KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mencetak 2,5 juta pengusaha pertanian muda di seluruh Indonesia sebagai upaya melakukan regenerasi petani, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor pertanian melalui transformasi pembangunan pertanian perdesaan.
Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) merupakan salah satu program di Kementerian Pertanian yang bekerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk meningkatkan peran generasi muda di sektor pertanian melalui pengembangan kapasitas mereka sebagai Job Creator dan Job Seeker bidang pertanian di perdesaan.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menegaskan program ini siap dijalankan untuk menjangkau lebih banyak petani muda yang memiliki minat berwirausaha dan ingin terjun kedunia pertanian. Dengan program ini, generasi muda diedukasi baik dari sektor hulu hingga hilir.
“Di sektor hulu, kita menggunakan pertanian modern dan di hilir kita menggunakan teknologi canggih untuk packing dan seterusnya sehingga nilai komoditas pertanian naik 50 persen hingga 100 persen serta dapat menjawab tantangan di era ini,” tegas Amran.
Oleh karena itu, Amran menjelaskan program kewirausahaan bagi petani muda ini sangat penting karena sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
Pengembangan kewirausahaan menjadikan petani muda berinovasi untuk mendapatkan added value dari suatu komoditas, yang selama ini tidak dinikmati petani.
“Added valuenya itu ada di processingnya. Jadi di hulu itu biasa keuntungannya tidak terlalu besar atau lebih sedikit. Tetapi di hilir added valuenya itu luar biasa besar sampai 100 persen,” beber Amran
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, “ tujuan pengembangan YESS adalah untuk kaum muda di pedesaan agar terlibat dalam sektor berbasis pertanian melalui pekerjaan dan kewirausahaan.” Pungkas Prof. Dedi
Dedi menambahkan melalui program YESS, “peningkatan kapasitas pemuda perdesaan untuk menjadi kewirausahawan muda pertanian yang memiliki akses permodalan, akses pemasaran serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum muda di wilayah perdesaan pun dilakukan.”
Program YESS saat ini sedang diusulkan untuk diperluas pelaksanaannya di Provinsi dan Kabupaten baru melalui Program YESS Scaling-up Intervention (YESS-SI). Provinsi dan Kabupaten yang sedang diusulkan untuk menjadi lokasi program salah satunya adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Kupang.
Terkait dengan hal tersebut dilaksankan kunjungan reviu kesiapan Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS-SI di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang pada tanggal 10-11 Januari 2024.
Dalam kegiatan tersebut hadir Kepala BBPP Kupang, Pejabat Strutural, Fungsional dan Widyaiswara BBPP Kupang, Tim National Project Management Unit (NPMU) Program YESS, Tim Konsultan Program YESS dari UGM, Perwakilan dari P4S, perwakilan Duta Petani Milenial, Young Ambassador Provinsi NTT tahun 2023 serta perwakilan milenial dari Kabupaten Kupang.
Pada kegiatan tersebut Kepala Kepala BBPP Kupang Yulia Asni Kurniawati memberikan presentasi terkait kesiapan BBPP Kupang sebagai PPIU program YESS-SI serta mengajak tim NPMU dan Tim Konsultan Program YESS dari UGM untuk berkeliling melihat fasilitas pelatihan yang ada di BBPP Kupang.
“Bahwa BBPP Kupang berkomitmen untuk memberikan yang terbaik apabila ditunjuk sebagai PPIU dalam Program YESS-SI tersebut.” ujar Yulia.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)