KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Pejabat yang mewakili Kepala Balai Besar selaku Penanggung jawab kegiatan Perbanyakan benih sumber kerja sama Balitbangtan dengan Direktur Jenderal Tanaman pangan kementrian Pertanian. Dr. Ir. Dadang Sunandar M.P hadir secara langsung panen perdana Cakrabuana Agritan dan Inpari IR Nutri Zinc Varietas Unggul Atasi Stunting.
Penanaman dua jenis varietas ini merupakan
inisiasi kalangan DPR RI terkait hilirisasi dan pendayagunaan hasil penelitian Litbang kementrian pertanian.
Dadang Sunandar saat ditemui di sela-sela panen perdana dua varietas padi yang ditanam di areal percontohan BPTP NTT, Selasa (22/3/2022) menyampaikan beberapa hal.
Dijelaskan Dadang, pihaknya ditugasi oleh Kepala Balai Besar terkait kerjasama dengan Direktorat Benih di tingkat pusat antara Litbang Kementan dengan dirjen tanaman pangan.
Secara struktural hirarkis pelaksana kegiatan ini jika di provinsi dilaksanakan BPTP. jika liniar ada di BPPSDM.
Ada 15 provinsi yang melakukan kerjasama. Tujuannya percepatan pergantian varietas dalam dua orientasi yakni varietas berkategori
Agritan berumur pendek.
Menurutnya, Presiden dan kalangan dunia saat ini berwacana tentang perubahan iklim. Padi nutri zinc atau padi berfortifikasi artinya padi yang mengandung kandungan nutri zinc yang lebih tinggi zinc nya 29,5 ffm.
Dikatakan, keunggulan zinc ini secara literatur untuk memperbaiki anak yang stunting. Dalam rilis tahun 2019 padi ini dipakai untuk menangani stunting.
“Tahun 2019 belum ada Pandemi covid. Jika andai dirilis 2020 zing yang terkandung di padi ini sesungguhnya mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh manusia untuk meningkatkan imun,” jelasnya.
Menurut Dadang, saat ini padi untuk nutri zinc ada dua dimana satu untuk cegah stunting tapi juga meningkatkan imun. Siapapun bisa konsumsi ini.
“Tingginya jika dihitung konsumsi nasional 114 kilogram per kapita konsumsi satu orang maka sehari tiga kali nutri zinc ini dengan kalkulasi zinc yang dibutuhkan tubuh 9-13 itu bisa terpenuhi,” katanya.
Menurutnya, konsumsi varietas ini Imun kuat tetapi kembali ke rilis Kementan bahwa ini untuk cegah stunting maka mau tidak mau tetap dilakukan.
Dikatakan Dadang, NTT menjadi prioritas dalam pengembangan ini karena data Bapenas bersama 10 provinsi lain termasuk Jabar Gorontalo memiliki angka stunting tinggi.
Stunting ini adalah output kegagalan sistem dalam hal orang menjaga kesehatan. Nutrisi ini sebagai dasar kebijakan jika mau menyelesaikan stunting maka ini cara pencegahannya.
“Cegah mulai dari 1000 hari kehidupan manusia. Di beberapa tempat sudah dikoordinasi dengan tenaga medis sangat efektif. 100 persen ibu hamil selama kehamilan sebelum 23 bulan usia kehamilan jika diberi padi ini lahir makin normal,” tandasnya
Dia mengakui banyak orang bertanya persoalan lahan kering di NTT, namun sesuai rilis Kementan padi bernutri zinc tinggi sangat cocok di lahan kering. Inpari ditanam agar dijadikan bibit pada musim tanam berikutnya.
“Kita juga akan lakukan Sertifikasi sehingga benih ini legal menjadi benih yang siap digunakan siapapun. Harapan saya padi varietas ini bisa atasi persoalan di NTT dalam hal kesehatan balita,” pungkasnya.
Ir. Irianus Rohi, M.Si mewakili Kepala BPTP NTT mengatakan, kegiatan ini adalah kerja sama Dirjen tanaman pangan dengan badan litbang kususnya BPTP dimana di Indonesia ada 15 BPTP yang melaksanakan kegiatan ini.
Irianus mengatakan ini saat memberikan sambutan pada panen perdana perbanyakan benih sumber padi cakrabuana agritan dan inpari nutri zinc di BPTP Naibonat, Selasa ( 22/3/2022)
Menurutnya, semua tujuan dan perencanaan itu disesuaikan dengan apa yang menjadi tujuan program nasional yakni ada salah satu program dimana harus mendukung kegiatan IP 400 , IP 400.
“Salah satu yang harus menjadi pendukung ini adalah bagaimana kita menyediakan varietas yang super genjah. Kita membayangkan 365 hari, dibagi kalau kita memilih varietas yang lain yang masih umur 120 sangat tidak mungkin untuk kita mencapai 400,” katanya.
Tetapi dengan kehadiran super genjah seperti cakra buana agritan ini oleh badan litbang mempromosikan bahwa untuk mendukung tipe 400 ini, pendekatan varietas adalah salah satu yang bisa mendukung kegiatan itu.
Sehingga kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung IP 400 didalam kementrian pertanian.
“Kami merindukan untuk kegiatan ini dengan kehadiran dari NTT 1, Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat. Tetapi semua rancangan ini ditunda karena rencana kunjungan Bapak Presiden ke Kupang,” tambahnya.
Menurutnya,, sesuai dengan tugas fungsi dari pada BPTP adalah bagaimana melakukan pengkajian, melakukan perakitan, melakukan pengembangan, melakuakan disiminasi terhadap teknologi spesifik lokasi. Jadi merupakan tugas yang harus diembani karena diikuti oleh 10 fungsi di BPTP salah satunya adalah kerja sama.
“Bapak Nandang dari level atas sudah memberikan kepada kami , bagaimana kerja sama dilevel atas. Kami disini diberikan tantangan untuk melakukan kerja sama dilevel tingkat provinsi,” ujarnya.
Oleh karena itu melalui Dinas Pertanian Provinsi, pihaknya sangat mengharapkan bahwa apa yang sudah dilihat ini merupakan jaminan kerja sama yang sudah dijalin, untuk lebih tinggi lagi jalinan kerja sama terutama dalam melaksanakan 1P 400 di NTT.
Penanggung jawab Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian ( IP2TP) Naibonat yang merupakan UPT di bawa BPTP NTT, Gabriel Wae disela sela kegiatan panen perdana perbanyakan benih sumber padi varietas cakrabuana agritan dan inpari IR Nutei Zinc mengatakan, IP2TP Naibonat ada kebun percobaan seluas 47 hektar.
Prioritas mereka, kata Gabriel, untuk mengembangkan benih tanaman pangan. Salah satunya yang saat ini di panen adalah padi. Tanaman padi ini ada beberapa varietas yang cukup toleran di NTT.
“Kenapa kami butuh cakra, pajajaran dengan nutri zinc, Pajajaran dan cakrabuana adalah umur genjah sehingga kita mengejar musim hujan dan bisa di panen,” tambahnya.(ER).