KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Setelah sempat tertunda di tahun 2020-2022 karena terdampak pandemi, program Pembinaan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) akan diadakan kembali di tahun 2023.
Hal ini menegaskan peran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membina para petani muda dalam berwirausaha, melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang yang merupakan salah satu UPT di bawah Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) yang memiliki peran dalam mencetak peserta didik dalam hal ini termasuk alumni yang ingin berusaha di bidang pertanian.
Seperti yang disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam menghasilkan sumberdaya manusia ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, perlu pembinaan dalam hal pengelolaannya.
“Petani Muda harus banyak praktik ketimbang teori, untuk itu perlu ada program pembinaan,” ujar Mentan Syahrul.
Pernyataan ini didukung oleh Kepala BPPSDM Pertanian Dedi Nursyamsi yang menjelaskan bahwa program PWMP ini dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya regenerasi petani khususnya alumni muda pertanian.
Mereka diberi modal pengembangan usaha.
“Dengan begitu nanti kedepannya anak muda ini dapat mengelola usahanya tidak hanya untuk sesaat, namun berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan alumni,” jelas Dedi.
Salah satu alumni calon penerima program PWMP ini adalah Jeckho Kueanan, yang merupakan wakil Champion SMK PP Kupang yang hadir dalam acara Investment Day, Polbangtan Malang berkat akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp. 15.000.000,-.
Usaha yang ia ambil adalah ternak babi di daerah Pariti, salah satu daerah di Nusa Tenggara Timur.
Di umur yang cukup muda yaitu 22 tahun, ia berani mengambil KUR hingga akhirnya ia ditawari oleh sekolah untuk bergabung dalam program PWMP ini.
“Saya sangat tertarik dengan program PWMP ini karena dapat mendukung usaha yang baru saja saya rintis. Selain itu saya berterimakasih kepada sekolah karena sudah memprioritaskan kami para alumni muda yang ingin serius dalam pengembangan usaha,” ujar Jeckho.
Modal yang di dapatkan dari KUR digunakan untuk membeli 2 babi betina dan 1 babi jantan berumur 2 bulan, pembelian obat, vaksin dan pembangunan kandang.
Saat ini ada babi betina tersebut ada dalam keadaan bunting dan siap beranak dalam waktu 3 bulan kedepan.
Dengan bantuan PWMP ini ia berencana untuk menambah jumlah ternak babi dikarenakan permintaan pasar begitu besar.
Ia berharap kedepannya ia dapat mengelola usaha ini dengan baik sehingga tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan sekolah terkait dana PWMP ini. (*/Rilis Berita SMK PP Kupang/Luluk Juan/ER)