KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Managemen Koperasi Simpan Pinjam( KSP) Kopdit Swasti Sari memnfasilitasi kegiatan Pra RAT anggota tahunan untuk 10 Kantor Cabang (KC) secara virtual.
Adapun 10 KC yang mengikuti Pra RAT dari Kantor Cabang Oeba Kupang pada Minggu (12/2/2023) ini yaitu, KC Kefamenanu, Lewoleba, Seba, Waikabubak, Denpasar, Jimbaran, Tabanan, Ruteng, Bajawa dan Batam.
Adapun tujuan di gelarnya Pra RAT anggota tahunan ini, untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas tahun buku 2022.
Selanjutnya akan membahas program kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun buku 2023 serta memilih pengurus periode 2023-2025.
General Manager (GM) KSP Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, A.Md ( YSH) dalam menjawab beberapa pertanyaan dari para anggota di 10 Kantor Cabang yang mengikuti Pra RAT mengatakan, Lembaga yang dipimpinnya ini sudah berjalan 35 tahun.
“Kenapa banyak anggota yang keluar dan masuk, kenapa banyak anggota di keluarkan dan mengundurkan diri, itu disebabkan karena yang bersangkutan ada pinjaman di mana-mana. Kemudian datang ke Swasti Sari dan membuat persoalan,” tandas Yohanes
Untuk itu dirinya menegaskan , anggota perlu catat bahwa yang meletakkan dasar 35 tahun lalu, menginginkan agar lembaga ini turunannya baik dan bagus.
“Saat ini kita yang menjalankan termasuk pemilik yaitu anggota, pengurus, pengawas dan juga managemen pengelola disebut 3 komponen,” katanya.
Dijelaskannya apabila tiga komponen kuat ini kalau sudah benar -benar menjalankan sesuai dengan aturan, regulasi dan sistem maka, kepercayaan itu sangat melekat pada lembaga ini.
Semua ini perlu dipahami sehingga ketahanan sebuah lembaga yang benar ada di Swasti Sari.
“Saya tegaskan lagi bahwa, keluar masuknya anggota bukan karena tidak puas dengan pelayanan, tetapi memang awalnya anggota tersebut saya istilahkan dengan UGD,” ujarnya
Yohanes mengatakan, Pra RAT ini adalah momen yang bermartabat, silahkan anggota kontrol lewat RAT ini.
“Kita undang 4000 yang datang hanya 50 persen, untuk itu bisa di ukur pemahaman anggota,” jelasnya.
Dikatakan Yohanes, karena pemahaman anggota itu hanya bagaimana bisa tabung hingga meminjam, prosesnya mereka tidak paham, isi perut lembaga ini mereka belum mengetahui.
“Apa yang ada di Swasti Sari itu anggota perlu paham karena anggota sebagai pemilik dan kami managemen itu sebagai penjaga,” tandasnya
Usulan lain dari para anggota di cabang, bahwa plafon pinjaman di tingkatkan menurut Yohanes, perlu dikaji sesuai dengan aset yang ada di kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas.
“Semisal kita pinjam 5 juta atau 10 juta, 15 juta tidak perlu anggota datang jauh-jauh buang ongkos ojek dan lainnya. Anggota bisa datang ke kantor kas atau kantor cabang pembantu sesuai standar dan kajian. Pinjam harus sesuai dengan kemampuan, bukan kemauan,” pungkasnya.(ER)