KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Keberadaan Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah penting sebagai pusat pembelajaran bagi petani yang harus dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan sektor pertanian.
Dengan semangat dari petani, untuk petani dan oleh petani, P4S telah menjadi bagian dari pembangunan pertanian di Indonesia khususnya dalam hal pelatihan secara swadaya dan mandiri dari dan antar petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) memiliki peran untuk mendukung pembangunan pertanian.
“Pembangunan pertanian yang kita lakukan, dimulai dari desa. Oleh karena itu, kita memaksimalkan peran P4S sebagai pembaharu perdesaan,” sebut Menteri Amran
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan, ciri utama P4S adalah inovasi yang menonjol, sehingga P4S memiliki peran yang luar biasa dalam penggerak pertanian di pedesaan.
P4S juga sebagai pelaku usaha pertanian, juga pelaku utama. Selain itu P4S adalah penyuluh yang melakukan resonansi dan aktivitas pengajak masyarakat sekitar untuk menggenjot pertanian dengan memanfatakan teknologi pertanian terkini.
“Pengelola P4S adalah petani yang maju, agresif dan adaptif dalam perubahan, karena satu frekuensi dengan petani, sehingga transfer pengalaman dan semangat lebih mudah dari penyuluh,” tuturnya.
Tim Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) bersama Tim Kementerian Ketenagakerjaan melaksanakan kunjungan penting ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Abdi Laboratus, yang terletak di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 20 Maret 2024.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya penguatan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan sektor pertanian di wilayah tersebut.
P4S Abdi Laboratus merupakan salah satu unit binaan dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, yang secara khusus fokus pada pengembangan potensi pertanian dan perdesaan di NTT.
Dengan tujuan untuk mendukung kemajuan sektor ini, kunjungan hari ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai instansi terkait.
Tim kunjungan yang terdiri dari perwakilan Puslatan dan Tim dari Kementerian Ketenagakerjaan diterima dengan hangat oleh ketua P4S Abdi Laboratus Bapak Yohanes Lalang.
Diskusi antara kedua belah pihak dilakukan secara intensif, membahas berbagai inisiatif dan program yang sedang dijalankan serta potensi-potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Dalam sambutannya, Bapak Yohanes Lalang menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui kunjungan ini.
“Kami berterima kasih atas kunjungan Tim Puslatan bersama Tim dari Kementerian Ketenagakerjaan hari ini. Kolaborasi yang baik antara berbagai pihak adalah kunci keberhasilan dalam memajukan sektor pertanian dan perdesaan di NTT,” ujarnya.
Selama kunjungan, tim pusat diajak berkeliling ke lokasi kebun dan fasilitas P4S Abdi Laboratus. dengan diperlihatkan berbagai hasil pertanian yang berhasil dihasilkan, mulai dari berbagai jenis sayuran, buah-buahan, hingga tanaman pangan yang dikelola dengan menggunakan teknologi modern dan praktek pertanian terbaik.
Sementara itu, perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendukung pengembangan sumber daya manusia di sektor pertanian. pengembangan kompetensi dan kapasitas SDM sektor pertanian itu sangat penting, karena akan memberikan peluang lebih besar bagi mereka untuk berkembang.
“Kami siap untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan program-program pelatihan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di NTT,” kata mereka.
Kunjungan ini diharapkan akan menghasilkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan efektivitas pelatihan serta pemanfaatan potensi pertanian dan perdesaan di Nusa Tenggara Timur.
Dengan sinergi antara Puslatan, Kementerian Ketenagakerjaan, dan P4S Abdi Laboratus, diharapkan sektor pertanian di wilayah tersebut dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)