KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Tiga hari lagi kaum perempuan di seluruh Indonesia merayakan hari kelahiran tokoh emansipasi wanita, perintis gerakan kesetaraan gender, RA Kartini. Tak terkecuali pemilik nama lengkap, Marselina Ully Riwu,S.E atau biasa disapa Ibu Serlly menjadikan sosok RA Kartini sebagai idola.
Baginya, sosok wanita kelahiran Jepara itu sangat berani menentang ketidakadilan yang dialami kaum perempuan kala itu. Darinya kaum perempuan masa kini boleh bernafas lega dan mampu berada pada level setara dengan kaum laki-laki di segala bidang kehidupan.
Ibu Serlly ketika ditemui di Kupang pada Rabu 17 April 2024 berkomentar terkait peran RA Kartini kala itu yang menjadi sumber inspirasi buat kaum perempuan masa kini.
Dijelaskan Ibu Serlly, secara pribadi dirinya
merespon positif terhadap perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi kaum perempuan.
Sebenarnya tidak ada perbedaan dalam emansipasi antara kaum perempuan dan laki-laki cuma yang membedakan jenis kelamin saja. Tetapi sebenarnya kaum perempuan juga bisa dalam menghadapi berbagai persoalan.
Dirinya melihat kaum perempuan menggunakan hati nurani dan logika. Ada kekuatan ekstra yang diberikan Tuhan kepada perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki.
Walau dirinya mengakui di luar sana masih ada pelecehan terhadap kaum perempuan, tetapi itu disebabkan banyak faktor sehingga terjerumus tetapi kembali pada pribadi perempuan itu sendiri. Jika kepribadiannya baik tentu akan terhindar dari hal negatif.
Perihal kesehariannya menjadi pendidik, dirinya selalu terlibat dalam pendampingan terhadap anak didik khusus perempuan di sekolah. Ada ruang kepada siswi dengan memotivasi mereka untuk bergerak maju.
“Saya memotivasi anak-anak dengan kata BISA maka dengan sendirinya sesuatu yang berat terasa mudah,” kata Ibu dari empat orang anak ini.
Berkenan dengan membagi waktu antara sekolah, rumah dan kegiatan koperasi, dirinya berlandaskan pada moto pribadinya “Dengan diriku sendiri aku tidak sanggup memperhitungkan semuanya seolah- olah kesanggupanku, tidak, kesanggupanku adalah pekerjaan Tuhan (2 Korintus 3:5)”.
“Saya bangun pagi berdoa menyerahkan beban hidup kepada Tuhan karena setiap langkah diatur Tuhan. Apalagi saya seorang majelis di gereja saya yakin ada campur tangan Tuhan,” tandas istri dari Octovianus Ludji .S.SoS.
Harapannya buat generasi sekarang, agar mendapatkan kesetaraan dalam hak pendidikan. Perjuangan Kartini melawan diskriminasi mendorong perempuan modern saat ini untuk berani melawan stereotip perempuan ujungnya jadi ibu rumah tangga saja.
Semua perempuan tidak perlu ragu karena sejatinya memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengejar mimpi dan cita-citanya mengenyam pendidikan tinggi.
Selain itu, membuka lebar kesempatan perempuan untuk berkarya. Keinginan Kartini agar perempuan tidak selamanya dicap hanya akan berakhir di dapur dan mengurus rumah, membuka ruang penyetaraan bagi wanita modern bisa berkarya seperti para pria.
Perempuan harus bebas berekspresi mengutarakan mimpinya, mewujudkan ide-ide kreatifnya, menyalurkan bakat, membuat gerakan menyuarakan hasil pemikiran yang bermanfaat bagi warga sekitarnya.
Keseharian Ibu Serlly merupakan guru di – SMAN 5 Kupang mengasuh mata pelajaran ekonomi. Juga Wakil Ketua 2 di KSP Harmoni Jaya, bendahara di pusat koperasi kredit BK3D Timor.
Juga sekretaris koperasi kopsen pupuk organik, ada dalam gerakan kemanusiaan ( GESER), sebagai salah satu pendiri yayasan Viadolorosa yg bergerak di bidang pelayanan persekutuan doa dan pendidikan. Beliau juga sebagai Majelis Gereja Syalom Airnona (2001-sekarang.
Pengalaman hidup, pernah menjadi calon anggota legislatif tahun 2009.dari Partai HANURA, pernah menjadi bendahara Partai Hanura tahun 2009, aering jadi Master of Ceremony (MC) dalam acara-acara dan jubir dalmm acara pernikahan.
Ia merupakan anak pertama dari Bapak Petrus Ully Riwu (alm) dan ibu Yuliana Tallo. Menamatkan Kuliah di STIM Kupang (2001) dan sekarang melanjutkan S2 di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang sementara mempersiapkan tesis.(ER)