KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Menjelang hajatan politik pemilu serentak pada Tahun 2024 mendatang, Pengurus Partai Politik terus mempersiapkan diri secara internal.
Hal inipun dilakukan jajaran Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai dari tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sampai ke daerah-daerah termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Khusus di NTT, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP dalam upaya konsolidasi organisasi maka diagendakan menghadirkan
Sekertaris Jendral ( Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat ( DPP) PPP H. Arwani Thomafi bersama Wakil ketua umum yang juga Wakil Ketua MPR H. Asrul Sani.
Ketua DPW PPP NTT, Djainudin Lonek, SH.,M.Hum menyampaikan hal ini pada Selasa (24/5/2022) saat dijumpai di Sekertariat DPW PPP NTT.
Dikatakan Djainudin, sebentar lagi akan diadakan kontestasi pileg di Februari 2024. Untuk itu, Pengurus PPP juga tengah mempersiapkan diri menghadapi verifikasi administrasi, sebagai sebuah persyaratan untuk menjadi peserta Pemilu.
Djainudin yang merupakan Anggota DPRD Kota Kupang dari Fraksi PPP ini menjelaskan, bukan hanya dilakukan verifikasi administrasi tetapi dalam mempersiapkan segala sesuatunya PPP merujuk pada persiapan verifikasi faktual.
Artinya Kartu Tanda Penduduk (KTP) dipersiapan dari konstituen keanggotan dan persyaratan lainnya yang menjadi persyaratan umum, syarat sebuah partai untuk mengikuti pemilu.
“Dalam rangka itulah Pak Sekjen dan pengurus partai lainnya termasuk Bapak Wakil Ketua MPR yang Insya Allah akan berkunjung ke NTT dalam minggu ini,” ujarnya.
Disamping itu juga katanya, PPP NTT akan mengadakan kegiatan sekolah politik. Sekolah politik ini akan diikut sertakan para ketua, sekertaris , bendahara dan OKK dari 22 Kabupaten/ Kota yang akan memahami betul kepentingan PPP itu seperti apa, latar belakangnya bagaimana, cikal bakal berdirinya seperti apa.
Menurutnya, jika seseorang memahami itu, maka akan timbul rasa memiliki partai ini sehingga dalam melakukan perjuangan partai mereka betul-betul secara sadar, mau membesarkan partai ini.
Sejarah berdirinya PPP pada tahun 1973 kurang lebih 49 tahun yang lalu. Artinya secara organisasi PPP sudah betul-betul mapan.
Namun biasanya dalam periode per periode 5 tahun sekali terjadi pergantian kepemimpinan.
Saat ini dari 22 Kabupaten/ Kota itu sudah terjadi pergantian kepemimpinan di 19 Kabupeten/ Kota minus Kabupaten TTU, Kabupaten TTS, dan Kabupaten Sabu Raijua.
Dirinya menambahkan, bahwa sudah 19 DPC PPP sudah terbentuk minus tiga Kabupaten, saat ini PPP NTT melakukan konsolidasi untuk secepatnya kepengurusan terbentuk di 3 daerah tersebut.
Ditanya soal target perolehan kursi PPP NTT di pileg nanti, Politisi berlambang Ka’bah ini optimis, bahwa setiap dapil PPP bisa mengutus 1 anggota DPRD dari PPP untuk DPRD diseluruh daerah pemilihan baik tingkat Kabupaten/ Kota sampai dengan Provinsi itu adalah target optimis PPP.
Sedangkan untuk target Nasional tambahnya, bisa ditentukan setelah perekrutan caleg , dilakukan analisa baru bisa ditentukan berapa yang bisa ditargetkan.
Dirinya tetap optimis berapa kursi yang akan diperoleh PPP NTT. Oleh karenanya untuk menghadapi itu, sekarang PPP NTT bekali semua DPC PPP di Kabupaten/ Kota untuk merekrut keanggotaan sebanyak-banyaknya.
Dengan terkumpulnya keanggotaan yang banyak PPP NTT sudah bisa berestimasi, juga dikonversikan dalam bentuk kursi.
Untuk Pilpres 2024 Koalisi PPP, Golkar dan PAN kata Djainudin, pemberitaan diberbagai media massa sudah cukup gencar.
Pimpinan pusat juga sudah menyampaikan ke masing-masing daerah untuk segera melaksanakan konsolidasi untuk menerima petunjuk selanjutnya, apa yang harus dilakukan.
“Terkait dengan ini, sebagai pimpinan wilayah, kami juga sudah berkoordinasi dengan Bapak Pimpinan Golkar. Pada prinsipnya kita sebagai kader, kita akan mengamankan apapun yang menjadi keputusan partai. Kita taat asas, kita taat struktur,” pungkasnya.(ER).