KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Dalam ramalan bahwa pada tahun 2023 akan terjadi krisis global namun buat manajemen Kopdit Swasti Sari terus tancap gas. Saat ini seluruh jajaran baik di tingkat pusat maupun cabang tengah melakukan pembahasan Rencana Kerja Rencana Anggaran (RKRA) 2023.
Pada momen RKRA ini semua jajaran melakukan evaluasi tahun berjalan sesuai kesepakatan dengan pemegang kekuasaan tertinggi yaitu Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dalam forum ini dibahas soal target keanggotan, target keuangan dan ekspansi.
Hal ini disampaikan General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan kepada wartawan di sela-sela kegiatan pembahasan RKRA di Hotel Kristal Kupang, Rabu (21/12/2022).
Dijelaskan Yohanes, apa yang dilakukan saat ini merupakan agenda tahunan namanya rencana kerja rencana anggaran. Pada kegiatan ini untuk mengevaluasi tahun berjalan setelah itu merencanakan program tahun 2023.
Yang hadir semua manajemen cabang atau 30 manajer cabang. Kenapa ada RKRA karena tujuan dari kesepakatan pemegang kekuasaan tertinggi yaitu Rapat Anggota Tahunan sehingga pemilik menghendaki perjalanan lembaga ini betul-betul berjalan di atas rel.
“Kenapa tidak boleh diluar rel karena semua transaksi secara harus transparan. RKRA itu per item termasuk perkiraan target anggota, target produk simpanan, kelegalan lembaga, operasional ekspansi,” tuturnya.
Dia mengakui pada tahun ini ada pembukaan cabang baru yakni Cabang Batam, Cabang Samarinda dan ini sudah melalui RK dan proses perijinan langsung dari Kementrian Koperasi tidak lagi di provinsi atau dinas koperasi.
“Ini karena Kopdit Swasti Sari sudah masuk peringkat nasional sehingga semua perijinan, jaminan kesehatan langsung dari Kementrian,” katanya.
Terkait capaian dalam tahun 2022, Yohanes mengatakan karena masih dalam proses sehingga nanti diketahui pada Jumat 23 Desember.
“Kegiatan ini steril betul dimana setiap cabang menyampaikan programnya dan apa yang dikerjakan di 2023. Tapi secara konsolidasi semua capaian diatas 85 persen baik segi permodalan, anggota baru, penjualan uang,” katanya.
Dirinya bersyukur walaupun 2 tahun dilanda covid tapi masih eksis karena pengaturan di dalamnya bagus. Jika salah pengaturan orang tidak akan berinvestasi di Kopdit Swasti Sari sehingga mereka merasa memiliki dilandasi oleh kepercayaan.
Prinsip kerja di Swasti Sari adalah merawat berteman bersahabat sampai mati. Dan anggota sampai saat ini diatas 200.000 dari semua elemen baik TNI, Polri, UMKM, ASN dan pihak swasta lainnya.
“Setiap tahun kita keluarkan 4.000 anggota karena tidak ada potensi hanya menunggu dana kematian. Kami punya prinsip harus betul-betul mencintai dan memiliki koperasi ini,” tegas Yohanes.
Dirinya menambahkan, pada pembahasan RKRA ini seluruh rencana kerja 2023 akan diplenokan di depan pengurus dan pengawas dengan kenaikan rata-rata 25 persen sesuai target semua komponen.
Ditanya soal tahun 2023 ada krisis global, Yohanes mencontohkan sama seperti covid. Tapi menurutnya ini belum diketahui kebenarannya apakah benar atau cuma isu.
Bagi Kopdit Swasti Sari tetap berjalan sesuai amanah dari anggota dengan merawat dan menjaga karena ini milik orang sederhana bukan orang kaya dimana mengangkat dengan tingkat kesejahteraan sehingga mereka bisa senyum di dalam rumah tangga dan pendidikan anak-anak bisa lebih baik.
“Itulah nilai yang ditawarkan ke anggota apalagi sudah 30 cabang di beberapa daerah dengan aset di atas 1 triliun. Makanya untuk krisis global bagi saya itu bisa saja merupakan isu yang belum tentu benar. Kami tetap jalan membesarkan koperasi ini,” tegas pria asal Adonara Flores Timur ini.(ER)