KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang menghadiri kegiatan Gerakan Tanam (GERTAM) padi sawah di Hamparan Wolo Tou, Desa Tou Timur, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende pada sabtu, 29 Juni 2024.
Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Ende dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan memperkuat sektor pertanian di wilayah tersebut.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, salah satu target yang akan di capai Kementan adalah mencapai kembali swasembada, khususnya beras.
“Kita harus optimis kalau kita bisa mencapai kembali swasembada pangan,upaya tersebut akan tercapai jika semua pihak mau bergerak bersama,” ujar Amran.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan dalam kondisi apapun pangan tidak boleh bermasalah.
“Tugas kita adalah memastikan pangan tersedia untuk masyarakat. Oleh sebab itu, dalam kondisi apapun pangan tidak boleh bermasalah, pangan tidak boleh bersoal,” kata Dedi.
Acara GERTAM di hadiri langsung Ketua Satgas Pangan Provinsi NTT, sekaligus Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Priatna Sasmita menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Ende atas inisiatif dalam menggelar GERTAM padi Sawah, Priatna mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan produksi padi dan menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Ende.
“Saya berharap kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat untuk lebih giat dalam bertani padi,” kata Priatna.
Kepala BBPP Kupang sekaligus Ketua Pangan Kabupaten Ende yang turut hadir menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk petani, pemerintah dan instansi terkait untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Gerakan Tanam ini tidak hanya sebagai simbolis semangat kita dalam bertani, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjuta, sesuai arahan Menteri Pertanian yang ingin mewujuudkan kembali swasembada beras.” Ungkap Yulia
Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat seperti petani, yang ikut serta dalam penanaman, selain itu acara ini juga diisi dengan sosialisasi mengenai teknik pertanian modern yang di harapkan dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani
Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Gadir H. Ibrahim Dean mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memitigasi resiko kekurngan pangan dengan meningkatkan luar areal tanam menggunakan lahan sawah tadah hujan yang di dukung oleh alat dan mesin pertanian yang disalurkan.
“Jadi selain melakukan gerakan menanam padi kami juga melakukan pemantauan program PAT di Desa Aewora, Desa Mausambi dan Desa Ranokolo di Kecamatan Maurole untuk melihat sawah tadah hujan yang sudah ditanam menggunakan alat dan mesin pertanian yang telah disalurkan.” Kata Gadir.
Gadir menambahkan bahwa Pemerintah Ende mengapresiasi kehadiran Ketua Satgas Pangan Provinsi NTT dan juga Kepala BBPP Kupang dan menyampaikan bahwa dukungan dari Pemerintah Pusat melalui BBPP Kupang sangat berharga bagi kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Ende.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat kami,” kata Gadir.
Gerakam tanam ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat yang berfokus pada pengembangan sektor pertanian dan peternakan. BBPP Kupang berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat, penyuluh maupun petani dalam menerapkan teknologi pertanian terbaru guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Asistem II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Ende,Camat Kotabaru, Danramil Maurole, Kapolsek Maurole, Kepala Bidang PSP, Koordinator BPP Kotabaru bersama PPL, para Kepala Desa Sekecematan Kotabaru serta Kelompok Tani dari Desa Tou Timur dan Kotabaru.
Diharapkan dengan kegiatan GERTAM, produksi padi di Kabupaten Ende dapat meningkat dan ketahanan pangan di wilayah tersebut dapat terjaga dan terhindar dari terjadinya rawan pangan bagi masyarakat di Kabupaten Ende.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)