KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Umat Islam seluruh dunia umumnya dan Kota Kupang, NTT khususnya dalam sebulan ini akan menunaikan ibadah puasa Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriah.
Bagi umat Islam tidak ada pilihan lain untuk menggerakkan seluruh aktifitasnya, energinya untuk meraih fatilah Ramadan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT, Drs. H Muhammad Wongso dalam pesannya saat diwawancarai Wartawan, Jumat (1/4/2022) menyampaikan beberapa pesan.
Dikatakan Muhammad, ada tiga hal yang ditawarkan Allah SWT ketika Ramadan itu datang dimana pintu Rahmat terbuka untuk umat dan Pintu neraka ditutup, setan terbelenggu. Maka bagaimana umat menjawabi hadits ini.
” Ini setiap umat Islam mensyukuri tapi kalau Ramadan dengan fatilahnya begitu besar diabaikan maka rugilah kita,” tegasnya.
Dalam hubungan kemasyarakatan, Muhammad menandaskan bahwa setiap umat Islam harus tampilkan diri sebagai muslimah yang muminah dan muslimat yang mumin dengan kesejukan sikap.
“Kita ini heterogen maka jika Kota Kupang sebagai Kota Kasih maka kasih itu lahir dari diri pribadi bukan menunggu dari orang lain. Wajib menciptakan keramahan, kedamaian, kenyamanan di kota ini,” kata Muhammad.
Menurut Muhammad, dengan begitu maka Carilah Ramadan bisa diraih.
Terkait bulan suci dijalani dalam situasi pandemi covid, Muhammad berharap walau dijalani dengan kemeriahan tapi harus taati prokes untuk kepentingan pribadi dan masyarakat umum.
Diakuinya Covid masih mengintai maka kewajiban umat Muslim adalah menjaga diri menjaga masyarakat dan lingkungan sekitar.
Berkenaan dengan raihan penghargaan Kota Kupang sebagai kota toleransi, Muhammad menyampaikan secara pribadi dan selaku Ketua MUI NTT merasa bahagia. Untuk itu masyarakat NTT umumnya dan Kota Kupang khususnya harus tampil humanis. Boleh tidak se Akidah tapi semua umat lahir di perut NKRI maka tetap menjaga toleransi karena NKRI itu harga mati.(ER)