KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Sosok yang digadang maju menjadi Bakal Calon Gubernur (Bacagub) NTT yang juga Akademisi dan Pengusaha Fransiskus Xaverius Lara Aba
sangat prihatin dengan nasib kaum milenial yang drop out dalam hal persaingan peluang kerja.
Jika dilihat dari aspek pendidikan formal dalam konteks angkatan kerja usia 15 tahun ke atas, angka dropout tamatan SMP ternyata sangat besar mencapai 60 persen. Belum lagi tamatan SMA dan Perguruan Tinggi yang tidak terserap di lapangan pekerjaan.
Frans Aba kepada Media ini di Kupang, Jumat (27/10/2023) menuturkan, tantangan yang dihadapi pemerintah di NTT saat ini perihal bagaimana mengatasi permasalahan yang dialami kaum milenial yang drop out khususnya pendidikan formal.
Frans Aba mencontohkan, untuk drop out pendidikan formal SMP saja ada sekitar 60 persen yang belum terserap di lapangan kerja sehingga ini menjadi tantangan berat yang harus segera diatasi.
Salah satu langkah, lanjut alumni Fakultas Ekonomi Unwira Kupang ini, kedepan perlu didorong dengan menciptakan keterampilan disamping melihat dengan tamatan dari pendidikan formal lain seperti SMA atau perguruan tinggi.
Dengan melihat kelompok milenial membandingkan dengan angka rerata angkatan kerja dropout tersebut maka perlu diwaspadai.
Maka solusi membendung tingginya angka pengangguran yakni memberikan keterampilan dengan melihat kompetensi mereka.
“Kita perlu melihat dari sisi hard skill dan softskill yang dimiliki. Apabila pertumbuhan ekonomi berkisar antara 0,1 sampai 0,3 persen jangan berharap milenial bersaing dalam intensitas ekonomi secara makro. Inilah problem kita kedepan,” kata Frans Aba.
Dikatakannya, tantangan kedepan yang paling berat adalah bagaimana kelompok milenial dan gen Z ditingkatkan daya kreatifitasnya.
Pemerintah dan pihak swasta perlu mensuport mereka dengan memfasilitasi mereka mencari terobosan sehingga tidak menambah deretan pengangguran di provinsi Kepulauan ini.(ER)