Kementan Gandeng Komisi IV DPR RI Gencarkan Genta Organik di Ende

Kementan Gandeng Komisi IV DPR RI Gencarkan Genta Organik di Ende

KUPANG. NUSA FLOBAMORA -Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui BPPSDMP terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian. Bermitra dengan Komisi IV DPR RI, Kementan melalui SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan penyuluh di Kabupaten Ende (01/04).

Mengusung tema besar pentingnya gerakan tani pro organik (Genta Organik), bimtek ini melibatkan 70 peserta yang berprofesi sebagai petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Ende.

Pelaksanaan bimtek ini selaras dengan ajakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong untuk menyukseskan Genta Organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Kami harapkan kepada Gubernur, Bupati, Walikota dan Kepala Dinasnya untuk turun tangan secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan,” kata Syahrul.

Mentan Syahrul juga mengajak para penyuluh dan petani untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang mengatakan dampak dari perang Rusia – Ukrania telah membuat pupuk kimia menjadi mahal. Maka dari itu pemanfaatan pupuk organik harus terus digalakkan.

“Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan pupuk organik. Momentum di tengah harga pupuk kimia yang melonjak. Potensi alam kita bisa kita manfaatkan secara maksimal”, kata Dedi.

Beliau menambahkan di tahun 2023 tantangan yang dihadapi bisa juga menjadi peluang bagi petani-petani milenial untuk meningkatkan produksi pertanian.

Karena itu BPPSDMP terus meningkatkan kemampuan petani milenial agar profesional, mandiri, memiliki daya saing serta berjiwa wirausaha.

Sebagai salah satu wakil rakyat perwakilan NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan bahwa Bimtek terhadap petani dan penyuluh serta mengembangkan pendidikan vokasi pertanian harus terus dilakukan karena anak-anak muda atau milenial serta penyuluh lah yang bisa mengentaskan NTT dari kemiskinan.

Selain itu penggunaan pupuk organik harus terus digencarkan karena selain membantu kesuburan tanah, penggunaan pupuk organik juga bisa menyelamatkan generasi anak cucu kita.

“Penggunaan pupuk organik harus digalakkan supaya bisa menjadi pertanian untuk sekarang, kini, dan nanti karena bisa menyelamatkan unsur hara tanah dari bahan kikia”, ujar Julie.

Tak hanya materi, dilakukan juga praktik pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang diharapkan para peserta bisa menerapkan mandiri ke depannya.

Kepala SMK PP Negeri Kupang, Stepanus Bulu, berharap dengan ada nya bimbingan teknis dapat meningkatkanya pengetahuan petani dan penyuluh

“Diharapkan akan ada peningkatan kapasitas penyuluh dalam hal transfer teknologi kepada petani. yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani”, jelas Stepanus.(*/Rilis Berita SMK PP N Kupang/ER)

error: Content is protected !!