MALAKA.NUSA FLOBAMORA – Program pompanisasi yang digagas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) terus menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan kesejahteraan para petani di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program ini bertujuan untuk mengatasi tantangan kekeringan yang sering dihadapi petani di musim kemarau, dengan memanfaatkan teknologi pompa air untuk mengairi lahan pertanian.
Yang menarik, pelaksanaan program ini tidak hanya melibatkan petani setempat, tetapi juga siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Kupang.
Para siswa ini ikut terjun langsung ke lapangan untuk memberikan dukungan teknis dan berbagi ilmu terkait penggunaan pompa air serta pengelolaan sumber daya air yang efektif.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, program pompanisasi merupakan salah satu langkah dari Kementan untuk mempercepat peningkatan produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lahan rawa (oplah) dan peningkatan indeks pertanaman (IP) padi pada lahan sawah tadah hujan.
Langkah tersebut diambil pemerintah dalam upaya antisipasi darurat pangan.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga mengapresiasi keterlibatan siswa SMK PP Kupang dalam program ini.
“Kami melihat keterlibatan generasi muda, khususnya siswa SMK PP Kupang, sebagai langkah yang sangat positif. Selain membantu petani, mereka juga mendapatkan pengalaman praktis yang akan berguna di masa depan,” jelasnya.
Program ini dinilai sangat membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian, terutama di daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan.
Diharapkan dari pompanisasi, lahan pertaniannya yang biasanya kering di musim kemarau kini bisa ditanami sepanjang tahun.
Salah satu siswa yang terlibat langsung di Kecamatan Wewiku, Selfius Bain, mengungkapkan kebanggaannya dapat berkontribusi dalam program yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami belajar banyak tentang teknologi pompa air di sekolah, dan sekarang kami bisa menerapkannya langsung untuk membantu petani. Ini adalah pengalaman berharga bagi kami,” ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan selama berada di lokasi Perluasan Areal Tanam (PAT) ialah monitoring pengolahan lahan untuk penanaman padi dan pemantauan pembuatan rumah untuk pompa irigasi.
Sementara ini jumlah pompa yang ada di Kecamatan Wewiku sebanyak dua pompa. Satu pompa sedang dalam proses penurunan untuk kelompok tani dan sisanya dipergunakan sebagai pompa tenaga surya.
Program pompanisasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mendukung kesejahteraan petani, khususnya di daerah-daerah dengan kondisi geografis yang menantang.
Dengan adanya kerjasama antara Kementerian Pertanian, SMK PP Kupang, dan para petani, diharapkan program ini dapat terus berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Malaka dan daerah lainnya. (*/Rilis Berita SMK N PP Kupang-Luluk Juan/ER)