KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kerukunan Warga Kedu (KWK) di Kota Kupang menjalin silahturahmi dengan menggelar Halal Bihalal Idul Fitri 1446 H/ 2025 di pelataran Kantor Cabang Hino Kupang pada Minggu 27 April 2025.
Halal Bihalal dengan mengambil tema ” Mari kita tingkatkan kebersamaan untuk memererat tali persaudaraan” itu menghadirkan penceramah, Ali Mahfud dan di meriahkan oleh Qasidah dari anggota KWK sendiri.
Umayah Puspita Sari, Ketua KWK Kota Kupang saat di temui di sela-sela acara mengatakan, bahwa warga Kedu ini sudah terbentuk 3 tahun lalu.
Berbagai kegiatan sudah dilakukan, baik itu acara dihari -hari besar keagaman maupun HUT KWK.
“Hari ini kami menggelar Halal Bihalal yang kedua kalinya.Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk menjalin silahturahmi antar warga Kedu di Kupang dengan mempererat tali persaudaraan,” ujarnya.
Dikatakan Umaya bahwa makna dari Halal Bihalal itu sendiri, untuk terus menjalin kebersamaan dengan mempererat tali persaudaraan, dan silahturahmi tetap terjaga antar warga Kedu di Kota Kupang
Ditanya soal berapa banyak daerah asal yang tergabung dalam KWK ini, Umaya perempuan baik hati dan gesit ini menjawab, warga Kedu itu terdiri dari 5 Kabupaten di jawa, yaitu Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo Wonosobo dan Kebumen yang berjumlah sekita seratus KK lebih.
Dirinya berharap, karena warga Kedu ini adalah para perantau yang ada di Kota Kupang, maka saling menjaga satu dengan yang lainnya, silahturahmi itu tetap terjalin, dalam suka dan duka bersama, saling membantu tanpa paksaan.
Sementara itu, Ketua panitia, Slameto mengatakan, warga Kedu adalah orang jawa yang merantau ke Kupang terdiri dari lintas agama. Sehingga persaudaraan itu selalu terjaga, menjalin kebersamaan, sehingga silahturahmi tetap terpelihara dengan baik.
Kegiatan warga Kedu yang sudah berjalan 3 tahunan ini antara lain, Natal Bersama, melaksanakan Idul Qurban, Halal Bihalal, berkunjung ke saudara-saudara yang sakit yang kedukaan dan lainnya.
Slameto berharap, kegiatan -kegiatan yang sudah dilakukan oleh warga Kedu ini tetap berlanjut. Dan juga dirinya berharap adanya re-generasi agar yang muda-muda bisa menggantikan yang sudah tua-tua ini.
Dalam Tausiyahnya Ali Mahfud mengatakan, makna dari halal bihalal adalah, saling bermaaf- maafan dan mempererat silahturahmi setelah berpuasa Ramadhan, terutama saat Idul Fitri.
Untuk warga Kedu yang beragama Islam kata Ali, yang melaksakan puasa selama sebulan penuh yang dulunya pernah melakukan kesalahan, ketika ketika hari Raya Idul Fitri tiba dan saling memaafkan satu dengan yang lainnya maka akan kembali kepada jalan yang benar. (ER)