KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Dalam rangka percepatan kegiatan perluasan areal tanam dan pompanisasi, Kementerian Pertanian melibatkan TNI dan Polri, khususnya BABINSA dalam melakukan pengawalan dan pendampingan program Perluasan Areal Tanam (PAT), khususnya pompanisasi berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 297/KPTS/OT.050/M/07/2024 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 265/KPTS/OT.050/M/06/2024 Tentang satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan dan Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan engembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor 164/kpts/SM.140/I/09/2024 Tentang Petunjuk Teknis Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi Bagi Tim Gugus Tugas /Pendamping Lapangan.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Pendampingan Pompanisasi bagi Bintara Pembina Desa (BABINSA) diwilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan bagian dari Gugus Satuan Tugas Darurat Pangan sehubungan dengan hal tersebut Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Kodam IX Udayana Kamis (10/10/2024) Pertemuan dilaksanakan di Kodam IX Udayana yang diwakili oleh Wakil Aster Letkol Suprayitno dan Panbadya Wanmil Sterdam Letkol Gaguk Sumartono sedangkan Tim Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang di pimpin langsung oleh Kepala Balai Indra Zakarya Rayusma, SH, MH.
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Indra Zakarya Rayusma, SH, MH menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang sedang digencarkan oleh Kementerian Pertanian.
“Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan sebagai bentuk support dan kerja keras dalam rangkaian percepatan Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk wilayah Kabupaten di Provinsi NTT”, ujar Indra
Tujuan koordinasi antara Kodam IX Udayana dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang dalam rangka pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi bagi Gugus Tugas (Babinsa) dapat mencakup beberapa hal berikut:
Peningkatan Kapasitas Babinsa: Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan Babinsa dalam hal teknik pompanisasi, sehingga mereka dapat mendampingi dan membantu masyarakat setempat, khususnya dalam sektor pertanian yang menggunakan teknologi irigasi atau pompa air.
Dukungan pada Program Ketahanan Pangan: Dengan dilatihnya Babinsa dalam manajemen pendampingan pompanisasi, diharapkan dapat mendukung program ketahanan pangan di wilayah tugas masing-masing, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan irigasi untuk pertanian.
Sinergi Lintas Instansi: Kodam IX Udayana dan BBPP Kupang bekerja sama untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat antara TNI dan instansi pertanian dalam membantu meningkatkan produktivitas pertanian, terutama di daerah Nusa Tenggara Timur yang menjadi wilayah kerja Kodam IX Udayana.
Penyebarluasan Teknologi Pertanian: Melalui pelatihan ini, Babinsa dapat menjadi penghubung bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan akses kepada teknologi irigasi modern seperti pompanisasi, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan hasil pertanian.
Pemecahan Masalah Pertanian: Dengan adanya pelatihan manajemen pendampingan pompanisasi, Babinsa diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah pertanian yang terkait dengan air, khususnya di daerah yang memiliki keterbatasan akses air untuk irigasi.
Secara keseluruhan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan peran Babinsa sebagai agen perubahan di masyarakat, yang tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga mendukung pembangunan sektor pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa program PAT bertujuan untuk peningkatan produksi di tengah ancaman krisis pangan dan harus diantisipasi dengan cepat.
“Seluruh insan pertanian harus bergerak dengan cepat, agar krisis pangan dapat dicegah secepat mungkin,” ujar Amran.
Mentan juga berterima kasih kepada para petani dan penyuluh seluruh Indonesia yang terus berjuang memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga melewati masa sulit krisis multidimensi.
“Terima kasih kepada Saudaraku petani dan penyuluh Indonesia. Mari galakkan tanam agar swasembada segera tercapai,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan, dalam mencapai swasembada, upaya PAT dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kedepan agar semakin meningkat.
“Saat ini produksi pangan berkurang, maka untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia sehingga program PAT harus difokuskan. Mari para penyuluh, petani, dan insan pertanian lainnya, bekerja sama menyukseskan program ini,” ujar Santi.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)