KUPANG.NUSA FLOBAMORA– Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Parmusi NTT pada Hari Raya Idul Adha 1445 H ini menyerahkan 13 hewan kurban untuk dipotong pada puncak hari raya pada Senin 17 Juni 2024.
Daging hewan kurban ini usai dipotong diberikan kepada umat tanpa memandang suku, agama dan ras. Adapun hewan kurban berupa sapi dan kambing merupakan bantuan dari DPP Parmusi Pusat dan DPW Parmusi NTT.
Demikian disampaikan Ketua Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) NTT, Hj Ening Murtiningsih di sela-sela acara pemotongan Hewan kurban di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, Senin 17 Juni 2024.
Dijelaskan Hj Ening, pada Hari Raya Idul Adha tahun 2024 ini, bantuan hewan kurban diberikan ke beberapa kabupaten di NTT.
Dia menyebut di Kabupaten Kupang ada 5 ekor, Kota Kupang 5 ekor, Belu, TTU, Alor dan Manggarai Timur masing-masing 1 ekor sapi juga ditambah 5 ekor kambing.
Daging hewan kurban ini, lanjut Hj Nining diperuntukkan bagi umat muslim dan non muslim yang ada di sekitar.
“Adapun Komunitas yang menitipkan ini dari Pimpinan Parmusi Pusat di Alor, Belu dan Pulau Kera berupa sapi dan Manggarai Timur bantuan dari pimpinan wilayah termasuk di Pulau kera 3 ekor kambing,” jelasnya.
Khusus di Kabupaten Kupang, kata Hj Nining, daging yang dibagikan sekitar 560 kantong untuk Jemaah di Masjid Raknamo, Manusak serta Manikin termasuk masyarakat sekitar.
“Juga kepada komunitas Parmusi bagi Kaum Dhuafa dan Mualaf,” tambahnya.
Mengenai makna Idul Adha, Hj Nining menegaskan, dimaknainya sebagai bentuk pengorbanan dalam berkurban dengan keiklasan untuk menyerahkan harta benda yang dicintai karena semua ini cuma titipan Allah.
“Maknanya menguji keiklasan soal sejauhmana pengorbanan segala sesuatu yang kita bawa. Makna berikutnya meneladani nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ketika Allah perintahkan Akhira dan ini pun ditulis dalam Surat Al-Kautsar yang berbunyi sholatlah dan berkurbanlah,” tandasnya.
Dia menambahkan, ini juga melatih kecerdasan sosial dengan peka terhadap kekurangan, peka kepada umat masyarakat sehingga tidak mengumpulkan harta untuk diri tetapi coba berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.
Tentang jumlah hewan kurban tahun 2023 dan 2024, Hj Nining mengakui sedikit berkurang dimana tahun sebelumnya mencapai 20 ekor tetapi adanya krisis kali ini sehingga menurun menjadi 13 ekor.
Dia berharap kedepan semoga situasi ekonomi membaik sehingga memotivasi umat yang memiliki kelebihan memberi lebih banyak lagi untuk membantu warga yang berkekurangan.
Di tempat yang sama salah satu tokoh masyarakat yang juga pendiri LSM LDRBI atau Lembaga Demokrasi Rakyat Bawah Indonesia, Adit Sitompul menyampaikan soal pembagian daging kurban.
Dia mengatakan, pembagiannya sesuai data khusus di RT 03 kepada tetangga dekat juga umat yang ada di Musholla Manusak dan Raknamo dan warga dengan total kantong daging yang disiapkan 150 kantong.
“Tahun lalu kami dapat bantuan 3 ekor sapi tapi sekarang ada peningkatan menjadi 5 ekor sapi. Harapannya kedepan masih ada umat yang memiliki harta untuk berkurban lebih banyak lagi. Ini daging juga kami bagian tanpa melihat agama dan suku, semua kebagian,” pungkasnya.(ER)
.