapat membantu petani dalam pengembangan usaha tani.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala BBPP Kupang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si. menyampaikan bahwa pelatihan yang telah terlaksana diharapkan mampu memberikan hasil berupa peningkatan produktivitas pada usaha tani yang dijalankan oleh purnawidya.
“Kegiatan evaluasi pasca diklat diharapkan dapat member gambaran bahwa pelatihan yang telah dilaksanakan memberikan manfaat dan dampak terhadap kegiatan usaha tani yang dijalankan oleh purnawidya,” ujar Yulia.
Kepala Sub Koordinator Monitoring dan Evaluasi BBPP Kupang, Dewi Yohana Manu, menjelaskan bahwa evaluasi pasca diklat ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana penerapan hasil pelatihan dan dampak yang diperoleh terhadap kinerja aparatur maupun terhadap masyarakat sekitar.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)