KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Koperasi Simpan Pinjam (KSP ) Kopdit Swasti Sari memasuki Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 33 tahun buku 2021, ditengah Pandemi covid-19 semakin eksis. Hasil audit aset dan anggota oleh auditor eksternal KSP Kopdit Swasti Sari hasil opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
Kopdit Swasti Sari juga mendapat nomor induk koperasi( NIK) dari Kementrian Koperasi dan UKM di Jakarta.
Pada RAT kali ini mengambil tema: “Menjadikan Swasti Sari Koperasi Primer Nasional yang berorientasi pada pelayanan digital yang prima dan meningkatkan pemberdayaan usaha anggota di Sektor rill” dilaksanakan secara virtual dalam suasana persaudaraan dan kekeluargaan.
Mewakili Deputi Perkoperasian,Asisten Deputi Pengawasan Koperasi Suparyono saat membuka kegiatan ini di Hotel Kristal Kupang, Minggu( 27/2/2022) mengapresiasi penyelenggaraan RAT KSP Kopdit Swasti Sari.
Menurutnya, walau dalam kondisi covid, namun Kopdit Swasti Sari terus eksis dan berkembang bahkan pekembangannya sangat signifikan.
” Inilah menjadi harapan kami, karena bisa menjadi contoh bagi koperasi-koperasi lainnya,” ujar Suparyono.
Dirinya berharap, RAT KSP Kopdit Swasti Sari ini betul-betul dimanfaatkan oleh anggota agar kedepannya berjalan dengan baik.
“Saya yakin KSP Kopdit Swasti Sari akan tumbuh dan menjadi besar. Semangat ini adalah untuk kesejahteraan anggota dan juga masyarakat NTT,” tandas Suparyono.
Mewakili Pemerintah Provinsi NTT, Kepala Dinas Koperasi,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Sylvia R. Peku Djawang, SP.MM menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Koperasi dan UKM, yang terus membina, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan keseluruhan urusan perkoperasian pada KSP Kopdit Swasti Sari.
Oleh karena itu , pada kesempatan ini Sylvia berharap kepada seluruh anggota yang hadir dapat betul-betul berpartisipasi untuk mengevaluasi koperasi yang sudah berjalan dengan baik.
Dia meminta harus terus di dukung dan apa bila ada kekurangan-kekurangan itu diberikan masukan-masukan agar koperasi ini bisa berjalan sesuai dengan koridor-koridor hukum yang berlaku. Tentu semangat ini adalah untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat NTT.
Ketua Pengurus KSP Kopdit Swasti Sari, Drs Lambertus Ara Tukan, MM menyampaikan, rapat anggota tahunan yang ke 33 diselenggarakan secara virtual dan diselenggaran dalam suasana persaudaraan dan kekeluargaan.
Dalam laporannya disampaikan bahwa dari aspek organisasi dan administrasi dan kelembagaan semua berjalan dengan baik, dengan berbagai pertumbuhan yang dialami oleh KSP Kopdit Swasti Sari.
Dari aspek ekspansi lanjutnya, KSP Kopdit Swasti Sari berhasil membentuk 3 Cabang Kantor yaitu, kantor Cabang Tabanan Bali, kantor Cabang Surabaya Jawa Timur dan Mataram NTB, dan juga menambah 25 Kantor Kas.
Dari sisi karyawan tambah Lambertus, ada penerimaan karyawan sebanyak 77 orang sehingga jumlah keseluruhan karyawan KSP Kopdit Swasti Sari sampai saat ini, 430 orang.
Sedangkan untuk pertumbuhan anggota per 31 Desember 2021 berjumlah, 141. 335 orang naik 26,41%. Untuk aset KSP Kopdit Swasti Sari, meningkat 16,35 %.
KSP Kopdit Swasti Sari jelas Lambertus, diaudit oleh eksternal dengan hasil opini wajar tanpa pengecualian. Kopdit Swasti Sari juga mendapat nomor induk koperasi( NIK) dari Kementrian Koperasi dan UKM di Jakarta.
“Untuk itu saya mengajak anggota Kopdit Swasti Sari menjadikan koperasi ini rumah kita bersama, kita saling berbagi dalam segala hal dengan prinsip “Anda susah saya bantu, saya susah anda bantu,” tandasnya.
Ketua panitia sekaligus General Manager KSP Kopdit Swasti Sari, Yohanis Sason Helan, Amd, menyampaikan 2 hal.
Pertama, dalam momen ini adalah pertanggung jawaban pengurus dan pengawas tahun buku 2021 dan Kedua, momen rencana kerja anggaran yang diplenokan untuk diterima dan dijalankan, dilaksanakan tahun 2022.
Dan yang tidak kalah penting kata Yohanis adalah momen pemilihan pengurus dan juga pertanggung jawaban tunas sari sejahtera yang merupakan anak pertama dari KSP Kopdit Swasti Sari.
3 mata rantai ini ungkap Yohanis menjadi aset dari Kopdit Swasti Sari.
” Mari kita pertahankan dan rawat dengan baik. Kerja dengan jujur, iklas dan kerja yang positif,” ujarnya.
Ditambahkan Yohanis, bahwa lembaga ini adalah lembaga orang yang sederhana, 90% ada disini, sampai ke kampung-kampung sampai ke pelosok-pelosok.
Semua itu yang dijalankan dan dilaksanakan Kopdit Swasti Sari, sebagai bentuk pelayanan terhadap raja-raja dan ratu-ratu yang sekarang kurang lebih mendekati 150 ribu-an anggota yang tersebar di negara kesatuan Indonesia ini dan mempunyai aset Rp 1 triliunan dan itu berarti tidak gampang.
“Aset Rp 1 triliun tidak pernah kami dapatkan modal dari luar. Menjadi modal kebanggaan besar yang harus dipertahankan dan trendnya harus ditingkatkan lagi,” pungkasnya. (ER)