KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Dr. Ir. Yulia Asni Kurniawati, M.Si menyatakan kepuasannya terhadap antusiasme dan semangat belajar peserta kegiatan inseminasi lokal khususnya ternak babi.
Kegiatan pelatihan inseminasi pada ternak babi yang di selenggarakan selama enam hari itu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para inseminator dalam menerapkan teknik-teknik inseminasi buatan yang efektif dan modern.
Kegiatan pelatihan yang di mulai pada tanggal 5 Desember 2023, dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di NTT yang tentunya sudah melalui serangkaian ujian sehingga bisa menjadi bagian dari pelatihan inseminator yang memiliki minat dalam pengembangan keterampilan di bidang reproduksi ternak.
Selama pelatihan, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang proses inseminasi buatan pada ternak babi, termasuk teknik-teknik terkini dalam meningkatkan tingkat keberhasilan.
Materi pelatihan mencakupi aspek dasar dari pengetahuan umum dan perkembangan IB pada babi, SNI semen cair babi, biosecurity dan kesejaheraan hewan, mengenal anatomi dan fisiologi reproduksi ternak, pelaksanaan IB babi dalam hal ini praktikum anatomi, siklus dan deteksi estrus pada babi, penanganan alat IB babi, peningkatan mutu genetik ternak babi dan terjun langsung ke lapangan guna melakukan teknik IB babi.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan bahwa bahan pangan asal hewan untuk kebutuhan 270 juta penduduk Indonesia tidak hanya berasal dari daging ayam atau sapi, namun banyak pilihan produk peternakan lainnya dan bagaimana pemerintah Indonesia membuat langkah strategis untuk produksi daging mudah di dapatkan masyarakat serta harga murah sehingga terjangkau untuk semua kalangan.
“Untuk pemenuhan hak atas pangan bagi masyarakat yang berkualitas gizi dapat dilakukan dengan produksi menggunakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sehingga perlu diperhatikan tata kelola peternakan yang sinergi mulai dari aspek hulu, off farm, hilir sampai dengan pemanfaatan produk untuk masyarakat dan juga pemerintah harus mulai mengambil langkah strategis guna pemenuhan daging untuk masyarakat, daging yang murah namun berkualitas,” sebut Amran
Di kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kemenrian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementerian Pertanian terus berupaya mendorong usaha peternakan rakyat dan memprioritaskan ternak lokal dalam pemenuhan pangan asal ternak.
“Salah satu komoditas ternak yang berpotensi dan memiliki prospek baik adalah ternak babi. Beberapa wilayah di Indonesia seperti Provinsi NTT adalah wilayah yang dapat mengembangkan agribisnis ternak babi. Walaupun harga daging babi tergolong mahal, namun tidak menurunkan minat pembeli karena daging babi menjadi sumber protein berkualitas tinggi,” ungkap Dedi.
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang menyatakan kepuasannya terhadap antusiasme dan semanat belajar peserta selama kegiatan berlangsung.
“Kami senang melihat semangat para peserta untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam inseminasi buatan pada ternak babi. Ini adalah langkah yang positif untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak di NTT,” ujar Yulia
Dengan ditutupnya pelatihan ini, diharapkan akan muncul inovasi baru dalam praktik peternakan babi di wilayah NTT, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para peternak setempat.
Pelatihan inseminasi pada ternak babi di BBPP Kupang menjadi tonggak penting dalam mengembangkan sektor peternakan di NTT.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)