Kementan Bersama Yampi Dorong Penerapan Integrated Farming di Kawasan Food Estate, Sumba Tengah

Kementan Bersama Yampi Dorong Penerapan Integrated Farming di Kawasan Food Estate, Sumba Tengah

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Dukung penuh peningkatan keberhasilan program Food Estate Kabupaten Sumba Tengah, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang melaksanakan pelatihan Integrated Farming Ternak Sapi Berbasis Jagung di Kawasan Food Estate Kabupaten Sumba Tengah.

Pelatihan ini terlaksana atas kerjasama yang baik antara BBPP Kupang dengan Yayasan Amal Masyarakat Pertanian Indonesia (YAMPI).

Pelatihan yang mulai dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2022 ini berlokasi di 3 Balai Pelatihan Pertanian (BPP) yang berlokasi di kawasan Food Estate Kabupaten Sumba Tengah.

Tujuannya, untuk menngkatkan kapasitas SDM Pertanian seluruh masyarakat yang berperan langsung dalam pelaksanaan dan pengelolaan program Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah.

Sebagai slaah satu super priority program Kementerian Pertanian, kawasan Food Estate mendapat sejumlah perhatian dari berbagai pihak demi peningkatan keberhasilannya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan ke kawasan Food Estate Kabupaten Sumba Tengah beberapa waktu lalu meminta pemerintah daerah dan petani bisa mengoptimalkan potensi lumbung pangan (Food Estate) Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebab Food Estate diyakini mampu menopang roda ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumba.

“Dengan varietas yang unggul dan sistem pengelolaan yang sudah modern, semua lahan di Food Estate ini bisa mencapai hasil maksimal, bahkan memberi kehidupan yang lebih baik,” ujar Syahrul saat meninjau kawasan Food Estate Kabupaten Sumba Tengah.

Hadir secara virtual dalam kegiatan Pembukaan Pelatihan ini, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menyerukan pesan senada dengan Menteri Pertanian RI.

Menurutnya Food Estate menjadi sentra produksi pangan baru dalam negeri sehingga keberhasilan program Food Estate Kabupaten Sumba Tengah tidak saja menjadi sumber ketahanan pangan masyarakat Sumba dan masyarakat NTT saja, melainkan diharapkan mampu berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan nasional bahkan Food Estate Sumba Tengah harus jadi sentra produksi pangan internasional.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa keberhasilan program Food Estate tergantung pada SDM pertanian pelaku pengelola program Food Estate baik petani, penyuluh, peternak maupun praktisi pertanian lainnya sehingga peningkatan intelektual masyarakat melalui program seperti pelatihan teknis pertanian menjadi langkah pertama dan utama penentu keberhasilan program Food Estate Kabupaten Sumba Tengah.

Terlebih dengan pengelolaan pertanian dengan penerapan Integrated Farming, mengembangkan berbagai jenis komoditas dalam satu lahan terintegrasi dengan tetap memperhatikan potensi lahan serta sumber daya alam lokal terbukti mampu menjadi salah satu pendongkrak peningkatan produktivitas sektor pertanian nasional.

Pemilihan tema Integrated Farming ternak sapi berbasis jagung menurutnya sangat cocok untuk dikembangkan dikawasan Food Estate Kabupaten Sumba Tengah mengingat sejumlah potensi alam yang dimiliki baik tanaman pangan maupun ternak.

Hal ini juga sejalan dengan program pembangunan peternakan yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi NTT yakni program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

“Integrated Farming jika dikelola secara tepat oleh praktisi pertanian dengan SDM yang mumpuni serta kemampuan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini pasti mampu menjadi salah satu lini yang berperan aktif dalam mendukung peningkatan produktifitas sektor pertanian dalam negeri dan diharapkan mampur bersaing dengan produk pertanian dari luar negeri yang sebagian besar telah dikelola secara modern” ujarnya

Turut hadir pula secara daring dalam kegiatan pembukaan pelatihan ini, Ketua Yayasan Amal Masyarakat Pertanian Indonesia (YAMPI), Jafar Hafsah.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan tujuan hadirnya YAMPI bagi masyarakat pertanian baik dalam maupun luar negeri adalah untuk mewujudkan pemberdayaan SDM Pertanian dan peningkatan kapasitas serta kelembagaan individu petani demi peningkatan kesejahteraan petani baik nasional maupun internasional.

Secara khusus beliau sampaikan tujuan dilakukannya kerjasama dengan BBPP Kupang untuk pelaksanaan Pelatihan Teknis Pertanian di kawasan Food Estate Kabupaten Sumba Tengah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku praktisi pertanian dan peternakan di kawasan Food Estate Kabupaten Sumba Tengah demi peningkatan keberhasilan program Food Estate dikawasan ini.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa YAMPI terus berkontribusi aktif dalam peningkatan kapasitas masyarakat pertanian baik dalam negeri maupun luar negeri serta beliau harapkan melalui pelaksanaan lebih banyak jenis pelatihan yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala BPPSDMP, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian serta Kepala BBPP Kupang beserta jajaran serta semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan ini.

“Kami harapkan melalui kerja sama yang baik ini antara YAMPI dengan BPPSDMP Kementan melalui BBPP Kupang, akan lebih banyak lagi program-program pelatihan yang dapat kita laksanakan bersama sehingga semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan terjangkau informasi-informasi terkini terkait pembangunan pertanian dalam negeri” ujarnya.

Kepala BBPP Kupang, Bambang Haryanto dalam kegiatan pembukaan pelatihan ini menyampaikan pelatihan integrated farming ternak sapi berbasis jagung di Kawasan Food Estate Kabupate Sumba Tengah ini terlaksana atas kerjasama BBPP Kupang bersama YAMPI. Kegiatan Pelatihan diadakan di 3 titik lokasi berbeda yakni BPP Lawonda, BPP Mananga dan BPP Lakoka.

Masing-masing titik lokasi memiliki jumlah peserta 30 orang sehingga total seluruh jumlah peserta pelatihan ini adalah 90 orang.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan selama 3 hari dimulai dari tanggal 2 hingga 4 Juni 2022.

Menghadirkan sejumlah widyaiswara berkompeten dari BBPP Kupang beliau harapkan seluruh peserta pelatihan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini untuk menyerap ilmu dan mengaplikasikannya secara langsung dilapangan sehingga secara aktif berkontribusi dalam mendukung peningkatan keberhasilan pengelolaan kawasan Food Estate Kabupaten Sumba Tengah.(*/ER/Rilis Berita BBPP Kupang).

error: Content is protected !!