Oleh : Ami Daiman
KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Krisis yang saat ini melanda dunia, mengharuskan untuk siap menghadapi berbagai tantangan yang ada. Salah satunya, SDM pertanian harus ditingkatkan kualitasnya dengan memberikan berbagai keterampilan hidup (life skill) dan menambah wawasan kewirausahaan.
Petani dan juga melenial sebagai pelaku utama pembangunan pertanian harus terdidik dan terlatih menghadapi tantangan serta mampu mencari peluang bisnis yang ada.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak anak muda untuk tak ragu terjun ke usaha sektor pertanian.
Menurutnya, peluang untuk mendapatkan keuntungan semakin besar. Apalagi petani sekarang tak lagi hanya mengurusi produksi saja, tapi juga pengolahan dan pemasarannya.
“Petani bisa main di awal (produksi.red), tengah, ataupun akhir (pemasaran.red), Sektor pertanian juga dinilainya menjanjikan. Terbukti ketika masa pandemi semua sektor turun, sektor pertanian bisa tetap tumbuh, Pertanian tidak ada matinya. Tidak ada hari yang bisa hidup tanpa pertanian” ungkap Amran
Ia pun menyebutkan anak muda saat ini berada di era abundance sehingga mereka diharapkan memiliki keterbukaan pemikiran dan sikap militan dalam menghadapi berbagai perubahan.
“Karena itu, kamu harus open minded. Anak muda harus punya militansi,” ujar Andi Amran.
Ia pun menyebut Kementerian Pertanian (Kementan) akan memberikan bekal bagi para petani milenial berupa pelatihan.
Melalui pelatihan, Amran berharap para petani milenial bisa melakukan berbagai terobosan.
“Di balik pelatihan yang diadakan, kita mencoba mendorong perencanaan yang terukur untuk mengembangkan pertanian di hulu hingga ke hilir,” tuturnya.
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berkomitmen melakukan regenerasi petani dan mencetak petani muda yang berjiwa wirausaha.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyami, menyampaikan, “tugas kita adalah mencari, mencetak, dan menghasilkan petani milenial yang profesional, mandiri dan berdaya saing, serta berjiwa enterpreneur yang tinggi. Itu pentingnya kita melakukan pelatihan wirausaha pertanian,” jelas Dedi.
Dedi Nursyamsi mengungkapkan pelatihan dirancang agar peserta dapat memahami pengelolaan kelompok tani dalam upaya pengelolaan usaha tani yang efisien berbasis teknologi informasi, pasar, dan sumber permodalan.
“Pertanian kita di masa yang akan datang menjadi milik petani milenial. Sehingga pelatihan bagi petani milenial menjadi penting. Kita perlu memberikan mereka bekal, mulai dari smart farming, penggunaan KUR, dan pengetahuan agribisnis,” jelas Dedi.
Menjawab akan hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pelatihan yang bernaung di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian menggelar Pelatihan Kewirausahaan Bagi Melenial yang diikuti oleh 30 orang peserta dan berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 08 Dsember 2023 secaar Online dan di lanjut 11-12 Desember 2023 secara offline di BBPP Kupang
Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap bidang bisnis kewirausahaan, meningkatkan kemampuan manajerial dalam mengelola bisnis sesuai dengan komoditinya, dan meningkatkan kesiapan untuk memfasilitasi pengembangan bisnis kewirausahaan secara berkesinambungan.
Kepala BBPP Kupang Dr. Ir. Yulia Asni Kurniawati, M.Si pada saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat pentih bagi melenial untuk berperan dalam peningkatan kesejahterannya petani dan melenial itu sendiri.
” Pelatihan merupakan salah satu langkah yang efektif sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam pengembangan SDM pertanian, khususnya bagi para pemuda tani yang bergerak di sektor pertanian. Penyelenggaran pelatihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian” ujar Yulia
Lanjut Yulia Pertanian prospek masa depannya bagus karena semua butuh makan dan pertanian bisa jadi ladang bisnis.
” Pertanian adalah bisnis. Artinya, pertanian harus menghasilkan, harus menguntungkan, maka peluang ini harus di tangkap oleh para melenial di era sekarang dan man faatkan kemajuan teknologi di zaman sekarang, saya harap semua peserta bisa mengimplementasikan hasil pelatihan ini, perkuat sikap dan keterampilannya, praktikkan segala aspek di bisnis pertanian sehingga penghasilan bisa meningkat,” tambah Yulia
Selama 3 hari berlatih di BBPP Kupang, peserta memperoleh materi inti yang sangat menarik dan bermanfaat bagi para peserta yang merupakan pebisnis muda di bidang pertanian.
Materi Menumbuh kembangkan Jiwa Wirausaha disampaikan oleh Widyaisawara BBPP Kupang Frans Mbapa dan Sophia Pakpahan.
Di materi ini peserta belajar tentang konsep Plan Do Check Action, suatu metode manajemen yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah melalui 4 langkah secara berulang untuk pengendalian kualitas kerja.
Pada materi Administrasi Keuangan dengan Aplikasi, Widyaiswara BBPP Kupang Wijarwati mengajak peserta untuk praktik pembukuan dan menghitung menggunakan aplikasi keuangan “Akuntansi UKM”.
Materi Menerapkan Strategi Pengembangan Usaha, Widyaiswara BBPP Kupang Frans Mbapa menyampaikan langkah-langkah strategis mengembangkan usaha.
Sophia Pakpahan menyampaikan tips berbisnis memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet pada materi Pemasaran dan Pemasaran Digital.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)