Kawal Program PAT dan Pompanisasi, SMK PP Kementan Motivasi Para Milenial

Kawal Program PAT dan Pompanisasi, SMK PP Kementan Motivasi Para Milenial

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – SMK-PP Negeri Kupang kembali menggelar Millennial Agriculture Forum yang kali ini mengusung tema “Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi untuk Meningkatkan Produktivitas Padi Nasional.”

Acara yang diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2024 ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para petani milenial atau generasi muda mengenai inovasi teknologi pertanian yang dapat mendukung peningkatan produktivitas padi, sebagai salah satu komoditas pangan utama di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) sangat bangga dengan semangat anak-anak muda dalam kegiatan PAT dan pompanisasi.

“Anak-anak muda harus semangat dalam bertani salah satunya melalui PAT dan Pompanisasi” Ujar Mentan

Kepala Badan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan topik utama dalam kegiatan ini adalah penerapan pompanisasi, yaitu teknologi irigasi yang menggunakan pompa untuk mengalirkan air ke lahan pertanian yang kurang terjangkau sistem irigasi alami. “Teknologi ini sangat penting, terutama di daerah yang memiliki sumber air terbatas namun masih memerlukan pengairan yang optimal untuk tanaman padi,” imbuhnya.

Senada dengan Kepala BPPSDMP, Inneke Kusumawaty Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) mengungkapkan upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, perluasan areal tanam dan pemanfaatan teknologi pompanisasi menjadi dua strategi kunci yang harus kita fokuskan.

“Dengan memperluas areal tanam, kita dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan ketersediaan pangan yang lebih baik. Di sisi lain, sistem pompanisasi yang efisien akan mendukung pengairan yang optimal, terutama di daerah yang rentan terhadap kekeringan,” ungkap Inneke.

Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Kupang, Bogarth Watuwaya, dalam opening speech, menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan teknologi pertanian modern kepada para siswa, tetapi juga sebagai upaya untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di dunia kerja.

“Siswa SMK-PP Negeri Kupang harus mampu bersaing dan siap terjun ke industri pertanian dengan kompetensi yang lebih baik. Dengan memahami PAT dan Pompanisasi, mereka akan memiliki keunggulan dalam meningkatkan produktivitas di sektor pertanian,” jelasnya.

Kegiatan ini akan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, praktisi pertanian, diantaranya adalah Chairel Malelak, SP.,M.Si Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Oktovianus Laku Mali, S.Pt yang merupakan Kabid PSP Dinas Pertanian Malaka sekaligus alumni SMK PPN Kupang dan Ismail Mursidi Manager CV. Inti Harapan (Roda Tani).

Ketiganya secara umum membahas pentingnya PAT yang didukung oleh teknologi pompanisasi dalam mempercepat proses budidaya padi dan meningkatkan hasil panen. Dengan dukungan teknologi ini, diharapkan produktivitas padi nasional dapat terus ditingkatkan, seiring dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.

Chairel Malelak mengungkapkan pertanian di daerah TTU sangat antusias dengan program Kementerian Pertanian yang tentunya telah memiliki hasil signifikan.

“Kami mendorong areal yang satu kali tanam, menjadi dua kali tanam dengan pendekatan sosial, pendekatan sarana dan prasarana, pendekatan teknis luas lahan serta model penyuluhan untuk terus meningkatkan produktivitas padi. Jika ini bisa kita dorong dari lahan 14.000 ha yang ada di Kabupaten TTU, dengan penanaman secara menyeluruh saya yakin Kabupaten TTU bisa mencapai swasembada pangan,” jelas Chairel.

Oktovianus Mali juga mengungkapkan bahwa untuk mendukung ketahanan pangan nasional hal yang tidak kalah penting ialah penyediaan benih bermutu varietas unggul.

Maka dari itu kebijakan pemerintah terkait penyediaan benih yaitu dengan memfasilitasi petani dalam penyediaan biaya sarana produksi, baik untuk benih, pupuk dan pestisida.

“Diharapkan dari kebijakan tersebut dapat meningkatkan produktivitas padi demi memenuhi kebutuhan pangan nasional,” tegasnya.

Dari pelaku industri di bidang teknologi pertanian, Ismail Mursidi menyampaikan terkait pemanfaatan tenaga listrik untuk menunjang pompanisasi. Menurutnya petani harusnya terampil dalam menggunakan pompa, karena pompanisasi adalah proses mengairi lahan pertanian dengan cara memompa air dari sungai, danau atau sumber air lainnya.

“Proses ini merupakan solusi alternatif bagi pertani untuk menggantikan sistem irigasi yang tidak berjalan atau untuk lahan pertanian yang tidak terdapat infrastruktur irigasi,sehingga dengan keterampilan penggunaan pompa maka tidak menjadi hambatan bagi petani dalam mengairi sawahnya,” jelasnya.

“Karena pompanisasi itu sendiri merupakan teknologi pertanian yang memiliki keunggulan petani dapat mengatur sendiri penyediaan air untuk lahannya,” tambah Oktovianus.

Melalui Millennial Agriculture Forum ini, diharapkan siswa SMK-PP Negeri Kupang, sebagai generasi penerus di bidang pertanian, dapat mengembangkan kemampuan mereka dan berkontribusi secara nyata dalam peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Dengan adanya dukungan teknologi seperti PAT dan Pompanisasi, Indonesia semakin optimis dapat mencapai target swasembada pangan, sekaligus menghadapi tantangan perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian. (*/Rilis Berita SMK N PP Kupang- Luluk Juan/ER)

error: Content is protected !!