Kementan RI Terus Mendorong Lahirnya Petani-Petani Milenial di Seluruh Indonesia

 

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kementrian Pertanian (Kementan) RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong lahirnya petani-petani Milenial di seluruh Indonesia.

Pola yang dilakukan BPPSDMP sesuai tupoksi adalah melakukan vokasi, pelatihan, penyuluhan dan menyampaikan inovasi
alih teknologi termasuk informasi bagaimana menggenjot produktifitatas pertanian.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam jumpa pers dengan Topik : Pers Conference Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian yang dilaksanakan melalui Zoom Meeting, Rabu (14/12/2022).

Dikatakan Dedi, untuk petani milenial pihaknya berusaha agar bisa membangun wirausaha muda di seluruh pelosok tanah air guna menghasilkam champion-champion.

Dirinya menyebut ada champion penyuluh, champion petani milenial, champion P4S, gapoktan dan ini yang harus terus dilakukan.

“Saya berharap dari champion ini akan lahir champion yang baru. Dia akan lakukan aktivasi, resonansi terhadap penyuluh di sekitarnya, petani milenial di sekitarnya untuk sama-sama terjun ke arena pertanian di Indonesia,” kata Dedi berapi-api.

Alhamdulilah, lanjut Dedi, saat ini melalui kegiatan pelatihan Kementan membangun petani milenial cukup banyak.

Pada dua tahun lalu Presiden Jokowi telah mengukuhkan lebih dari 2000 petani milenial di seluruh Indonesia.

“Kita sudah garap petani milenial di Indonesia lebih dari 222.000 orang. Dari jumlah ini ada 39.000 sudah mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total anggaran lebih dari 2,2 triliun,” terang Dedi.

Salah satu indikator, jelas Dedi, membangun wirausaha muda  pertanian yang profesional, mandiri dan berjiwa entrepreneurship untuk dia mendapatkan keuntungan, bagaimana dia memanfaatkan KUR agar usahanya semakin meningkat.

Dijelaskan Dedi, melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluh di tahun 2022 ini sudah lebih dari 30 juta orang dilatih dan lebih dari 660.000 sudah mengakses KUR dengan total nilai 44 triliun.

Dedi mengungkapkan berdasarkan data sistem informasi penyuluh pertanian yang sudah digarap Kementrian Pertanian apakah itu Dirjen Tanaman Pangan, Irjen Hortikultura, Dirjen Pertanian, Dirjen Peternakan, Perkebunan termasuk sarana prasarana, SDM, badan Karantika ternyata sudah lebih dari 22 juta petani disuport Kementrian Pertanian.

Dari total ini lebih dari 4 juta orang mendapatkan KUR dengan total dana 66 Triliun.

Ini menunjukkan petani Indonesia sudah mulai membangun wirausaha dan dia serius memanfaatkan selain mengembalikan pinjaman juga wajib melipatgandakan. KUR sangat membantu petani milenial dalam membantu usaha dan agribisnis.

“Kita terus lakukan desiminasi dari Badan terkait penyuluhan setiap hari Jumat, ada ngobrol asyik penyuluhan setiap hari Selasa dan Kamis, ada milenial agricultural forum setiap Sabtu, belum lagi yang dilakukan 20 UPT Badan Pertanian di Indonesia dengan desiminasinya masing-masing,” katanya.

Dikatakannya dari desiminasi ini sudah ada 6,8 juta viwers terutama dari pelatihan sejuta petani penyuluh. Ini luar biasa dan belum pernah terjadi di Kementrian Pertanian sebelumnya dan mungkin juga di dunia.

Atas segala keberhasilan, lanjut Dedi, Menteri Pertanian Mentan juga sudah mendapatkan sertifikat MURI karena sudah melakukan pelatihan karena sekali pelatihan lebih dari 1,700 juta viwers. Juga penghargaan dari pemda pemda karena Kementan sukses membangun pertanian di pelosok tanah air.

“Atas kesuksesan dan keberhasilan itu semua maka pada tanggal 15 Desember di Bogor akan diserahkan penghargaan kepada para champions penyuluh di seluruh tanah air juga petani milenial, P4S termasuk para SDM pertanian yang berprestasi,” pungkasnya.(ER)

error: Content is protected !!