KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui BPPSDMP terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Bermitra dengan Komisi IV DPR RI, Kementan melalui SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan penyuluh di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Rabu, (29/3)
Mengusung tema besar pentingnya gerakan tani pro organik (Genta Organik), bimtek ini melibatkan 30 peserta yang berprofesi sebagai petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik.
“Sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain,” kata Menteri Syahrul.
Seperti diketahui, bahwa di antara tempat bahan baku maupun produksi pupuk adalah Rusia dan Ukraina yang sedang berperang. Sebab itu, Kementan, mendorong para petani menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.
“Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang,” kata Mentan Syahrul.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan dampak dari perang Rusia – Ukrania telah membuat pupuk kimia menjadi mahal. Maka dari itu pemanfaatan pupuk organik harus terus digalakan.
“Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan pupuk organik. Momentum di tengah harga pupuk kimia yang melonjak. Potensi alam kita bisa kita manfaatkan secara maksimal,” kata Dedi Nursyamsi.
Dikatakan Dedi, di tahun 2023 tantangan yang dihadapi bisa juga menjadi peluang bagi petani-petani milenial untuk meningkatkan produksi pertanian.
Karena itu BPPSDMP terus meningkatkan kemampuan petani milenial agar profesional, mandiri, memiliki daya saing serta berjiwa wirausaha.
Pada bimtek bersama petani dan penyuluh ini Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur membawakan materi tentang pertanian organik secara virtual.
Sebagai salah satu wakil rakyat perwakilan NTT, Edward Tannur mengatakan bahwa Bimtek terhadap petani dan penyuluh serta mengembangkan pendidikan vokasi pertanian harus terus dilakukan karena anak-anak muda atau milenial serta penyuluh lah yang bisa mengentaskan NTT dari kemiskinan.
“Swasembada pangan adalah salah satu kunci sukses bertahan di masa resesi dan ini bisa dimulai dari mulai mengembangkan pangan lokal dengan memanfaarkan pupuk organik seperti di Kab. TTS ini”, ujar Edward.
Dalam Bimtek tersebut hadir narasumber Johanis I. S. Baok dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kab. TTS.
Selain materi juga dipraktikkan demo tentang pembuatan pestisida nabati yang diharapkan para peserta bisa menerapkan mandiri ke depannya.
Kepala SMK PP Negeri Kupang, Stepanus Bulu, berharap dengan ada nya bimbingan teknisdapat meningkatkanya pengetahuan petani dan penyuluh
“Diharapkan akan ada peningkatan kapasitas penyuluh dalam hal transfer teknologi kepada petani. yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” tandas Stepanus.(*/Rilis Berita SMK PP N Kupang/ER)